Mendoan merupakan salah satu varian tempe yang merupakan makanan berbahan baku kedelai yang difermentasikan. Perbedaan yang paling menonjol dari mendoan dengan tempe pada umumnya ialah dari segi bentuk, mendoan memiliki bentuk yang lebih tipis dari tempe pada umumnya. Selain itu, dalam teknik memasak tempe mendoan ini dengan dilapisi adonan tepung.
Mendoan sering dijumpai di daerah Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara. Dalam bahasa Banyumasan arti kata mendoan berasal dari kata mendo yang artinya "setengah matang" atau lembek". Sesuai dengan nama tersebut mendoan memiliki ciri khas bertekstur lembek karena digoreng secara setengah matang.
Dalam proses pembuatannya, tempe dimasukkan ke adonan tepung yang sudah dibumbui dan ditambahkan irisan daun bawang. Kemudian digoreng pada minyak panas, waktu penggorengan tidak terlalu lama karena hanya setengah matang dan tidak sampai kering. Mendoan ini sangat cocok disajikan saat kondisi masih panas, disantap dengan cabe rawit atau sambal kecap manis.
Cita rasa dari mendoan ini sangat enak, khas, dan memiliki keunikan rasa tersendiri, Bagi anda yang berkunjung ke daerah Karsidenan Banyumas maka kurang lengkap apabila belum menikmati mendoan ini. Mendoan ini dapat ditemukan di warung-warung tradisional di penjuru karsidenan Banyumas.
Pada hakikatnya terdapat juga tempe yang digoreng dilapisi tepung khas daerah Wonosobo, namun di Wonosobo disebut tempe kemul. Hal yang menjadi perbedaan antara mendoan dan tempe kemul ialah tekstur dari gorengannya, jika tempe kemul digoreng sampai kering mendoan hanya digoreng setengah matang. Selain itu juga dari segi warna gorengan, tempe kemul lebih berwarna kuning karena kunyit pada bumbu tempe kemul cukup banyak, sedangkan pada mendoan tidak begitu banyak.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan