Hallo sobat OSC, kali ini aku akan berbagi tulisan yang terinspirasi dari kakak ku dengan profesi sebagai seorang guru! kenapa eeh kenapa aku ambil kakakku, karena aku adeknyaa yang juga jadi muridnyaaa dimasa SMK dulu gaess.
Naah zaman now ini masih ada sekolah yang melaksanakan proses pembelajaran secara terbatas, dengan menerapkan kehadiran siswa dikelas 50% dan 50% belajar dalam jaringan dirumah. Fenomena itu menjadi tantangan untuk guru dalam menyikapi proses pembelajaran juga penilaian, agar siswa yang dirumah dan disekolah mendapat hak yang sama dalam pembelajaran, juga siswa berkewajiban melaksanakan ujian dengan baik meski dalam keadaan yang berbeda. Ini juga curhatan kakakku yang gemasss dengan proses belajar zaman now.
Untuk siswa yang belajar disekolah dan berhadapan langsung oleh guru, guru dapat membimbing proses pembelajaran secara langsung serta memantau siswa dalam menyelesaikan permasalahan untuk menjawab soal - soal secara mandiri. Nahh disisi lain tentu dengan waktu yang berlangsung juga menyulitkan guru untuk membimbing siswa dalam pembelajaran secara dalam jaringan, selain itu gaesss buat siswa yang belajar dalam jaringan saat ujian berlangsung bisa dilakukan dimana saja dan dengan siapa saja. Siswa yang ujian dalam jaringan bisa akses dengan bantuan jawaban via browsing, atau bahkan melalui bantuan orang yang ada disekitarnya. Selanjutnya gimana rasanya jadi guru? iya menjadi tuntutan guru dalam menyelesaikan proses pembelajaran dan penilaian agar bisa dilakukan secara objektif.
Dengan adanya hal tersebut, maka perlu terbimbing oleh guru bahwa setiap siswa harus meyakini diri sendiri akan mampu menyelesaikan proses pembelajaran dengan diri sendiri yang selalu rajin dan semangat dalam belajar, bahwa perlu di tumbuhkan rasa percaya diri, hanya diri siswa sendiri lah yang dapat mempertanggung jawabkan semua hasil pembelajaran. Yakinlahhh siswa berusaha untuk tidak tergantung pada temannya dalam kegiatan mencontek saat ujian, karena siswa harus mengandalkan diri sendiri. Guru bisa memantau aktivitas siswa saat kegiatan ujian berlangsung. Selanjutnya jangan lupa, setiap manusia pasti memiliki kepercayaan terhadap ajaran agama, hal tersebut juga perlu ditumbukan dan menjadi pembiasaan, misalnya dalam agama Islam, karena mayoritas penduduk Indonesia adalah islam, bisa dituntun kepada siswa, bahwa akan ada malaikat Allah yang mencatat semua kegiatan manusia secara akurat. Setiap Ujian baiknya guru selalu mencantumkan kalimat “Saya Mengerjakan Ujian Ini Dengan Jujur” , saat itu siswa menyanggupi diri sendiri untuk jujur namun ketika siswa tersebut tidak jujur siswa akan merasa takut jika harus mencontek baik saat ujian dengan jaringan atau diluar jaringan, karena siswa menyadari bahwa malaikat Allah adalah pengawas yang selalu tahu apa yang kita kerjakan, baik buruknya akan kembali ke diri sendiri. Dengan menunjukkan sikap patuh pada agama yang di anutnya, besar harapan dapat memupuk rasa tanggung jawab yang lebih baik saat siswa menyelesaikan ujian.
Demikian dengan adanya kegiatan pembelajaran serta penilaian yang terjadi secara dalam jaringan dan diluar jaringan istilah lain online dan offline ya gaesss,. Butuh penerapan dengan baik, selalu mengevaluasi setiap perkembangan siswa melalui penerapan proses pembelajaran yang ada, agar senantiasa kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan, meski dalam kondisi yang masih memaksa siswa dan guru terpisah secara dalam jaringan dan luar jaringan.
Hayoo gimana? nilai bagus hasil contek terus aman , gimana nanti kita di akherat gaes? Kita berarti bohongin bapa ibu guru yaaa!!
Kamuuu jangaan gitu yaa! heheee yakinlah pada diri, bahwa kita mampu menyelesaikan semuanya, yaaa hanya diri kita gaess!!
Sumber gambar : https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/berita-%20%20pendidikan%20/11/06/07/lmeuui-satu-sekolah-mencontek-massal-saat-ujian-kepala-sekolah-dan-guru-diberhentikan