Saat ini, Korea Selatan dan para pecinta K-Pop sedang dihebohkan dengan kemunculan MAVE, girl group K-Pop berbasis AI yang debut pada 25 Januari lalu di bawah naungan Metaverse Entertaiment. Tidak seperti girl group K-Pop pada umumnya, MAVE adalah girl group K-Pop yang semua membernya dibuat dan diciptakan melalui teknologi AI. Semua member girl group ini adalah para idol yang diciptakan dan dapat kita lihat hanya secara virtual karena semua member girl group ini bukan manusia sungguhan, namun mereka adalah AI yang diciptakan dengan sedemikian rupa agar terlihat nyata layaknya manusia sungguhan. Walaupun MAVE bukanlah girl group K-Pop pertama yang para membernya merupakan manusia buatan atau AI, namun kehadiran MAVE ini tentunya menjadi sebuah perdebatan dan kontroversi di kalangan para penggemar K-Pop di seluruh dunia. Hal ini karena MAVE benar-benar terlihat sangat nyata dan realistis layaknya manusia sungguhan dibandingkan dengan beberapa grup lain yang memanfaatkan teknologi serupa. MAVE sudah melakukan debutnya di tanggal 25 Januari lalu dengan single yang berjudul “Pandora”. Saat ini lagu tersebut sudah didengarkan sebanyak lebih dari 21 juta kali di chanel YouTube 1theK. MAVE adalah girl group K-Pop berbasis AI yang terdiri dari 4 member cantik yaitu Siu, Zena, Marty, dan Tyra. Sama seperti girl group K-Pop pada umumnya, para member MAVE juga memiliki biodata yang cukup lengkap dan memiliki posisi resmi dalam grup. Tak hanya itu saja, MAVE juga gencar melakukan promosi di laman sosial media milik mereka, baik itu di Youtube, Instagram, dan TikTok. Mereka juga melakukan promosi di Music Show, membuat Dance Challenge di TikTok, dan membuat dance practice yang diunggah di akun YouTube mereka. Hal ini lantas membuat mereka terlihat layaknya seperti girl group pada umumnya yang memiliki aktivitas grup dan melakukan promosi. Kemunculan MAVE merupakan salah satu contoh pemanfaatan AI yang sudah mulai menajajah dunia hiburan. Kita tidak tau apakah dengan kemunculan MAVE ini dapat menjadi sebuah inspirasi baru bagi para pemilik perusahaan industri hiburan untuk menciptakan semakin banyak lagi girl group atau bahkan boy group virtual yang para membernya adalah AI. Hal ini bisa saja terjadi karena dengan menciptakan girl group atau boy group berbasis AI akan membuat grup tersebut bersih dari skandal dan memungkinkan untuk melakukan aktivitas grup yang jauh lebih lama dibanding dengan girl group pada umumnya. Lewat hal ini banyak para penggemar yang berspekulasi bahwa di masa yang akan datang kita akan dihibur dan mengidolakan idol K-Pop yang berbentuk AI dan para penggemar khawatir hal ini akan membuat jumlah idol yang berbentuk manusia asli akan berkurang seiring dengan berjalannya waktu.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan