Siapa sih yang tak kenal kopi? Pasti semua orang mengenalnya. Selain mudah didapat dan harganya yang bervariatif, kopi seringkali menjadi teman minum disaat kita ngantuk, bersantai, maupun sambil mengerjakan tugas. Ada juga yang mengonsumsi kopi untuk kesehatan, salah satunya untuk program diet. Di era millennial sekarang ini, gerai-gerai kopi sangat mudah ditemukan, banyak pengusaha muda yang terjun dalam bisnis kopi. Lowongan untuk bekerja sebagai barista pun semakin populer di kalangan generasi muda saat ini. Namun, jarang sekali ada kedai kopi yang unik seperti yang satu ini.
“Sunyi House of Coffee and Hope” berlokasi di Jl. RS. Fatmawati Raya No.15, Cilandak, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, buka mulai pukul 10 pagi hingga pukul 10 malam, khusus untuk hari Senin, cafe tersebut tutup. Kedai kopi ini diberi nama “Sunyi” karena hampir semua pekerjanya penyandang disabilitas, diantaranya tuna rungu, tuna wicara, serta tuna daksa. Kedai kopi ini didirikan oleh lima generasi muda yaitu, Mario Gultom, Almas Nizar, Yo Renno Widjaja, Fernaldo Garcia, dan Irfan Alvianto. Mereka mempunyai impian untuk memperjuangkan para difabel, seperti memberi lapangan pekerjaan untuk para difabel serta tidak ada lagi diskriminasi terhadap kaum disabilitas. Menurut Fernaldo, arti Sunyi bukan berarti tanpa suara, tetapi Sunyinya diskriminasi untuk kaum disabilitas.
Kedai kopi ini mulai beroperasi sejak tanggal 3 April 2019, dan mendapat banyak respon positif dari pengunjung. Kedai kopi tersebut juga sempat viral dan banyak diperbincangkan di media sosial. Ya, memang unik sekali, semua pekerjanya menggunakan bahasa isyarat, sehingga para pengunjung pun bisa memakai bahasa isyarat, meskipun tidak seberapa bisa, mereka tetap mengerti apa yang kita ucapkan dengan melihat gerak mulut kita. Ketika di kasir, kita bisa memilih menu dan disediakan kertas kecil serta pensil, mereka juga tidak keberatan jika kita mengetik melalui ponsel. Selain itu, banyak juga pengunjung disabilitas lainnya yang datang untuk nongkrong bersama. Fasilitas untuk para difabel juga tersedia di cafe ini, salah satu yang menarik adalah terdapat huruf braille di halaman cafe. Para Founder kedai ini juga ingin mengedukasi para pengunjungnya, yaitu dengan menyediakan beberapa informasi tentang bahasa isyarat dan terdapat beberapa buku yang dapat dibaca oleh pengunjung cafe. Selain menyediakan kopi, kedai ini juga menyediakan minuman non kopi serta camilan dan makanan utama.
Dengan dibukanya kedai kopi tersebut, para founder Kopi Sunyi mempunyai harapan agar kaum normal tidak mendiskriminasikan kaum difabel, dan agar mereka dapat hidup bersama dan diterima oleh kaum normal serta layak mendapatkan pekerjaan dan diperlakukan setara. Karena mereka mempunyai hak yang sama dengan kita sebagai manusia.
photo source : whiteboardjournal.com, food.detik.com
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan