bertumbuh dan berbuah

Nama saya lidya, aku akan menulis artikel ini dengan singkat tentang bagaimana osc berkontribusi agar aku bisa bertumbuh.

Awal masuk kelas 12 tepatnya kelas 3 SMA, teman-teman saya sedang gencar-gencarnya mencari beasiswa, mempersiapkan tujuan merfeka akan kemana setelah lulus SMA. Tidak sengaja saya menelusuri beberapa cerita teman-teman saya di media sosial mereka bahwa ada beasiswa yang menunjang penuh pendidikan di kampus selama 4 tahun. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mendaftar dan mencoba menjadi salah satu peserta yang di seleksi untuk mendapatkan beasiswa osc. Test akademik secara online dapat saya hadapi dengan cukup tergesa-gesa karena saya tidak belajar dengan bersungguh-sungguh sebelum mengahadapi test, tetapi Puji Tuhan saya bisa lolos untuk tahap ini. Dari seemua tahap yang saya hadapi,menurut saya pribadi tahap kedua adalah yang paling menguras energi serta mental. Dikarenakan, saya harus pergi ke kantor polisi, rumah sakit, dan itu tidaklah sekali. Berhadapan dengan orang-orang disana, berhadapan dengan guru-guru di sekolah agar membantu proses pengumpulan berkas ini. Ditambah, karena sebelumnya tidak bisa di proses, saya harus berkutat dengan berkas-berkas saya sementara teman-teman saya sudah berhadapan dengan PAS (Penilaian Akhir semester). Puji Tuhan, semua berjalan dan saya bisa melewati hari itu dengan baik serta bisa menghadapi PAS. menginjak tahap tahap terakhir, yaitu tahap wawancara. Dimana wawancara ini dilakukan ketika menginjak bulan Natal, tetapi ternyata di undur dan saya bersyukur karena saya bisa mempersiapkan diri lebih matang untuk menghadapi wawancara di akhir bulan Desember. Pada tahap ini mata saya di uji, karena saya sangat merasa ngantuk, lelah, dan lapar saat itu. Saya tidak sarapan karena saya belum merasa lapar, tetapi menginjak pertengahan acara saya merasa ingin makan. Untungnya saya memiliki keluarga yang mau menerapkan love language "acts of service", bisa dibilang tingkat kepekaan mereka tinggi saat itu. Makanan saya disiapkan oleh mereka agar saya bisa segera makan ketika istirahat makan siang dipersilahkan. Puji Tuhan saya bisa lebih bersemangat untuk wawancara-wawancara selanjutnya. 

Pengumuman pemenang beasiswa OSC diumumkan melalui media online, sehingga saya hanya hadir secara tidak terlihat pada saat itu. Puji Tuhan lagi saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang beasiswa OSC. Saya tidak menyangka bahwa akan berada di tahap ini, saya merasa bahwa sebelumnya saya tidak pernah ditakdirkan beruntung namun Puji Tuhan saya bisa bertumbuh dalam seleksi OSC. saya ingin mempercayai saya sendiri bahwa sebenarnya saya adalah salah satu bibit yang dipercayakan untuk terus tumbuh, berakar, dan berbuah sehingga bisa menjadi sesuatu yang bisa dirasakan eksistensinya bagi kehidupan sekitar.

Terima kasih sudah membaca cerita saya, saya yakin kita semua punya macam-macam bibit yang ingin pula tumbuh dalam diri kita. Maka jangan takut untuk memeliharanya agar terus berkembang menjadid bibit yang ungguk dan layak untuk di panen. 

 

  5 Views    Likes  

Cara Menentukan Passion

previous post

Struggles of Freshmen: Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Semester Awal
Cara Menentukan Passion

next post

Cara Menentukan Passion

related posts