Membangun dan Menetapkan Boundaries Sebagai Bentuk Dari Perlindungan Diri

Pernahkan kamu mendapat perkataan, ajakan, atau perilaku seseorang yang membuatmu merasa gelisah atau tidak nyaman? Jika iya, dan hal tersebut kerap terjadi, mungkin kamu tergolong tim iya-iya saja atau bahkan tim tidak-enakan. Dalam pandangan beberapa orang, menjadi bagian dari kedua tim tersebut membuatmu terlihat seperti orang baik karena kamu tidak sering memberikan penolakan yang bisa membuat mereka merasa sedih atau kecewa.

Mendapat pandangan seperti itu juga bisa membuatmu merasa dipuji dan senang, atau mungkin justru membuatmu merasa tertekan karena kamu tidak benar-benar ingin menerima pembicaraan dan ajakan mereka. Namun, ketika kamu merasa senang, apakah kamu benar-benar merasa demikian? Apakah rasa senangmu lebih baik dari rasa tidak nyaman saat kamu berada di lingkungan atau situasi yang tidak bisa sepenuhnya kamu nikmati?

Tidak ada yang mengetahui jawaban dan alasan dibaliknya lebih baik dari dirimu sendiri. Untuk itu, kamu perlu memastikannya agar kamu bisa melindungi dirimu dari perasaan ataupun suasana negatif, dan agar kamu tau bagaimana cara menghadapi situasi serupa jika hal tersebut terjadi lagi tanpa membuatmu merasa gelisah taupun tidak nyaman. Hal tersebut dapat kamu lakukan dengan membangun dan menetapkan boundariesmu.

Boundaries pada dasarnya merupakan suatu batasan yang kamu tetapkan terhadap sesuatu atau  dengan orang lain, baik teman, rekan kerja, pasangan, keluarga, atau orang-orang di sekitarmu. Batasan tersebut menunjukan apa yang bisa dan tidak bisa kamu terima, entah itu perkataan ataupun perilaku mereka terhadapmu. Kemampuan mengetahui batasan diri tersebut pada umumnya berasal dari harga diri yang sehat atau menghargai diri sendiri dengan cara tidak bergantung pada orang lain, baik tidak pada perasaan ataupun tanggapan mereka terhadapmu.

Dengan boundaries atau batasan yang sehat, artinya kamu mampu dan tau cara untuk menjaga dirimu. Hal tersebut karena boundaries membantumu untuk menemukan dan menghargai value atau nilai dalam diri, memantau sikap dan perilakumu, dan dapat menciptakan struktur yang sehat untuk hidup.

Dengan boundaries, kamu akan dapat menghindari perasaan tidak nyaman, kesal, kecewa, marah, atau perasaan negatif menumpuk lain yang disebabkan ketika kamu menabrak batasan yang sebelumnya sudah kamu tetapkan. Selain dapat menghindari perasaan-perasaan negatif, boundaries juga dapat membantumu untuk menemukan jalan keluar yang tepat ketika kamu dalam situasi tidak baik atau masa terpuruk, kamu akan dapat bersikap dengan tenang ketika yang lain terlibat dalam sebuah drama atau omong kosong, dan kamu bahkan tidak akan membiarkan orang lain mengambil keuntungan darimu begitu saja.

Namun sebaliknya, ketika kamu tidak mempunyai boundaries atau batasan apapun, kamu akan sering menemukan dirimu terbawa arus dan batasan yang ditetapkan orang lain. Selain itu, kamu akan mudah terjebak dalam masalah dan perasaan negatif seperti gelisah, kesal, marah, kecewa, dan perasaan negatif lain yang dapat membuatmu terpuruk hingga membuang waktu, bahkan menurunkan tingkat produktifitasmu. Berikut ciri-ciri jika kamu membunyai poor boundaries atau batasan yang lemah:

Mudah terbawa perasaan; Sulit untuk menolak atau berkata tidak; Kerap terlibat dalam permasalahan orang lain; Berbagi informasi pribadi secara berlebihan dengan orang lain untuk berusaha membuat mereka senang; Merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain; Merasa orang lain bertanggung jawab atas perasaan emosi atau tindakan diri sendiri; Menurunkan standar batasan untuk membahagiakan orang lain; Menghabiskan banyak waktu untuk membela diri terhadap hal-hal yang kamu yakini bukan salahmu;

Jika kamu menemukan beberapa ciri-ciri tersebut pada dirimu sendiri, maka kamu perlu untuk menyusun dan menguatkan batasanmu kembali. Terjebak dalam situasi yang membuatmu tertekan dan tidak nyaman dalam jangka waktu panjang bukanlah hal yang baik untuk kesehatan mental dan fisik. Untuk itu, kamu dapat melakukan hal-hal berikut untuk membentuk dan menetapkan boundaries yang sehat:

Identifikasi berbagai bidang kehidupan yang membutuhkan struktur dan batasan, seperti hubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja, dan kekasih. Selain hubungan, kamu juga bisa menetapkan batasan terhadap hal keuangan, penggunaan gadget, kesehatan fisik, kesehatan mental, dan hal-hal lainnya.  Luangkan waktu untuk berbicara kepada diri sendiri, menerima sisi negative dan positif diri sendiri. Buat batasan yang mencerminkan tujuan hidup dan value atau nilai dari dirimu sendiri. Jangan membuat batasan terlalu banyak dalam waktu yang bersamaan. Karena proses menetapkan boundaries membutuhkan waktu dan energi yang terbilang banyak. Melakukan sesuatu untuk diri sendiri, atau tidak melakukan sesuatu hanya untuk menarik perhatian dan membuat orang lain senang.

Membangun dan menetapkan batasan yang sehat tidaklah mudah. Selama proses, kamu harus sering mengeluarkan banyak energi dan meluangkan waktu untuk berbicara dengan dirimu sendiri, kamu juga diharuskan untuk menerima segala sesuatu yang ada pada dirimu. Namun pada akhirnya, ketika kamu sudah menetapkan batasan, kamu tidak akan mudah terbawa arus dan justru akan mampu melindungi dirimu lebih baik dari sebelumnya.

  75 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts