Menurut Sobat OSC, menulis itu merupakan bakat atau potensi? Hmm, bakat bukan, sih? Eh, potensi mungkin? Okay Sobat, daripada bingung, yuk kupas tuntas bersama!
Sering kali, menulis dipandang sebagai momok menakutkan bagi sebagian banyak orang. Mereka menganggap bahwa aktivitas menulis hanya dilakukan oleh orang-orang yang berbakat di bidang kepenulisan. Tentu saja anggapan tersebut tidak tepat ya, Sobat. Karena, aktivitas menulis itu merupakan salah satu dari tiga potensi kebaikan yang sudah ada dalam diri manusia. Selain itu, ketiga potensi kebaikan ini, pada dasarnya ada pada semua manusia dengan kadar yang sama rata. Berikut merupakan tiga potensi tersebut:
Perbuatan, yaitu peran kita sebagai makhluk sosial. Misalnya, mengajar, aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, sedekah, dll. Lisan, yaitu kemampuan berbicara. Misalnya, berpidato, orasi, MC, dll. Tulisan, yaitu kemampuan menulis. Misalnya, membuat caption berisi pesan positif, menyebarkan positive vibes dengan menulis di blog pribadi, menulis buku, dll.Seperti halnya bibit tanaman, potensi harus dirawat agar tumbuh kembang. Wajar saja jika dalam satu pot yang terdiri dari beragam bibit tanaman, ada bibit yang tumbuh dan ada yang tidak. Sama halnya dengan ketiga potensi tersebut, pasti ada yang tumbuh dan ada pula yang terpendam. Hal ini menunjukkan bahwa, tumbuh tidaknya potensi diri kita tergantung bagaimana kita memperlakukannya.
Kita telah dibekali potensi sejak kecil, namun sering kali potensi yang dikembangkan dan yang diakui hanya potensi perbuatan dan lisan. Potensi tulisan sering kali tidak diakui dan bahkan disembunyikan dengan alasan seperti; tidak berbakat, bukan passion, serta beragam alasan lainnya.
Namun, jika kita melihat kebalikannya, pernahkah Sobat mendengar orang yang tidak ingin berbuat baik atau orang yang tidak ingin berbicara baik kepada orang lain? Tentu kita tidak akan menemukan orang yang seperti itu, bukan? Maka dari itu, perlu mengatur ulang mindest kita untuk menumbuh kembangkan semua potensi kita termasuk potensi tulisan, sebagai usaha kita dalam mengoptimalkan potensi kebaikan yang telah diberikan Tuhan. Jadi, berhenti mengatakan dirimu “tidak berbakat menulis" ya, Sobat!
Hmm, bagaimana Sobat OSC? Sudah jelas, ya? Bahwa, menulis bukan merupakan bakat, melainkan potensi kebaikan yang sudah ada pada diri kita. Yuk, mulai beranikan dirimu untuk menulis sebagai wadah kreatifitas dan hal positif lainnya. Tidak perlu bakat untuk menulis, kita hanya perlu mengasah potensi tersebut agar dapat dimaksimalkan dalam menebar kebaikan seluas-luasnya. Jangan lupa, pastikan karya kalian dapat bermanfaat ya, Sobat. Kami tunggu hasil karya kalian di OSC Community!
Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih!
Sumber Gambar:
https://www.nownovel.com/blog/stop-procrastinating-write-more/
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan