Dampak Psikologis Korban Bullying

Bullying atau perudungan adalah sebuah kegiatan penyalahgunaan kekuasaan atau 'kekuatan' yang bertujuan untuk menyakiti orang lain baik dalam bentuk fisik, psikis atau perkataan sehingga sang korban seringnya akan merasakan sakit, depresi atau terjebak dalam keputusasaan. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. Budaya penindasan dapat berkembang di mana saja selagi terjadi interaksi antar manusia, dari mulai di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, dan lingkungan.

Jenis-jenis Bullying : 1. Bullying Fisik Bullying jenis ini merupakan jenis yang paling sering kita temui. Biasanya pelaku bullying akan melakukan kekerasan fisik seperti mendorong, menendang, memukul dan lainnya yang berkaitan dengan fisik. Efek samping dari pembullyan ini adalah bekas kekerasan yang timbul pada bagian tubuh korban bullying. Bullying jenis ini paling mudah dilaporkan ke pihak berwajib karena ada bukti kekerasan yang membekas.

2. Sexual Bullying Merupakan jenis bullying secara seksual, baik terhadap pasangan ataupun bukan pasangan. Bullying ini dapat dilakukan secara langsung seperti contohnya pemerkosaan, pelecehan sexual. Ataupun secara tidak langsung dengan kata-kata atau pesan pribadi.

3. Prejudicial Bullying Merupakan pembullyan terhadap ras dan golongan tertentu, biasanya pelaku melakukan aksi bullying ini dengan cara menirukan gaya bicara korbannya, menirukan kebiasaan suku korbannya atau dengan mencela rasnya.

4. Financial Bullying Merupakan jenis bullying yang memaksa korban untuk mengeluarkan uang atau benda berharga miliknya. Contohnya seperti memalak, menodong, penggelapan dana dan lainnya.

5. Cyber Bullying Bullying jenis ini biasanya dilakukan di media sosial seperti internet. Contoh kasusnya adalah pelaku berkomentar negatif di postingan korban atau meneror korban.

6. Verbal Bullying Verbal bullying sering berkaitan dnegan cyber bullying, bahkan lebih kejam. Biasanya korban yang terkena, akan lebih memilih menyendiri dan memendam masalah.

Dampak yang ditimbulkan dari perilaku bullying, tidak hanya kepada korban bullying, tetapi juga pelaku dan orang yang menyaksikan bullying itu sendiri.

Dampak-dampak tersebut antara lain:

- Bagi Korban Bullying Anak yang mengalami bullying akan mengalami berbagai hal seperti:

1. Depresi dan kecemasan Hal ini karena meningkatnya perasaan sedih dan kesepian pada diriinya, mengubah pola tidur, makan, hilangnya minat pada aktivitas yang biasa mereka nikmati. 2. Keluhan kesehatan karena dampak dari depresi yang dideritanya 3. Prestasi akademik menurun Hal ini karena perlakuan bullying yang diterimanya, membuatnya tidak fokus belajar. Selain itu, jika pelakunya berada di instansi pendidikan yang sama, akan membuatnya sering bolos karena takut bertemu. 4.Menjadi Psikopat Diketahui, sejumlah kecil anak yang mengalami bullying mungkin membalas melalui tindakan yang sangat kejam. Dalam 12 dari 15 kasus penembakan di sekolah pada 1990-an, para penembak memiliki riwayat diintimidasi.

- Bagi Pelaku Bullying Seseorang yang terbiasa melakukan tindak bullying terhadap orang lain cenderung akan melakukan hal yang sama hingga dewasa.  1. Menyalahgunakan alkohol dan narkotika.  2. Sering berkelahi dan berani melanggar seluruh norma yang berlaku.  3. Melakukan seks di usia dini.  4. Berpotensi menjadi kriminal 5. Bersikap kasar terhadap pasangan. 

- Bagi Orang yang menyaksikan tindak bullying Seseorang yang menyaksikan tindak bullying dapat berpotensi mengalami dua hal. Dua hal tersebut yaitu, ia akan meniru pelaku bullying atau merasakan hal depresi yang dialami korban bullying. Oleh karena itu biasanya mereka bisa menjadi seseorang yang buruk. Namun, dirinya juga bisa menjadi tertekan dan depresi serta rasa takut akan mengalami hal yang sama.

Cara membantu korban bullying :

1. Menemani  Menjadi teman bagi korban bully sangat membantu mereka untuk bisa kembali meningkatkan rasa percaya diri dan merasa dihargai lingkungannya.

 2. Tidak intimidatif Ciptakan suasana lingkungan pertemanan yang bersih dari intimidasi. Hindari kata-kata yang menjerumuskan pada hal yang tidak baik dan mempermalukan orang lain.

 3. Mendengarkan

Ajaklah korban bicara, dengarkan, dan rasakan apa yang telah mereka rasakan. Dengan mengajak berbicara dan mendengarkan atas perlakukan yang didapatkan, hal bisa meningkatkan self-esteem pada diri korban. 

Pertanyaan dan pernyataan sejenis "Ada yang ingin kamu ceritakan padaku?" atau "Aku akan mendengarkan semua ceritamu," dipercaya bisa meningkatkan self-esteem korban dan menumbuhkan rasa empati bagi orang di sekitarnya.

 4. Antar ke ahli

Di sekolah ada guru bimbingan dan konseling yang akan membantu korban bully memulai berbagai layanan BK yang diberikan.  

Demikianlah,  semoga artikel ini bisa membuka wawasan kita dan mampu menyiapkan kita menjadi manusia yang lebih baik lagi.

  255 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts