Indonesia, teknologi, Dan Pandemi

Di Era sekarang menguasai teknologi seperti kewajiban bagi kita. Teknologi adalah salah satu elemen yang menentukan kualitas suatu negara, maju tidaknya negara biasanya dilihat dari penguasaan dan penggunaan teknologi di negara tersebut.  Teknologi kini tak hanya digunakan untuk urusan industri saja, melainkan telah menjadi suatu kebutuhan hidup seperti keseharian, pendidikan, dan bahkan politik. adanya teknologi adalah untuk membantu manusia dalam menangani keterbatasan fisik, bertahan hidup, memudahkan aktifitas, dan meningkatkan kualitas hidup.  Sebagai generasi sekarang, mau tak mau kita harus mengikuti percepatan teknologi, sehingga tanpa sadar kita hanyut dalam teknologi itu sendiri. Kita terlalu lalai dan menikmati manfaat dari teknologi . Gadget merupakan salah satu produk teknologi yang paling melekat bagi generasi sekarang. Bebagai jenis hiburan yang ditawarkan benar benar memanjakan kita bukan ? dan tanpa sadar dunia kita habis hanya untuk menikmati hiburan sekilas 

 

Ketika kita larut dalam hiburan gadget tanpa sadar kita mengabaikan apa yang ada disekeliling kita, perlahan hilang rasa simpati dan empati, dan perlahan memupuk sikap individualis dalam diri. Sehingga menurut saya, adanya teknologi ini sepertinya agak tidak sejalan dengan konsep keindonesiaan. 

Keindonesiaan didefinisikan sebagai akumulasi nilai nilai toleransi dan saling menghargai antar sesama serta menjunjung tinggi kebhinekaan. Dimana Indonesia sejak dulu telah dikenal sebagai negara yang berasaskan gotong royong, bahkan dalam pancasila pun Indonesia selalu menjunjung yang namanya Persatuan. Indonesa ada karena keberagaman yang disatukan,Indonesia indah karena keanekaragamannya, dan otomatis di Indonesia tentunya sangat diperlukan yang namanya Toleransi dan Solideritas. 

 

Cikal bakal terbentuknya Indonesia karena adanya perasaan senasib yang menginginkan untuk merdeka, namun setelah saya mengamati kondisi saat ini rasanya perasaan senasib, nilai gotong royong dan bentuk persatuan perlahan mulai luntur. Kini masyarakat seperti lebih individualis dan penyebabnya adalah teknologi itu sendiri, karena dengan teknologi masyarakat bisa lebih mudah dalam melakukan segala hal dan dengan mudah pula mendapatkan apa yang mereka inginkan, adanya teknologi ternyata mengurangi interaksi kita sebagai makhluk sosial, segala terasa ringan meski dilakukan sendiri. 

 

Apalagi ketika masa pandemi seperti saat ini, berbagai interaksi kita lakukan secara daring, bersekolah, bekerja, bahkan berbelanja yang biasanya beriteraksi secara langsung kini dilakukan dalam jaringan, sehingga rasanya seperti kurang ada kerekatan dan rasa kebersamaan satu sama lain. Adanya virus ini juga mengharuskan kita untuk psychal distancing atau menjaga jarak, padahal indonesia menjunjung tinggi yang namanya persatuan bukan ? 

Perasaan saling curiga satu sama lain, tuduh menuduh, dan saling mengasingkan diri masing masing demi menyelamatkan mereka dari virus covid-19, menurutku itu melemahkan nilai solideritas kita, meskipun itu demi kebaikan kita sendiri.  Kenikmatan hiburan teknologi dan Pandemi virus covid adalah perpaduan yang mantap dalam menurunkan rasa solideritas kita sebagai bangsa indonesia, sehingga disini muncul pertanyaan saya, bagaimana caranya tetap memiliki rasa persatuan dan solideritas di era digital dan pandemi covid seperti sekarang ?  

Dengan kemajuan zaman dan perceatan teknologi harusnya kita sebagai manusia yang rasional, bisa menyeimbangkan antara dunia nyata dan dunia maya. Memiliki kehidupan didunia maya boleh saja asal jangan sampai kita terlalu larut didalamnya dan menomorduakan dunia kita yang semestinya. Adanya pandemi juga harusnya dapat meningkatkan rasa senasib sepenanggungan bukan malah menurunkan nilai kebersamaan dengan rasa saling curiga satu sama lain. Dengan adanya pandemi ini, harusnya kita saling membantu, saling memberi, dan saling mengasihi satu sama lain, malahan pandemi ini sebenarnya membuka peluang yang besar untuk kita semua dalam melakukan kebaikan. 

  38 Views    Likes  

Pentingnya ethical security dalam sebuah perusahaan

previous post

Erythrophobia: Takut menjadi pusat perhatian dan mengalami rasa malu
Pentingnya ethical security dalam sebuah perusahaan

next post

Pentingnya ethical security dalam sebuah perusahaan

related posts