Museum Mulawarman berada di Kalimantan timur, dahulu museum ini adalah bekas istana kesultanan Kutai Kartanegara hingga pada tahun diserahkan ke kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1976 dan berganti nama menjadi Museum Negri Provinsi Kalimantan Timur Mulawarman. Dalam museum ini terdapat prasasti dupa yang ditemukan di daerah Marakama dan juga menjadi cikal bakal kerajaan Kutai Kartanegara. Bangunan Istana atau yang kini dibangun 2 lantai yaitu lantai utama dan baseman. Museum kini dikelola oleh dinas pendidikan provinsi Kalimantan Timur.
Sultan Aji Muhammad Sulaiman adalah sultan ke 19 dari kerajaan Kutai yang kini namanya dijadikan nama bandara di kota Balikpapan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. Salah satu koleksi dari museum ini ada patung Lembuswana yang terbuat dari lempengan Kuningan, Lembuswana adalah lambang kerajaan Kutai dan terbuat dari Kuningan, terbentuk dari gabungan macam macam hewan. Lembuswana Sendiri adalah kendaraan dewa dewa yang dijadikan lambang dari kerajaan Kutai. Selain Patung Lembuswana di museum Mulawarman juga terdapat Kalung uncal hanya ada 2 di dunia, yaitu India dan Indonesia yang melambangkan Rama dan Shinta. Ada 4 kerajaan di Kalimantan Timur yaitu Paser, Berau, Kutai,dan Bulungan, di kerajaan Kutai Kartanegara sendiri cara pemilihan sultan adalah dengan cara keturunan, sekarang ini sultan belum memiliki seorang putra dan pewaris. Bupati dan sultan memiliki peran penting dalam perizinan pembukaan lahan di Kalimantan. Kesultanan berhubungan perlahanan sedangkan perekonomian dan keuangan dari pemerintah, sehingga kedua belah pihak harus bekerja sama dan selaras. Dari Museum ini juga terdapat informasi tentang Upacara Adat Erau yaitu pesta rakyat, mempertandingkan kebudayaan, olahraga, dan tari-tarian, berkumpul di istana Kutai Kartanegara, sedangkan kebudayaan atau Kesenian kesultanan Kutai Kartanegara hampir sama dengan kesultanan di jawa karena ada nya kerjasama yang baik dibuktikan dengan adanya set wayang yang dikirimkan oleh kesultanan Jawa yang masih tersimpan baik di Museum Mulawarman.previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan