Bila mendengar kata kerbau pasti yang terpikir dalam pikiran kita seekor hewan mamalia, suka berendam di kubangan lumpur, dan hidupnya di darat. Karena yang kita tahu kerbau memang hidup di darat tetapi sangat menyukai tempat yang berlumpur. Nah, lain halnya dengan kerbau yang satu ini, sama-sama hewan mamalia tetapi dia jago berenang, gak pernah tenggelam, dan hidupnya di rawa, apalagi kalau bukan Kerbau Rawa.
Kerbau rawa atau B.bubalis carabanesis merupakan jenis kerbau yang khas di Asia Tenggara. Kerbau rawa ini tersebar di berbagai daerah yang mempunyai lahan gambut yang menyatu dengan rawa contohnya seperti di Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan di pulau Borneo sendiri, kerbau rawa banyak dijumpai di Kecamatan Danau Panggang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan. Yang mana daerah ini merupakan daerah yang banyak didominasi oleh daerah rawa dan lahan gambut.
Kerbau Rawa Amuntai merupakan hewan ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat Desa Danau Panggang sebagai mata pencaharian hidup sehari-hari. Karena Daerah ini sebagian besar rawa dan menyulitkan masyarakat untuk mencari mata pencaharian lain, sehingga para peternak memutuskan untuk memelihara kerbau, kemudian rawa ini lah yang dimanfaatkan masyarakat Amuntai sebagai wujud kreatifitas masyarakat dan memcahkan masalah yang ada. Nahh, karena keunikan dari kerbau rawa ini yang dapat hidup dan menghaiskan waktu di air, sehingga dapat menjadi obyek wisata yang bisa menarik wisatawan. Bila akan berkunjung dan berwisata melihat keunikan kerbau rawa ini, bila dari Banjarmasin atau Bandara Syamsudin Noor, perjalanan menuju ke kota Amuntai memakan waktu sekitar 4-5 jam, jalan yang dilalui lumayan baik dan lancar apabila di hari biasa bial hari libur bisa macet. Kemudian dilanjutkan dari Amuntai menuju Danau Panggang sekitar 2 jam. Tapi jalan menuju Danau Panggang tergolong sempit dan sebagian besar pinggir jalan adalah daerah rawa.
Pada saat menggembala kerbau rawa ini, para penggembala akan menggunakan jukung atau perahu kecil sebagai transportasinya untuk mengawal kerbau agar tidak tersesat dan menjauh dari wilayah mencari makanan. Kerbau-kerbau rawa ini akan selalu berpindah-pindah untuk mencari rumput segar. Sehingga mengharuskan kawanan kerbau rawa ini melintasi berbagai kedalaman air rawa tanpa tenggelam.
Walaupun kerbau rawa menghabiskan waktu untuk mencari makan di air, tetapi kerbau rawa juga mempunyai jadwal untuk beristirahat di daratan pada waktu malam hari lohh. Seperti halnya dengan kerbau darat, kerbau rawa juga akan masuk ke kandang yang telah disediakan oleh peternak. Kandang kerbau rawa ini sepenuhnya tebuat dari kayu dengan memanfaatkan tanah yang lebih tinggi dari sekitarnya. Meskipun, saat musim penghujan, kandang kayu ini akan mengapung karena ketinggian air yang semakin meningkat.
Ada beberapa perbedaan yang mencolok diantara kerbau darat dan kerbau rawa. Selain bulunya yang cenderung tebal, kerbau rawa juga mempunyai kulit dengan bulu-bulu berwarna abu-abu dan kecokelatan. Hal tersebut disebabkan karena terlalu seringnya kerbau rawa berendam di dalam air. Selain kulitnya yang berbeda, kerbau rawa juga mempunyai tanduk yang lebih panjang dibandingkan dengan kerbau darat.
Nahh, itulah tadi teman-teman pembahasan artikel mnegenai keunikan dan perbedaan kerbau rawa Amuntai dengan kerbau darat. Oke. Sampai disini dulu dan nantikan artikel-artikel saya berikutnya.