Cari Tau Tentang Islamic Feminism Yuk!

Teori feminisme Islam pertama kali digaungkan oleh aktivis Iran Ziba Mir- Hosseini pada dekade 1990-an yang saat itu ingin bercerai dengan suaminya namun sang suami menolak, Kemudian setelah menyelesaikan studinya Ziba memanfaatkan hasil penelitiannya untuk menyakinkan hakim selama berbulan-bulan dan akhirnya berhasil pisah dengan sang suami. Hingga pada 2009 Islamic Feminism mencuat di Malaysia pada konferensi yang dihadiri oleh tokoh perempuan lebih dari 50 negara.

 

Bukan tanpa kontroversi Islamic Feminism hadir ditengah masyarakat terlebih lagi buat kebanyakan orang Islamic Feminism terkesan bertentangan, tetapi nyatanya jika kita melihat lagi ke belakang saat masih ada zaman jahiliah jika melahirkan anak perempuan adalah sebuah aib, dan posisi seorang perempuan itu lemah, orang tua akan marah jika anak yang dilahirkan adalah seorang perempuan, bahkan dibunuh. Kemudian saat Islam datang perempuan terangkat derajatnya, dihargai, serta diletakkan sebagai manusia yang bermartabat dan munculnya doktrin agama yang memuliakan perempuan seperti surga terletak dibawah kaki Ibu, orang tua perempuan adalah orang yang paling layak dihormati dibanding dengan orang tua laki hingga disebut sampai 3 kali, perempuan adalah tiang agama, perempuan tiang negara dan seterusnya.

 

Dalam ajaran Islam kita seringkali menjumpai hubungan antara laki-laki dan perempuan yang ideal. Dibuktikan dengan ditemukannya ayat-ayat dalam Al-Quran yang menunjukkan kesetaraan gender. Dimulai dari Allah memandang manusia sama sebagai seorang hamba dan hanya membedakan ketakwaannya bukan membedakan jenis kelaminnya atau sebagainya. Dalam hal ini bisa dipahami dari firman Allah, “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku (Qs. Al-Dzariyat : 56) . Kapasitas sebagai manusia, laki-laki dan perempuan juga sama, nilai derajatnya sama, yang membedakan kemuliaan seseorang hanya ketaqwaannya (Qs. Al-Hujurot : 13). Kedua, laki-laki dan perempuan sama-sama diciptakan sebagai khalifah. Firman Allah, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seseorang khalifah di muka bumi..(Qs. Al-Baqoroh : 30). Ayat ini tidak menunjukkan pada jenis kelamin tertentu. Laki-laki dan perempuan memiliki fungsi yang sama sebagai khalifah yang akan mempertanggungjawabkan kekhalifahannya di muka bumi.

 

Berdasarkan uraian di atas bisa dilihat Islam telah memberikan pesan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan, tetapi kesetaraan di sini juga ada batas-batasan dan juga sesuai dengan konteks. Lalu jika kita mengetahui hadis yang secara tidak langsung melemahkan posisi perempuan yang terjadi adalah bisa saja adanya kesalahpahaman dalam memahami sebuah makna, pesan, dan juga konteksnya.

 

Sumber Bacaan:

https://images.app.goo.gl/mbJKsTjgBmBEnDbz5 

https://law.uii.ac.id/blog/2019/12/03/feminisme-islam-dan-ham-oleh-m-syafiie-s-h-m-h/

 

https://www.google.com/amp/s/amp.dw.com/id/adakah-ruang-bagi-feminisme-islam/a-52624371 

 

 

  17 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts