Membangun Softskill Leadership (Team-Leader)

Halo Sobat OSC

Selain self-leader ada juga team-leader. Team-leader diperlukan untuk mengarahkan suatu kelompok, lalu bagaimana cara agar kita dapat mengarahkan kelompok atau rekan kerja kita?

 

1. Mengenali Rekan Kelompok secara Personal

Sebelum mengarahkan bagaimana rekan kita dalam mengerjakan sesuatu, kita perlu mengetahui bagaimanya kemauan, karakteristik, bahkan apa yang akan terjadi bila teman kita berada di bawah tekanan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengobrol face to face atau mengobrol melalui media sosial.

Lalu bagaimana kalau kita berada dalam kelompok besar yang berisi banyak anggota?

Kita dapat membuat kelompok-kelompok kecil untuk mengarahkannya dan dari setiap kelompok kecil kita dapat menentukan koordinator sebagai orang pertama yang kita arahkan.

 

2. Membagi Tugas

Setelah mengenal bagaimana karakteristik dari rekan atau teman sekelompok kita, kita dapat mulai membagi tugas sesuai dengan kemampuan mereka.

 

3. Komunikasi Asertif

Kita perlu berkomunikasi secara asertif, dimana kita mampu menyampaikan pendapat tanpa menyinggung seseorang (tanpa emosi). Contohnya adalah ketika mem-follow up seseorang untuk memberikan informasi kepada kita. Kita dapat melakukan hal ini dengan beberapa cara, yaitu mengingatkan dengan jelas, tidak ambigu, dan tidak emosi sehingga orang yang kita ingatkan dapat menerima maksud kita dengan baik.

 

4. Tampil Percaya Diri

Sebagai pemimpin kita memerlukan rasa percaya diri, hal ini dimulai dari cara berpenampilan kita. Jika kita berpenampilan bersih dan rapi, kita bisa tampil percaya diri. Percaya diri tidak perlu dengan baju yang mahal dan mewah, cukup dengan baju sederhana yang bersih dan rapi saja kita dapat tampil percaya diri. Selain itu, gesture juga mempengaruhi penilaian orang lain terhadap kepercayaan diri kita. Jika kita berbicara dengan orang lain, usahakan untuk menatap mata lawan bicara kita, sehingga kita terlihat percaya diri dan menghargai lawan bicara kita. 

 

5. Turun ke Lapangan

Banyak pemimpin yang mendapatkan cap bossy karena mereka hanya memerintah tanpa turun ke lapangan. Lapangan yang dimaksud bukan hanya tempat pengerjaan suatu kegiatan atau projek, tetapi bagaimana cara kita melibatkan anggota kita dalam memimpin. Contohnya ketika dalam sebuah kelompok diperlukan sebuah jurnal untuk mengerjakan tugas, kita dapat mengirimkan jurnal tersebut dan menanyakan bagaimana pendapat anggota kita, apakah ada masukan atau tidak.

 

Itu tadi 5 tips menjadi team-leader. Hope it helps.

 

image source : Pinterest

  6 Views    Likes  

meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

previous post

Mengenal Lebih Dekat Dengan Universitas Mercu Buana Jakarta
meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

next post

meriah Megah Acara Orientasi Mahasiswa Baru Universitas Ciputra Surabaya

related posts