Hallo, teman-teman. Kembali lagi dengan tulisan Hanna. Kali ini Hanna akan membahas tentang stress. Siapa yang biasanya merasa stress karena pekerjaan? Perkuliahan? Atau karena lamanya kelas online selama pandemi? Cari tau lebih jauh yuk bagaimana cara untuk meregulasi stress!
Stress adalah sebuah respon individu terhadap stressor. Stress sendiri dapat muncul karena adanya tuntutan yang melebihi kemampuan individu untuk memenuhinya. Ketegangan yang berlangsung lama tanpa ada penyelesaian dapat berkembang menjadi stress
Ada dua nih gejala stress, yang pertama tampak pada gejala fisik dapat berupa sakit kepala, darah tinggi, sulit tidur, jantung berdebar dan masih banyak lagi. Gejala kedua adalah gejala psikis seperti gelisah, cemas, kurang konsentrasi, pesimis dan lain-lain.
Tapi, kalian tau gak sih ada jenis stress yang dapat menumbulkan respon positif? Jadi, stress sendiri terbagi menjadi dua jenis. Ada eustress yang merupakan hasil dari respon terhadap stress yang bersifat positif atau membangun. Ada juga distress yang merupakan kebalikan dari eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stress yang bersifat negatif atau merusak.
Berdasarkan sebuah naskah publikasi, masalah psikologis seperti stress banyak terjadi pada remaja karena masa tersebut merupakan masa perlihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Karena banyaknya tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja juga karena tuntutan lingkungan!
Sebenarnya, banyak sekali cara yang dapat dilakukan untuk meredakan stress, salah satu caranya adalah dengan menulis. Menulis sendiri, merupakan salah satu bentuk untuk merefleksikan pikiran dan perasaan terhadap peristiwa yang sudah kita alami. Menulis dapat membantu individu untuk mengeluarkan emosi-emosi negatif melalui tulisan juga membantu meningkatkan kreativitas.
Bahkan dalam bidang psikologi sendiri, menulis sering kali digunakan dalam terapi yang disebut dengan Terapi Menulis Ekspresif untuk membantu mengungkapkan pengalaman-pengalaman emosional sehingga dapat mengurangi stress.
Nah, Bagaimana ya cara melakukan menulis ekspresif? Begini loh...
Pertama, tentu saja siapkan alat dan bahan berupa alat tulis dan kertas. Jangan lupa untuk cari rungan dan posisi yang membuat mu nyaman. Selanjutnya, jika kamu mulai kebingungan menulis apa, mulailah menulis acak. Tulislah apapun yang ada dipikiran mu di atas kertas. Jangan takut, ya! Kertas tersebut adalah tempat aman mu untuk menuangkan apa yang kamu pikirkan!
Kedua, jika sudah mulai nyaman menulis, maka tentukan satu tema yang ingin kamu tulis. Contoh, tulislah tentang rasa lelah mu ketika menghadapi banyak tugas. Maka, coba untuk menulis segala yang kamu rasakan, penyebab kamu merasakan kesedihan tersebut dan apa keinginan mu sebenarnya?
Ketiga, saat tulisan mu sudah siap, maka bacalah kembali tulisan mu. Pahami diri mu sendiri. periksa lagi, apakah sudah benar begitu yang kamu rasakan? Jika perlu, diskusikanlah dengan orang yang kamu percaya tentang tulisan mu itu. Cari sudut pandang baru. Kemudian, rasakan, apakah ada perbedaan setelah kamu menulis tentang kesedihan mu? Apa kamu merasa lebih lega? Kalau belum, coba untuk menulis lagi, namun kali ini, jangan ada yang ditahan.
Tahap terakhir, mulai lakukan pelan-pelan keinginan mu yang sudah kamu tulis. Evaluasi diri sendiri, kira-kira apa titik masalah yang menjadi kesedihan itu, kemudian mulai merapikannya satu-satu. Dengan begitu, kamu dapat merasa lebih lega karena mulai memahami apa yang harus dirapikan.
Jadi begitu ya, teman-teman. Yuk kita coba menulis untuk sekedar melegakan pikiran dan perasaan. Pada dasarnya, wajar bagi kita merasa kelelahan secara fisik maupun psikis. Lelah tersebut mungkin tidak sepenuhnya hilang. Tapi setidaknya kita berusaha untuk meregulasinya!
Salam hangat,
Hanna
Di Untag Surabaya.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan