Halo, Sobat OSC. Ada kabar gembira nih buat kamu si penggemar Tulus. Setelah merilis single terakhirnya yang berjudul “Ingkar”, Tulus memberi kejutan kepada pendengar setia karyanya. Dalam unggahan Instagram Tulus, penyanyi berbakat tersebut membagikan unggahan bahwa album terbarunya yang dinamakan “Manusia” akan segera dirilis pada 3 Maret 2022. Sebelum album Manusia ini rilis, Tulus sudah merilis sebuah lagu sebagai pembuka dalam album Manusia yang berjudul “Tujuh Belas”.
Tidak heran kalau Tulus membungkus setiap karyanya dengan lirik yang menyentuh hati setiap pendengarnya. Tujuh Belas mengajak kita untuk berkilas balik ke masa-masa saat berumur 17 tahun. Seperti yang kita tahu, masa-masa tersebut adalah masa-masa dimana banyak sekali cerita yang terjadi. Masa dimana beban atau cobaan terberat kita sesederhana menghadapi pelajaran Matematika. Jiwa bebas kita melampaui logika yang jika kita ingat kembali akan membuat kamu tersenyum atau bahkan tertawa. Secara tidak langsung, Tulus membungkus cerita yang pada umumnya terjadi di saat berumur 17 tahun dalam lagunya ini dengan indah. Tulus mengajak pendengarnya untuk mengenang kenangan indah di masa saat berumur 17 tahun. Walaupun kenyataan setelah melewati umur 17 tahun lebih pahit dari yang dibayangkan, Tulus mengingatkan bahwa cobaan yang datang tidak melebihi kemampuan kita mengatasinya. Satu hal yang pasti, umur boleh tua namun jiwa tetap harus selalu muda ya, Sobat OSC!
Yuk, cek lirik dari Tujuh Belas.
Muda jiwa selamanya muda
Kisah kita abadi selamanya
Muda jiwa selamanya muda
Kisah kita abadi selamanya
Masihkah kau mengingat di saat kita masih tujuh belas?
Waktu di mana tanggal-tanggal merah terasa sungguh meriah
Masihkah kau ingat cobaan terberat kita Matematika
Masihkah engkau ingat lagu di radio yang merdu mengudara?
Kita masih sebebas itu
Rasa takut yang tak pernah mengganggu
Batas naluri bahaya
Dulu tingginya lebihi logika
Putaran bumi dan waktu yang terus berjalan menempa kita
Walau kini kita terpisah, namun jiwaku tetap di sana
Di masa masih sebebas itu
Rasa takut yang tak pernah mengganggu
Di masa naluri bahaya
Dulu tingginya lebihi logika
Muda jiwa selamanya muda
Kisah kita abadi selamanya
Kita masih sebebas itu
Rasa takut yang tak pernah mengganggu
Batas naluri bahaya
Dulu tingginya lebihi logika
Sederas apapun arus di hidupmu
Genggam terus kenangan tentang kita
Seberapa pun dewasa mengujimu
Takkan lebih dari yang engkau bisa
Dan kisah kita abadi untuk selama-lamanya
previous post
Ways of Adaptability & Resilience