Mungkin nada artikel ini cukup sedih sesuai dengan judul yang saya gunakan pada artikel ini, karena memang pada tahun ini, saya gagal mendapatkan beasiswa IISMA untuk kampus pilihan saya, yakni University of California, Davis. Walaupun belum beruntung di tahun ini, saya merasa mendapatkan banyak pembelajaran selama mengikuti proses IISMA. Saya rangkum menjadi 3 poin penting, hal - hal yang harus teman - teman siapkan bila ingin mencoba apply beasiswa IISMA 1. Persiapan berkas
Mulai dari hal paling mendasar seperti dokumen yang harus disiapkan, kita penting untuk mengetahui setiap pihak kampus yang sekiranya bisa membantu dalam proses mengurus berkas - berkas penting seperti SKCK, SKBN, dan lain sebagainya. Pada dasarnya semua bisa kita akses, hanya saja diperlukan alokasi waktu yang cukup untuk hal - hal tidak terduga selama proses mengurusnya. Pada kasus saya kemarin, saya sedikit kesulitan mengurus SKCK karena daerah saya mengurus SKCK berbeda dengan domisili saya, sehingga saya harus meminta tolong orang tua saya di rumah untuk membantu mengurus surat ini. Urusan surat menyurat dalam kampus seperti untuk surat rekomendasi dari Kaprodi juga memerlukan waktu yang cukup banyak, karena harus menyesuaikan keperluan kita dengan kesibukan Kaprodi masing - masing Universitas. Meskipun, saya merasa cukup beruntung karena Kaprodi saya sendiri sigap dalam membantu beberapa keperluan berkas dan juga saya diarahkan ke lembaga di kampus yang juga membantu saya selama proses persiapan berkas.
2. Kemampuan Berbahasa Inggris
Mulai dari membuat esai, mengisi formulir tambahan, mendapatkan English Proficiency Test, hingga sesi wawancara, semuanya memerlukan kemampuan berbahasa Inggris yang cukup. Saya sendiri merasa bahasa Inggris saya masih dapat jauh lebih ditingkatkan lagi dibanding dengan kemampuan yang saya tunjukkan selama proses seleksi IISMA tahun ini. Terutama pada sesi wawancara, di mana kita harus secara fasih dan juga lancar untuk menjelaskan jawaban kita kepada interviewer yang sepanjang sesi menggunakan bahasa Inggris.
3. Saran untuk menyiapkan dana lebih untuk IELTS atau TOEFL
Saran ini sebenarnya opsional, silakan teman - teman semua menyesuaikan dengan kondisi masing - masing dan saran ini berdasarkan observasi saya yang menggunakan Duolingo English Test (Bukan IELTS ataupun TOEFL). Pada dasarnya sah - sah saja menggunakan DET sebagai English Proficiency Test yang kita ajukan untuk apply beasiswa IISMA, hanya saja tidak semua Universitas menerima DET. Dengan ini, tentunya secara tidak langsung mengurangi kesempatan kita untuk mendapatkan beasiswa IISMA ini karena membatasi kita pada Universitas yang menerima DET dengan lebih banyak pesaing, karena sebagian besar partisipan menggunakan DET dengan biaya yang murah. Di tambah lagi, informasi kampus yang menerima DET bisa saja berubah dan berkemungkinan mengubah rencana awal kita yang sudah menyiapkan diri untuk Universitas tertentu yang sebelumnya menerima DET, tetapi tiba - tiba berubah (pengalaman ini saya rasakan sendiri h-10 penutupan beasiswa) Mungkin itu, 3 poin yang saya rasa bisa menjadi pembelajaran berharga yang bisa saya bagi melalui artikel ini. Semoga teman - teman bisa mengambil sisi positif dari artikel ini dan menyiapkan strategi sematang mungkin untuk IISMA tahun depan! Semoga kita semua bisa bertemu, sebagai sesama penerima beasiswa IISMA 2024.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan