Halo Sobat OSC! Hampir setiap hari kita selalu disibukkan oleh rutinitas dan kegiatan produktif lainnya. Namun, tak jarang hari-hari produktif kita terganggu karena lain hal yang tidak bisa kita kendalikan seperti gangguan kesehatan termasuk nyeri haid. Buat cewek-cewek, pasti beberapa di antara kalian ada yang pernah mengalami nyeri haid bukan? Tentu kondisi ini sangat mengganggu aktivitas dan produktivitas sebagai mahasiswa atau pelajar.
Haid atau menstruasi yaitu proses pengeluaran gumpalan darah dari lapisan luar rahim yang terjadi setiap bulan. Di mana siklus haid ini bisa menyebabkan timbulnya rasa sakit atau nyeri di bagian perut bawah yang disebut dismenorea.
Dismenorea terjadi saat menstruasi karena adanya jumlah senyawa prostaglandin yang berlebihan pada darah menstruasi, menyebabkan rahim mengalami aktivitas berlebihan hingga terjadi kejang otot rahim. FYI nih Sob, prostaglandin adalah senyawa yang berfungsi dalam merangsang kontraksi otot rahim. Di mana pada wanita haid, prostaglandin berperan dalam membantu pengeluaran darah haid. Namun, kadar prostaglandin yang terlalu tinggi tersebutlah yang dapat menyebabkan nyeri haid atau dismenorea.
Nyeri haid atau dismenorea ini terdiri dari dismenorea primer dan sekunder. Penyebab pasti dari dismenorea primer belum diketahui, tetapi diduga faktor psikis sangat berperan terhadap timbulnya nyeri. Dismenorea primer umumnya dijumpai pada wanita dengan siklus haid berovulasi (masa subur). Sedangkan penyebab tersering dismenorea sekunder adalah endometriosis, dan infeksi kronik genetalia interna.
Dismenorea primer biasanya mulai pada waktu wanita mendapatkan haid pertama dan ditandai dengan timbul rasa muntah dan diare. Nyeri terasa seperti kejang dan kaku sebelum haid dan meningkat pada hari pertama hingga kedua haid. Rasa nyeri hilang bila tidak terjadi pelepasan sel telur dan timbul bila terjadi pelepasan sel telur. Sedangkan pada dismenorea sekunder, rasa nyeri tetap ada dan hebat walaupun tidak ada pelepasan sel telur. Dismenorea sekunder dapat terjadi akibat kelainan pinggang dan rahim indung telur, sehingga memerlukan tindakan operasi untuk menyembuhkannya.
Remaja putri sering merasakan sakit akibat disemorea primer karena siklus hormonal yang belum begitu stabil. Berikut ini hal-hal yang bisa Sobat lakukan untuk mengatasi dismenorea primer, misalnya dengan penggunaan kompres hangat, mengkonsumsi obat-obatan analgetik, olahraga teratur, akupuntur, dan mengkonsumsi produk-produk herbal (jamu) yang telah dipercaya khasiatnya. Pada artikel ini kita akan kupas lebih lanjut cara mengatasi nyeri haid dengan konsumsi minuman herbal berbahan dasar kunyit.
Kunyit adalah salah satu tanaman herbal yang bermanfaat meredakan nyeri haid. Tanaman herbal ini mudah ditemukan karena merupakan salah satu rempah yang sering digunakan dalam masakan. Kandungan senyawa fenolik pada kunyit dipercaya dapat digunakan sebagai antioksidan, analgetika, anti-mikroba, anti-inflamasi. Maka tak heran jika kunyit kaya akan manfaatnya dalam bidang kesehatan. Secara lebih spesifik kandungan curcumine pada kunyit dapat menghambat terjadinya reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga dapat menghambat dan mengurangi terjadinya inflamasi atau peradangan dan mengurangi kontraksi rahim yang meyebabkan nyeri haid. Oleh karena itu, tak heran jika secara turun temurun kunyit dijadikan sebagai pereda nyeri haid yang ampuh sejak zaman dahulu.
Adapun cara pengolahan kunyit secara sederhana yaitu dengan membuat minuman herbal dari rebusan kunyit. Kunyit yang dicuci bersih dipotong-potong seperti wortel lalu direbus ke dalam 250 mL air mendidih. Sobat OSC juga dapat menambahkan asam jawa secukupnya. Untuk menambah cita rasa, tambahkan madu atau irisan gula merah. Minuman herbal kunyit siap dikonsumsi secara hangat atau dingin dan aman dikonsumsi setiap hari tanpa efek samping. Adapun rekomendasi penggunaan sebaiknya diminum satu kali sehari saja, ya Sob!
Oke deh, sekian artikel dari penulis, semoga menjadikan Sobat OSC makin tau lebih tentang dismenorea atau nyeri haid serta cara mengatasinya dengan konsumsi minuman herbal kunyit. Like dan share artikel ini jika bermanfaat buat kalian, ya!
Sumber Referensi
Ayu Wulandari, dkk. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kunyit (Curcuma longa linn) dalam Mengatasi Dismenorea. Majority Vol. 7 No. 2, Maret 2018. https://juke.kedokteran.unila.ac.id (diakses tanggal 02 Agustus 2022) Admin.
Berbagai Fungsi Prostaglandin yang Penting Bagi Tubuh. Alodokter. https://www.alodokter.com (diakses tanggal 02 Agustus 2022)
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan