Bumi kartini memiliki banyak destinasi wisata alam, salah satunya berada di Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Diberkati dengan bentangan alam penuh pesona, Desa Kemujan memberikan nuansa wisata edukasi bagi para wisatawan.
Melalui kelompok pemuda yang bernama Pamoja, menggagas tema wisata pendorong ekonomi kreatif dengan menciptakan wisata edukasi berbasis kelapa. Pamoja memberikan para wisatawan wisata edukasi dengan menjual proses detail dari olahan kelapa. tur gaid misalnya, dengan menjelaskan dari proses pengambilan, pembuatan dan kegunaan salah satu produk. Para wisatawan dapat ikut ambil bagian dalam ketiga proses tersebut.
"Disisi lain, kita ingin membuka kesadaran mayarakst bahwa kelapa dapat berdaya saing," kata Moh Sofii, Ketua Pamoja Desa Kemujan.
Dibekali dengan keindahan alam laut dan lahan kelapa, Desa Kemujan berhasil mengkombinasikan wisata bernuansa hijau dengan garis pantai yang elok. Desa Kemujan melalui Pamojan telah berhasil menyulap kelapa sebagai produk bahan olahan jadi, berupa Virgin Coconat Oil (VCO), serabut kelapa, minyak goreng, glondo dan klenting.
"Kelapa sebagai komoditas yang mendongkrak keterbatasan, membantu ekonomi masyarakat dan sebagai ekosistem baru dengan olahan terkini maupun tradisional," terangnya
Terbentuknya Pamoja, ungkap Sofii, berawal dari keinginan kelapa yang dapat eksis dan menjadi icon di desa Kemujan.
"Jadi jika ada orang berbicara soal Kemujan, kedepanya tidak bisa lepas dari kelapa. Selain itu, kelapa juga menjadi pilar utama bagi masyarakat Desa kami dulu dan ingin tetap kita hangun sebagai identitas kami," ugkapnya.
Desa Kemujan sendiri, memiliki lahan seluas 1626 hektar dan mampu mengalokasikan sepertiga lahan untuk kelapa dengan 65 ton kelapa setiap masa panen. Para pengunjung dapat menikmati wisata edukasi itu hanya dengan tarif 150 ribu bagi wisatawan asing. Sedangkan wisatawan domestik gratis asalkan membeli produk saat pulang dari berwisata.
"Terrkait produk, satu VCO dibandrol 100 mili dengan harga 25 ribu, minyak klentik 20 ribu 350 mili, sapu 60 ribu dan blondo per 2 on 15 ribu," pungkasnya
Pihaknya berharap, kedepanya dapat memotivasi masyarakat terhadap kecintaan pada kelapa makin tinggi dan menjadi global village desa Kamojan.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan