gagal SNMPTN & SBMPTN, Lolos Beasiswa OSC dan menjadi Pemenang kedua Terbaik

Halo sobat OSC...

      Perkenalkan nama saya Linar Moranggun Simamora, saya berasal dari Doloksanggul Sumatera Utara. Saya merupakan awarde OSC S1 tahun 2022 di Universitas Kristen Duta Wacana program studi Manajemen.

      Melanjutkan pendidikan kebangku perkuliahan adalah impian saya sejak dulu. Ketika saya duduk dibangku SMA tepatnya di SMAN 1 Doloksanggul, saya sudah membuat perencanaan, target dan persiapan yang matang untuk mendapatkankan kampus impian saya dan tentunya Perguruan Tinggi Negeri.Ketika saya mengikuti SNMPTN saya memiliki keyakinan 85%  bakal diterima di kampus tujuan saya, karena keoptimisan ini saya tidak kepikiran untuk persiapan UTBK. Namun kenyataan tidak sesuai ekspektasi, saya ditolak kegagalan ini mungkin bisa saya katakan menjadi kondisi terburuk saya. Saat itu saya sangat  kecewa karena semua usaha saya untuk mempertahankan nilai raport dan mengumpulkan banyak sertifikat perlombaan, semuanya sia-sia. Terlebih lagi saya harus mempersiapkan diri  untuk mengikuti UTBK dimana selang waktunya hanya satu setengah bulan. Ditengah hati yang belum bisa menerima kenyataan, saya harus berjuang, belajar setiap hari sampai begadang, berharap saya bisa diterima jalur SBMPTN. Namun, untuk kedua kalinya saya gagal lagi. Saat itu mental saya hancur dengan semua omongan orang terhadap saya, untuk beberapa lama saya memilih untuk mengurangi keluar rumah. Tiap malam saya menangis, overthingking dengan mimpi yang nyatanya tidak semudah yang dipikirkan.Tidak berhenti disitu saya terus mencoba lagi lewat jalur mandiri menggunakan nilai raport dan skor UTBK  dan lagi-lagi saya tidak diterima.Saat itu saya kehilangan harapan untuk melanjut kuliah, karena saya bukan berasal dari keluarga mampu yang tentunya orang tua saya tidak akan sanggup membiayai kuliah saya di Perguruan Tinggi Swasta. Akhirnya saya memutuskan untuk gapyear. Masa -masa ini adalah masa yang paling sulit, dimana ketika melihat teman saya sudah memposting twibbon kampus impian mereka, membuat saya makin sedih dan kecewa dengan diri saya sendiri. Namun saya sangat bersyukur karena keluarga saya selalu mendukung dan memberikan saya semangat meskipun saya tahu bahwa mereka juga kecewa kepada saya.

    Sampai bulan ke tiga saya gapyear, saya belum bisa fokus belajar, karena sibuk membantu orang tua saya keladang. Hingga suatu saat tepatnya dibulan Oktober teman saya yang juga gapyear memberitahu saya informasi tentang beasiswa OSC yang dia dapat dari berita di televisi. Awalnya saya tidak percaya bahwasanya beasiswa OSC ini merupakan beasiswa full sampai lulus. Karena sekarang ini banyak beasiswa yang nyatanya tidak sesuai dengan yang dipromosikan. Saya mencoba mencari informasi di internet dan media sosial, dan ternyata beasiswa OSC ini benar mebiayai kuliah kita sampai lulus di 25 PTS terbaik di Indonesia. Hal ini membuat saya sangat bersemangat, Sayapun segera membuat akun dan mendaftar di kampus UKDW yang berada di Yogyakarta, karena Jogja merupakan kota impian saya sejak dulu untuk melanjutkan kuliah , karena terkenal dengan kota pelajar. 

     Perjuang saya kembali dimulai, saya mulai mempersiapkan diri dengan belajar materi soal yang diujikan di kampus UKDW. Saya mengambil referensi dari kategori soal yang di ujikan tahun sebelumnya, yang saya dapat dari akun Instagram besiswaOSC.Saat itu saya tidak mengikuti try out OSC karena jujur saat itu saya tidak punya uang untuk membeli paket try outnya. Jadi saya betul-betul belajar sendiri dan mencari informasi sendiri. Paling sedihnya adalah disaat saya betul -betul ingin mempersiapkan diri untuk beasiswa ini, dengan fokus belajar dirumah , terpaksa saya harus membagi waktu belajar saya karena saya harus membantu orang tua saya dan banyak hal lain yang membuat saya tidak bisa  belajar full. Saya baru sadar kalau gap year itu punya tantangan yang sangat besar selain masalah dari luar, kita juga harus bisa melawan rasa malas yang ada dalam diri kita.Namun walaupun demikian saya terus berusaha memaksimalkan persiapan saya, setiap malam saya belajar serius, saya membuat target materi serta  jumlah soal yang harus saya selesaikan dalam satu malam.Tahap online test pun berlangsung, Puji Tuhan semua berjalan lancar, saya bisa mengerjakan testnya dengan baik, saat itu soalnya merupakan pengetahuan umum, terus ada hitungan juga, sesuai dengan apa yang saya pelajari.

    Setelah menunggu sekitar 3 minggu akhirnya pengumuman peserta yang lolos tahap selanjutnya keluar. Puji Tuhan saya lolos. Saat itu saya belum memberitahu kedua orang tua saya, karena takut jika tahap selanjutnya saya gagal dan membuat mereka kecewa lagi, sayapun memutuskan untuk merahasiakannya dulu. Tahap selanjutnya adalah seleksi berkas. Saat itu saya mengurusnya sendirian mulai dari scan raport SMA, SKCK, surat keterangan bebas narkoba, sampai surat keterangan bebas buta warna. Tahap ini adalah tahap yang sangat melelahkan bagi saya dimana saya harus bolak-balik Rumah Sakit selama 4 hari berturut-turut, dikarenakan dokter spesialis mata di Rumah sakit tersebut selalu ada urusan mendadak keluar kota. Kemudian saya juga harus mengendarai sepeda motor sendirian ke POLRES  untuk mengurus SKCK yang jaraknya 10 KM dari tempat tinggal saya. Saya berusaha mempersiapkan semua berkas yang diminta dengan selengkap-lengkapnya, berulangkali saya selalu cek berkas saya , mengisi semua formulir yang harus dilampikan dengan sebaik mungkin. Saya selalu berdoa semoga jalan saya mendapatkan beasiswa ini dipermudah oleh Tuhan. Dengan doa dan keyakinan sayapun mengirim berkas saya.

   Sekitar 3 minggu kemudian, pengumuman keluar, saya masih sangat ingat waktu itu saya sedang sibuk-sibuknya dengan persiapan natal Sekolah Minggu. Hingga saya lupa membuka pengumuman di web oscmedcom.id Hingga setelah selang 3 hari saya baca grup peserta di kampus pilihan saya yaitu UKDW. Saya lihat banyak sekali ucapan congratulation dan ucapan-ucapan penyemangat. Jantung saya tiba-tiba berdetak lebih cepat, dengan tangan gemetaran sambil berdoa dalam hati saya membuka pengumumannya di web OSC. refleks saya menangis ketika saya melihat nama saya di urutan no 20. Kedua orang tua dan saudara saya pun akhirnya mengetahui hal ini. waktu itu ibu saya berulangkali bertanya dan memastikan tentang penyebab saya tiba-tiba  menangis. Beliau masih bingung dengan beasiswa yang saya maksud. Akhirnya setelah penjelasn dari saya kedua orang tua saya pun mengerti, walaupun masih sering bertanya apakah itu betul beasiswa full atau tidak.

    Saat ini jumlah peserta yang akan bersaing di tahap Final Test & wawancara tinggal 76 orang, perjalanan saya mendapatkan beasiswa ini semakin dekat, saya berjuang lebih keras lagi karena saya tidak ingin langkah yang sudah sangat jauh ini berakhir gagal lagi.Suatu saat saya stalking dan sempat membaca beberapa komentar di postingan Ig beasiswaosc. Saat itu saya melihat komentar salah satu awarde osc tahun 2019, yang kerap dipanggil kak tatas.Beliau mengirim link grup whatsApp untuk peserta yang lolos ke tahap Final Test. Saat itu saya tidak tahu itu grup untuk apa, namun saya pikir tidak ada salahnya juga saya join. Setalah join ternyata grup tersebut, dibuat oleh kak tatas bersama dengan temannya yang lain atas inisiatif sendiri untuk membimbing para peserta dalam persiapan tahap wawancara. Saya sangat bersyukur bisa join dan kenal dengan kak tatas. Saat itu kurang lebih  dalam 2 minggu kak tatas dan kakak kakak awarde yang lain mengadakan 3 kali meeting zoom. Setiap sesi zoom saya ikuti dengan serius, saya selalu mencatat setiap poin-poin penting yang saya dapat. Semua hasil dari bimbingan tersebut saya rangkum dengan baik, kemudian saya membuat list pertanyaan serta jawaban yang mungking akan muncul saat wawancara. Saya juga mempersiapkan mental saya saat didepan kamera, mempelajari cara menjawab yang sopan serta suara yang  terdengar jelas saat berbicara.

    Tahap final test pun berlangsung, jujur pada tahap ini saya merasakan keringat dingin. Jantung saya berdetak sangat kencang, sampai saya gemetaran saat menjawab soal, hal ini karena saya shock saat mengetahui sistem ujiannya nya, dimana dalam waktu kurang lebih 15 menit kita harus mengerjakan 2 materi ujian yaitu Penalaran umum dan 150 soal psikotes, waktu tersebut sudah termasuk waktu untuk pengisian biodata. Saat itu saya sempat kehilangan fokus saat mengerjakan soal, tangan saya tremor saat mengetik dan sampai dua kali keluar web karena jaringan internet yang tidak stabil. Saya ingin menangis tapi saya ingat perjuangan saya tinggal satu langkah lagi, saya tarik nafas sambil berdoa. akhirnya setelah tersisa waktu  10 menit lagi saya baru bisa mulai mengerjakan tesnya. Setelah waktunya habis jujur saya langsung menangis karena hasil ujian saya pastinya tidak maksimal. Pada tahap wawancara puji Tuhan semua berjalan lancar.

      pengumuman akhir akan dilaksanakan pada 22 Januari 2022, jadi saya harus menunggu sekitar 5 minggu. Setiap hari saya selalu berdoa dan meminta doa restu kedua orang tua saya. Walaupun saya tahu pada tahap final tes saya tidak bisa mengerjakan dengan maksimal, Namun saya sudah berusaha melakukannya dengan sebaik mungkin, saya berserah kepada Tuhan.  Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba, saat itu saya mengikuti pengumuman pemanang beasiswa OSC lewat zoom. Saya dinyatakan sebagai salah satu pemenang  beasiswa OSC dan menjadi pemenang ke dua terbaik di kampus UKDW. Ibu saya yang saat itu ikut menemani saya memeluk saya, refleks saya menangis.Ini seperti mimpi bagi saya, saya akhirnya bisa melanjutkan pendidikan kebangku kuliah dengan beasiswa full dari OSC. Saya sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang bergabung dalam beasiswa OSC ini. Karena berkat beasiswa ini siswa/i berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu bahkan keluarga mampu sekalipun bisa melanjutkan perkuliahan, mengejar cita-cita tanpa membebani orang tua. Pesan saya adalah jangan pernah patah semangat untuk mengejar mimpimu, karena disaat kita berada dititik tergelap dalam hidup pasti titik terang akan segera datang. Dan yang terakhir adalah dalam hidup ini tidak ada usaha yang sia-sia dimana setiap usaha yang kita lakukan, bahkan dari hal sekecil apapun suatu saat kita pasti menerima hasilnya.  

  995 Views    Likes  

meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

previous post

Mengenal Lebih Dekat Dengan Universitas Mercu Buana Jakarta
meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

next post

meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

related posts