Masa yang paling indah. Katanya!

Hallo Sobat OSC...! Apa Kabar Hari Ini? Semoga Selalu Sehat Dan Semangat Dalam Menjalani Aktivitas Indah Kalian :) Indah? Kalau Kerja/Sekolah Dari Pagi Sampe Sore, Tugas Bejibun, Macet, Laper. Apa Itu Aktivitas "Indah" Juga? Eit! Jangan Salah. Semua Itu Indah Juga Loh. Asalkan Kita Mampu Mengambil Hal Positif Dari Semua Tantangan Yang Kita Hadapi Karena Apapun Yang Tuhan Berikan Adalah Yang Paling Indah Dan Paling Menakjubkan. Jangan Mudah Mengeluh...! Kita Ini Hebat Loh. Kalian Sadar Tidak, Setiap Kali Kita Bernapas, Organ Dan Sel-Sel Tubuh Kita Mampu Bekerja Dengan Baik Walaupun Harus Melalui Proses Yang Kompleks Dalam Waktu Yang Singkat. Intinya, Kita Harus Selalu Bersyukur Dan Optimis Bahwa Diri Kita Adalah Sosok Yang Hebat. Kali Ini, Aku Akan Berbagi Tentang Sedikit Kisahku Saat Duduk Di Bangku Putih Abu-Abu. Aku Mulai Saja Ya. 2016 Adalah Tahun Pertamaku Memasuki Masa Yang Paling Indah. Katanya. Aku Harus Masuk Di SMA N 1 Muntilan. Salah Satu SMA Negeri Yang Ada Di Kabupaten Magelang. Apa Aku Senang? Tidak! Kala Itu, Dengan Berat Hati, Aku Harus Memulai Semuanya Dengan Kekecewaan Karena Tidak Boleh Masuk Ke Sekolah Favoritku. Kedua Orang Tuaku Tak Merestuinya. Di Awal Kelas 10, Aku Masih Melakukan Semua Aktivitasku Hanya Sekadar Untuk Menyelesaikan Tugas Dan Pulang. Tanpa Semangat Sedikitpun Untuk Mencoba Hal Baru Yang Ada Di Sana. Stress Dengan Pelajaran Yang Sangat Berbeda Dengan SMP, Pulang Harus Berjalan Jauh, Menunggu Bus Yang Terkadang Lama Datang, Dan Tekanan Lainnya. Ya, Kala Itu, Aku Masih Belum Mampu Memahami Makna Dari Kecewa. Sampai Pada Akhirnya, Aku Menemukan Wadah Yang Menuntunku Ke Jalan Yang Lebih Jelas. ROHIS. Salah Satu Organisasi Yang Ada Di SMAku. Tempat Itu Begitu Banyak Mengubahku. Pola Pikir, jiwa kepemimpinan, Dan Kepedulianku Diasah Dengan Baik Di Sana. Perlahan Tapi Pasti, Aku Mulai Menikmati Jalan Takdirku Di Tempat Itu. Cerita Dan Pengalaman Hidup Dari Teman-Teman, Sering Menamparku Keras. Begitu Bodohnya Aku Yang Kala Itu Tak Mau Membuka Mata Dan Justru Hanyut Dalam Kekecewaan. Berbagai Aktivitas Akhirnya Kuikuti Dengan Senang Hati Dan Bangga. Ya Bangga. Karena Jika Kita Tak Mampu Bangga Dengan Apa Yang Kita Lakukan. Lantas Bagaimana Orang Lain Mau Mengapresiasi Kita? 18 Desember 2017, aku mendapat kesempatan untuk terbang ke Ibu Kota Indonesia, Jakarta, Mencicipi tinggal di hotel mewah dan berada di kota besar yang tentunya menjadi pengalaman pertamaku. Ya, aku mendapat penghargaan sebagai juara harapan 2 dalam lomba Cerita Remaja Islami yang diadakan oleh KEMENAG. Niatku kala itu, hanya ingin membayar biaya sekolah yang belum lunas dengan usahaku sendiri. Sesederhana itu tapi hal itulah yang mampu memberiku semangat untuk menyelesaikan novel 64 halaman dalam waktu kurang dari 6 hari. Semester 1 sampai 4 kuselesaikan dengan baik meskipun juga tak mudah. Sampai tiba duduk di kelas 12. Masa terakhir sebagai seorang siswa. Sekaligus masa yang tak akan pernah kulupakan. Kuawali kelas 12ku dengan melepas pergi teman dekatku. Teman yang sebelumnya selalu ada di sampingku. Bersama mencoba memahami pelajaran yang tentunya mampu menguras isi otak kami. Masalah keluarga juga hadir menghalangi. Masalah yang benar-benar menguras air mataku setiap hari. Ketakutan hadir melingkupiku. Masa yang tadinya kupikir akan mudah-mudah saja. Tapi ternyata justru menjadi yang paling sulit. Ditambah dengan ujian yang tiada henti. Tugas tulis maupun praktik selalu menanti. Hingga menjadi orang yang mendapat nilai terburuk pun pernah kualami. Momok besar bagi siswa kelas 12 adalah SNMPTN, UN, dan SBMPTN. Tahap pertama, aku gagal. Meski memang tak ada niatan untuk lolos tapi hal itu mampu membuat kedua orang tuaku cukup kecewa dengan pilihanku. Namun, kegagalanku itu kubayar dengan hasil UN yang lumayan tinggi untuk targetku. Aku berhasil mendapat 2 nilai 100. Bagiku nilai UN sangat penting karena akan kugunakan untuk mendaftar ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Aku sangat senang. Meskipun diawal kulalui dengan hal yang tidak baik tapi Tuhan memberiku kesempatan untuk berubah. Pola pikir untuk selalu mengambil hikmah dari setiap keadaan. Rencanaku dulu untuk tidak memilih SMA N 1 Muntilan memang cukup matang. Tapi Tuhan pilihkan jalan yang lebih menakjubkan untuk kulalui. Rintangan, tantangan, dan lika-liku kehidupan SMA justru menjadi senjata untuk selalu positif. Positif dan selalu bersyukur dengan keadaan yang ada.

  554 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts