Hai sobat OSC!
Seperti yang kita ketahui, kemajuan bangsa Indonesia itu bergantung pada generasi muda. Oleh karena itu, generasi muda perlu dibekali dengan karakter-karakter yang baik.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Bapak Nadiem Makarim telah menyampaikan 6 profil Pelajar Pancasila. Lalu, apakah yang dimaksud profil Pelajar Pancasila? Dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari? Yuk simak artikel berikut ini!
Berikut merupakan contoh-contoh sikap yang menggambarkan nilai-nilai Pelajar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:
Elemen kunci dari beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak Mulia meliputi akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara. Contoh sikap yang bisa dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan menjalankan perintah agama sesuai kepercayaan masing-masing, berkata dan berbuat baik sesuai ajaran agama, bersikap ramah, sopan, dan menghargai sesama manusia, mencintai dan menjaga kelestarian lingkungan sekitar, dan bertingkah sebagai tidak warga negara yang baik dan tidak melawan hukum.
Sebagai bagian dari warga dunia, siswa juga harus mengenal dan menghargai kebudayaan lain, mampu berkomunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, serta merefleksi dan bertanggung jawab terhadap pengamalan kebinekaan. Contoh sikap yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mencoba mengenal dan menghargai teman dari suku yang berbeda, menggali cara komunikasi yang efektif dengan teman dari suku yang berbeda, serta mengumpulkan informasi terkait ragam budaya sebagai bekal untuk membangun relasi yang baik dengan sesama.
Gotong-royong merupakan salah satu nilai luhur yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Elemen kunci dalam gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi. Karena itu siswa dapat mencoba untuk berkolaborasi dengan orang lain, menanamkan kepedulian pada hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan bersama, serta terbuka untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, atau sumber daya lain yang memungkinkan. Sikap-sikap tersebut bisa mendorong terjadinya kolaborasi apik untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.
Mandiri juga merupakan salah satu nilai yang harus dimiliki sebagai Pelajar Pancasila dalam arti bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar yang ditempuh. Sikap mandiri dapat diwujudkan dengan memiliki kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta memiliki regulasi diri. Sebagai contoh, apabila dihadapkan dalam situasi sulit maka siswa dapat dengan tenang mencari solusi sendiri dan menghadapi situasi dengan bijak.
Kemampuan bernalar kritis juga merupakan kemampuan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan pada abad 21. Lalu sikap seperti apa saja yang menandakan terbentuknya pemikiran yang kritis? Contohnya seperti bagaimana cara siswa memperoleh dan memproses informasi serta gagasan, menganalisis sekaligus mengevaluasi proses penalaran yang terjadi dalam pikiran, merefleksikan pemikiran dan proses berpikir itu sendiri, serta mengambil keputusan sebagai hasil dari proses berpikir. Dengan terus mengevaluasi penalaran dan proses berpikir maka siswa dapat mengasah kemampuan bernalar kritis.
Terakhir, pelajar Pancasila juga ditandai dengan kreativitas yang baik di mana pelajar mampu menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermanfaat, dan berdampak baik itu berupa gagasan, karya, atau tindakan. Bagaimana contoh sikap kreatif itu? Misalnya memberikan ide yang berbeda dari teman-teman lain dalam suatu proyek, mampu mengolah informasi atau mencari inspirasi dan melahirkan gagasan baru, serta menyelesaikan masalah dengan cara atau pendekatan yang berbeda.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan