CANDI RISAN, SITUS PENINGGALAN SEJARAH DI PERBATASAN DIY-JATENG

Candi Risan begitu masyarakat menyebutnya, terletak di Dusun Candirejo, Kapanewon Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi ini berada di dekat perbatasan antara Kabupaten Gunung Kidul, DIY dengan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah tepatnya di dekat Pasar Candirejo. Konon nama Risan diambil dari singkatan "irisan" atau perbatasan dua kerajaan Surakarta dan Yogyakarta. Candi Risan gagah berdiri di bukit karst dengan ketinggian 136 MDPL. Luas area candi mencapai 2.000 m2 sedangkan bangunan utama candi ini berukuran 13 x 13 meter. Di samping reruntuhan candi utama ada lagi sebuah reruntuhan candi persegi empat degan ukuran 11,5 x 11,5 meter, bila dilihat dari atas berwujud bangunan. Ini dimungkinkan sebagai sebuah pendopo untuk berdoa para biksu-biksu. Dengan luas yang demikian, maka Candi Risan merupakan candi terbesar dan paling legkap artefak batu-batunya yang ditemukan di Gunung Kidul.

Candi Risan diperkirakan merupakan candi Budha karena ditemukannya stupa. Komponen yang ditemukan di Candi Risan beupa makara, ratna, artefak dan beberapa batu berukir (relief). Di sejumlah relief tersebut, terdapat gambar sulur tanaman dan aneka burung. Namun keberadaan relief tersebut sudah dalam kedaan aus sehingga sulit diidentifikasi. Candi Risan hanya memiliki satu arca bernama Avolokitesvara yang sempat dicuri pada Juli 1984 dan ditemukan di Singapura, sembilan bulan berikutnya. Arca tersebut kini disimpan di kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY. Uniknya, Candi Risan diduga berusia lebih tua dibanding Candi Prambanan, sehingga dipercaya sebagai saksi bisu sejarah pelarian Majapahit ke Gunung Kidul. Ada mitos tentang Candi Risan, konon apabila ada burung yang terbang di atas reruntuhan candi, burung tersebut pasti jatuh. Ada juga cerita yang mengatakan bahwa ada keluarga yang sedang memiliki hajatan dan menggunakan batu candi tersebut sebagai tungku untuk merebus air, ternyata air yang drebus tersebut tidak bisa mendidih.

Sayangnya, bentuk asli Candi Risan saat ini sudah tidak utuh, hanya menyisakan puing-puing batu yang tidak tertata. Hal ini terjadi karena candi ini tersusun dari tumpukan batu putih (tufa) yang mudah rusak ditambah tanah di sekitar candi yang rawan longsor. Candi Risan semula berada di pekarangan milik warga, tetapi saat ini pengelolaannya diambil alih oleh pemerintah. Walaupun sudah di ambil alih pemerintah ternyata Candi Risan belum pernah mengalami pemugaran dan hanya diberi pagar pembatas yang mengelilingi area candi. Besar harapan agar Candi Risan dikelola pemerintah dengan baik, selain untuk ilmu sejarah juga bisa menjadi objek wisata yang pasti akan bermanfaat bagi masyarakat di sekitar Candi Risan.

  64 Views    Likes  

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

previous post

Menjadi Raksasa di Udara, Yuk Ketahui Lebih Banyak Fakta Tentang Pesawat Terbang
Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

next post

Inovasi kurikulum merdeka untuk membangun pendidikan berkualitas di era digital

related posts