Tak asing bagi kita mendengar cuapan tentang kehidupan.
"Ya, hidupkan pilihan jadi tinggal dipilih" "Hidupkan pilihan mau nggak mau harus dijalani"
"Udah, jalani aja ya yang namanya hidup itu sudah pasti pilihan" "Selow aja bro hidup itu pilihan"
Ya begitulah kata orang tentang hidup ini adalah pilihan. Lalu yang menjadi pertanyaan di benaku, pilihan apa yang harus aku pilih? Langkah mana yang harus aku tempuh? Bukannya yang namanya pilihan ya kita harus memilih ya, minimal ada 2 opsi. Tapi seyogyanya pilihan itu hampir samar-samar bahkan tak nampak.
Tapi yang pasti yang namanya hidup ya penuh problematika yang datang dan pergi. Mungkin inilah salah satu pilihan dari sejuta pilihan yang abstrak. Memilih untuk menghadapi atau mengabaikan suatu problematika yang terjadi. Memilih untuk menjalani proses yanag rumit bahkan kadang acapkali bergesekan dengan satu dan yang lainnya dalam sebuah permasalahan. Sehingga kadang, hampir menyerah rasanya. Kepala cenat cenut mau pecah. Simple thing menjadi satu hal yang besar. YA, INILAH HIDUP YANG KATANYA PILIHAN.
Mungkin memang salah satunya ini, memilih hadapi atau pergi. Tapi, anehnya, ketika memilih untuk pergi dicap sebagai pecundang. Memilih menghadapi dikira sok-sokan. Jadi serbasalah bukan.. Jadi ya hidup itu memang perlu punya pendirian yang kuat, hati yang baja dan mental yang bandel. Kalau nggak gitu, semua pilihan jatuhnya akan menyengsarakan.
Ya harus pandai-pandai memang, memilah dan memilih tentang apa yang harus di geluti dan apa yang harus mulai difilter untuk dihindari.
Mungkin ini saja ya, ini juga salah satu pilihan. Menjadi orang random yang menulis apa yang berputar-putar dan berlalu lalang dipikirannya untuk sekedar merasa lega. Dan kali ini pilihanku untuk mengakhiri sejenak, sembari memilih hal unik apalagi yang ingin ku utarakan.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan