OSC, it's my DREAM!

        Lulus di tahun 2020, saya memutuskan untuk bersekolah di Sekolah Alkitab Penuai Jakarta untuk program pendidikan satu tahun dan menerima subsidi pendidikan dari sekolah tersebut.  Tamat di akhir Juli 2021, saya langsung mempersiapkan diri untuk tes OSC 2021. Sejak Agustus 2021, saya magang di sekolah tersebut dan mendapatkan uang saku sebesar Rp.250.000/bulan. Dari uang saku yang saya sisihkan itulah saya membeli paket Try Out untuk tes OSC. Tentunya tidak mudah membagi waktu magang dan belajar untuk mengikuti tes juga try out.  Setelah lolos tes tahap I, tentu ada tantangan yang lebih besar ketika memasuki tahap II, yakni berkas. Dimana, berkas-berkas seperti surat rekomendasi kepala sekolah, sertifikat-sertfiikat penghargaan, serta pembuatan SKCK berada di daerah asal saya, yakni Kasongan, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.  

       Mengetahui posisi saya yang masih berada di Jakarta dan tidak dapat pulang karena biaya, tentu saya hanya dapat mengkoordinasikan orang tua saya dan pihak terkait untuk mengurus berkas-berkas tersebut. Mulai dari menghubungi pihak sekolah, hingga mengirim stamp sidik jari untuk SKCK, semua saya lakukan dari Jakarta. Luar biasanya lagi, pada saat yang sama Katingan mengalami banjir, sehingga sekolah saya tutup dan akses ke kantor Kepolisian juga ditutup (karena berbeda kecamatan), sehingga orang tua saya tidak dapat     menjangkau kantor Kepolisian untuk mengurus surat. Ditambah rumah saya terdampak banjir, sehingga beberapa sertifikat-sertifikat saya tercecer dan sulit di temukan.  Berkat Kemurahan Tuhan melalui koordinasi yang intens dengan pihak sekolah dan juga kegigihan orang tua saya menyebrangi banjir untuk sampai di kantor Kepolisian dan juga ke rumah kami dengan menumpang di Kelotok (perahu) milik warga, berkas-berkas pun dapat terkumpul.  

        Memasuki tahap akhir, saya mempersiapkan diri semaksimal mungkin, tentunya supaya apa yang telah saya dan keluarga perjuangkan tidak sia-sia. Mulai dari membuat esai dengan acuan esai LPDP Magister scholar, hingga berlatih wawancara. Berkuliah adalah hal yang saya impikan sejak lulus, namun sayangnya saya harus melewati  ketidaklulusan di SNMPTN 2020, SBMPTN 2020, SI-PMB UNHAN 2020, beasiswa ILF 2020, SBMPTN 2021, SI-PMB Unhan 2021, dan beasiswa ILF 2021. Saya telah mendapatkan penolakan dari berbagai Perguruan Tinggi impian saya sebanyak  8 (delapan) kali, dan 2 (dua) kali penolakan pengajuan beasiswa. Meskipun di tahun 2021 saya mendapatkan beasiswa parsial di President University dan Calvin Institute of Technology, namun masalah finansial masih memagari saya dari mimpi yang jatuh tepat di depan mata. Sekarang, saya dan keluarga sangat bersyukur boleh menikmati hasil perjuangan di Beasiswa OSC 2021, dimana saya dinyatakan lulus beasiswa OSC pada program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana.  

     Hal yang saya percaya : Menyegani Allah adalah permulaan pengetahuan, dan masa depan sungguh ada. Ada waktunya dimana doa yang tidak dikabulkan adalah jawaban terbaik, karena waktu seabad tidak akan cukup untuk memahaminya. Andai saja impian saya saat SMA terwujud, andai saja pada pengumuman SNMPTN atau SBMPTN saya mendapat kalimat berwarna hijau, saya tidak akan pernah menghirup aroma perkuliahaan nan segar di kampus Creative Minority ini. Perjuangan belum menitik, bahkan judul barunya baru saja di mulai. Kini, mimpi saya telah tiba :  berselancar dalam gumulan pendidikan tinggi. 

  84 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts