Mengapa Kita Sering Membandingkan Diri dengan Orang Lain? Apa Dampaknya?

Dalam kehidupan sosial, pasti kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain. Hal ini disebut dengan Perbandingan Sosial.

Teori perbandingan sosial pertama kali dirumuskan oleh Festinger pada tahun 1950. Festinger mengatakan jika perbandingan sosial adalah suatu proses saling mempengaruhi dan juga merupakan perilaku yang bersaing dalam kaitannya dengan interaksi sosial yang disebabkan karena adanya kebutuhan untuk menilai diri sendiri. Adapun tujuan yang paling utama dari perbandingan sosial ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai self atau diri.

Teori perbandingan sosial merupakan proses saling mempengaruhi dan perilaku saling bersaing dalam interaksi sosial yang ditimbulkan oleh adanya kebutuhan untuk menilai dirinya sendiri (self-evaluation) dan kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan membandingkan diri dan orang lain (Festinger, 1954). Dua hal yang diperbandingkan dalam hubungan ini, yaitu pendapat (opinion) dan kemampuan (ability).

 

Opini dan kepercayaan individual, serta evaluasi mengenai kemampuannya merupakan determinan yang penting terhadap perilaku yang akan ditampakkannya. Opini yang tepat dan penilaian kemampuan yang akurat akan cenderung mengarah kepada kepuasan atau perilaku yang mendapatkan reward, sementara keyakinan yang tidak tepat atau penilaian kemampuan yang tidak akurat akan mengarah kepada konsekuensi yang tidak menyenangkan (hukuman).

Walaupun proses perbandingan untuk kedua hal tersebut sama, namun ada juga perbedaan penting yang perlu diperhatikan.

Pertama, dalam perbandingan kemampuan terdapat dorongan searah menuju keadaan yang lebih baik atau kemampuan yang lebih tinggi yang tidak terdapat dalam perbandingan antar pendapat. Perbedaan kedua yang perlu diperhatikan adalah bahwa perubahan pendapat relatif lebih mudah terjadi dari pada perubahan kemampuan. Setiap orang memiliki dorongan untuk menilai pendapat dan kemampuannya sendiri dengan cara membandingkannya dengan pendapat atau kemampuan orang lain. Dengan cara itulah orang bisa mengetahui bahwa pendapatnya benar atau tidak dan seberapa jauh kemampuan yang dimilikinya (Sarwono, 2011).

 

Nah, apasih dampaknya jika kita membandingkan diri kita dengan orang lain?

Perbandingan sosial yang dilakukan secara langsung ke bawah dapat memperkuat diri (self-enhancement) meningkatkan harga diri dan mengurangi stres. Sedangkan perbandingan sosial yang dilakukan secara umum dapat meningkatkan diri, khususnya dalam aspek yang diperbandingkan.

Jadi dengan melihat bahwa ada orang lain yang mampu melebihi dirinya, kita dapat terpacu untuk melakukan perbaikan atau pengembangan diri. Namun untuk dapat mencapai tujuan ini, orang lain yang menjadi acuan perbandingan harus berada dalam rentang yang masih mungkin tercapai oleh orang yang membandingkan diri. Jika tidak, perbandingan sosial yang dilakukan tidak akan mendorong orang untuk meningkatkan diri karena sudah merasa tidak mungkin dapat mencapai posisi yang sama dengan  orang yang dijadikan acuan tersebut.

Nah, seperti itu lah mengapa kita sering membandingkan diri kita, jadi membandingkan diri itu merupakan kebutuhan, namun harus bisa dilakukan dengan bijak ya teman- teman supaya menjadikan energi positif dalam diri kita.

 

Sumber gambar: seruni.id

 

 

  137 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts