DAMPAK POSITIF GAME TERHADAP GENERASI MUDA Seperti yang sudah diketahui, di zaman sekarang banyak berkembang industri game yang mulainya pada awal tahun 1950-an di Univesitas Manchester (Manchester Mark 1), Universitas Cambridge (EDSAC), Universitas Pensylvania (EDVAC), dan Universitas Princeton (Mesin IAS). Di sinilah tempat bermulanya video game yang menjadi hiburan kita sehari-hari. Sejak teknologi berkembang pesat, video game ikut berkembang menjadi bagian utama dari scene hiburan digital. Bahkan, beberapa orang dewasa saat ini mungkin memiliki kenangan masa kecil saat mereka bermain video games klasik seperti pacman, tetris atau super mario brother yang sudah terpadat pada era-era arcade dan sampai sekarang di ciptakan versi remaster dari game-game lama tersebut. Kini, Gen Z dan milenial pun ikut terbawa suasana keseruan saat bermain video games. Seperti data yang dimuat atau dibuat pada website “Newzoo” yaitu, pola bermain lintas generasi, mulai yang paling tinggi dari Gen Z yang 81% generasinya adalah seorang gamers dan avarage play time/week bisa mencapai 7 jam per minggu, lalu di susul oleh milenial yang mencapai 77% generasinya adalah seorang gamers dan avarage play time/week bisa mencapai 6 jam per minggu. Di posisi ke-3 diduduki oleh Gen X yang 60% generasinya adalah seorang gamers dan avarage play time/week bisa mencapai 4 Jam Per minggu. Begitu pula yang terakhir adalah generasi baby boomers yang mencapai 42% generasinya adalah gamers dan avarage play time/week 2 jam per minggu. Dari data di atas, kita bisa mendapatkan informasi bahwa generasi yang paling suka dengan video games adalah generasi Z, atau gamers yang lahir pada tahun 1990-an hingga sebelum 2010. Bukan hanya presentase saja, data diatas juga menunjukan bahwa generasi Z masih memimpin dan menghabiskan waktu total paling banyak bermain game dalam tiap minggu. Hal tersebut juga dibarengi dengan tidak hanya bermain, para generasi ini sangat menyukai atau menonton konten video games pada presentasinya generasi Z yaitu 71% play&view, 25% play only, dan 4% View Only. Jika dilihat dari kategorinya Gameplay 53%, Comedic Gaming Video/Compilations 44% dan Favorite Streamer/Content Creator 43%. Lalu generasi Milenial 67% Play & view, 29% Play Only dan 4% View Only. Jika dilihat dari kategorinya Gameplay 53%, Comedic Gaming Video/Compilations 44% dan Favorite Streamer/Content Creator 39%. Terdapat sisi positif dibalik industri game yang sangat berkembang. Sisi positifnya adalah di industri game ini banyak membuka lapangan pekerjaan yang sangat banyak diantara lain menjadi seorang videografer, marketing, proplayer, dan masih banyak lagi. Hal itu disebut sebagai industri E-Sport yaitu electronic sport yang baru-baru ini tengah digencarkan, mulai dari turnamen-turnamen lokal sampai internasional dan sekarang bermain game sudah tidak dianggap sebelah mata oleh beberapa orang tua dan sudah dilirik oleh negara seperti di Indonesia sudah ada badan resmi pemerintah yang menaungi yaitu IESPA dan PBESI, yang bertugas untuk menyeleksi pemain yang akan bertanding di pertandingan eksibisi, dalam menyeleksi pemain yang akan bertanding IEASPA menyeleksi dari beberapa atlet berbakat di seluruh kota di Indonesia untuk beberapa cabang yang dipertandingkan di Asian Games. Okay, sekian dari saya see you for my next artikel
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan