Halo Pembaca. Kali ini penulis akan memaparkan artikel mengenai situs sejarah di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Tepatnya di Dusun Kersan, Desa Karanganyar, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Tepatnya sekitar 24 km di selatan pusat Kabupaten Sukoharjo. Situs sejarah ini berbentuk bangunan candi. Warga sekitar menyebut candi ini dengan nama Candi Sirih. Nama Candi Sirih diambil bukan berasal dari nama tanaman sirih melainkan dari kata sesirih, dalam Bahasa Jawa bermakna olah batin untuk meredam hawa nafsu. Dengan kata lain, candi Sirih diduga digunakan sebagai tempat berdoa pada masa lampau.
Candi Sirih memiliki diamter bangunan 7 x 7 meter, sedangkan area seutuhnya sekitar 15 x 15 meter. Candi Sirih dibangun menggunakan batu tufa, yang masih sejenis dengan batuan kapur. Sesuai dengan lokasi penemuan candi yang dekat dengan pegunungan kapur. Penggunaan batu tufa ini kurang lazim untuk sebuah candi karena kurang awet. Berbeda dengan kebanyakan candi di Indonesia yang terbuat dari batu andesit atau batu bata.
Dahulu, candi ini tertutup rumput ilalang dan pepohonan yang rindang. Setelah dibersihkan ternyata terdapat situs sejarah di bawah rerumputan tersebut. Warga sekitar tidak menyangka bahwa sekumpulan bongkahan batu tersebut merupakan bekas bangunan candi. Sebelum dilakukan ekskavasi, Candi Sirih sangat terbengkalai. Banyak bongkahan batu yang sudah berserakan dan terkena erosi, hanya menyisakan sedikit dinding candi. Bahkan ada batu yang digunakan warga untuk talud, lantaran bentuk batunya kotak sehingga warga tidak perlu memahat lagi.
Tim Balai Arkeologi Yogyakarta mengungkapkan bahwa candi sirih terdiri dari candi induk dan 3 candi perwara yang menghadap ke barat. Pada tahun 2019, Tim Balai Arkeologi Yogyakarta melakukan ekskavasi untuk pertama kalinya dan menemukan candi perwara dan arca candra atau surya. Selain itu, tim juga menemukan lingga patok atau Brahmastana dengan tinggi 50 cm di bawah candi induk dengan kedalaman 1 meter. Pada November 2021 proses ekskavasi dilanjutkan, kali ini tim menemukan arca wisnu dan arca agastya di kedalaman 1 meter. Tim arkeolog juga menemukan sudut pagar candi pertama yang berada di bawah candi induk.
Tim arkeolog menduga Candi Sirih merupakan candi Hindu yang dibangun sekitar abad 8 - 10 Masehi atau di zaman Mataram Kuno. Dugaan ini diperkuat dengan berbagai penemuan saat dilakukan ekskavasi. Kedepan perlu adanya penelitian lanjutan karena Candi Sirih merupakan satu-satunya bangunan candi yang telatif utuh di wilayah Sukoharjo. Selain untuk kajian sejarah, tentu juga untuk meningkatkan geliat wisata di Kabupaten Sukoharjo. Cukup sekian dan terima kasih.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan