Pernahkah anda merasakan hal yang sebenarnya menyenangkan namun lama-kelamaan menjadi hal yang biasa saja? Misalnya, dahulu bermain game di warnet tentu membuat kita senang. Namun sekarang kita menganggap hal tersebut bukanlah hal yang spesial lagi. Bermain game dapat dengan mudah diakses melalui komputer pribadi atau smartphone, sehingga kesenangan serupa dapat didapatkan dengan mudah dan tidak lagi menjadi hal yang spesial. Contoh tersebut dapat menjadi lebih ekstrim. Misalnya bermain game yang berlebihan dan menjadi kecanduan, ataupun hal lainnya yang dapat menjadikan kecanduan seperti pornografi, rokok, dll.
Pada dasarnya otak kita memproduksi hormon dopamin, serotonin, dan endorfin untuk merasakan senang/bahagia/puas. Namun kali ini saya akan lebih membahas tentang hormon dopamin dan dampaknya pada tubuh kita. Hormon dopamin dalam jumlah yang ideal akan berdampak positif karena mengurangi tingkat stress dan menjadikan sesorang termotivasi untuk melakukan sesuatu. Namun ketika jumlahnya terlalu banyak, ia akan membanjiri bagian otak yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan, yaitu PFC (Prefortal cortex) sehingga pengambilan keputusan menjadi menurun, menyebabkan kecanduan, dan pada akhirnya semua itu memengaruhi produktivitas seseorang.
Salah satu cara untuk mengembalikan tingkat kepuasan yaitu dengan dopamin detox. Dopamin detox adalah me-reset sistem otak agar otak tidak bergantung dengan rangsangan tertentu yang dapat membuat bahagia. Cara ini dapat dilakukan dengan menguragi atau bahkan menghentikan kegiatan yang membuat kecanduan atas kesenangan itu sendiri. Hindari benda-benda seperti smartphone, laptop, rokok, dll. Namun jika kehidupan anda bergantung pada teknologi seperti smartphone dan laptop mengingat di zaman sekarang hampir semuanya terkoneksi melalui teknologi tersebut, anda dapat mengakalinya dengan menempatkan aplikasi sosial media dan game di bagian yang sulit dijangkau atau membuat aplikasi tersebut hidden. Kira-kira selama 2-3 minggu, akan terasa perbedaannya. Kita akan menjadi lebih produktif karena menggunakan waktu yang ada dengan efektif, merefleksikan diri sendiri, dan dapat mengambil keputusan yang cenderung lebih baik.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan