Tenggelam dalam pikiran tentang sesuatu yang sudah terjadi atau tentang masa yang akan datang bukanlah hal yang tidak sering dilakukan oleh semua orang. Pikiran tersebut bahkan tidak jarang bisa membuatmu menjadi enggan dan takut untuk tidur. Hal tersebut karena ketika kamu semakin berusaha untuk tidur, otakmu justru semakin dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang kamu hindari.
Menghabiskan hari dan malam untuk melakukan aktivitas yang disertai dengan rasa cemas atau terbebani karena sesuatu dapat membuatmu merasa lebih lelah sampai dua kali lipat. Rasa lelah tersebut pada dasarnya dapat menjadi sesuatu yang baik dan sebaliknya. Hal itu tergantung pada bagaimana caramu merespon terhadap beban atau pikiran itu sendiri. Apakah kamu merespon beban tersebut dengan overthinking atau self-reflection.
Penting untuk diketahui, kedua hal tersebut merupakan dua hal yang sangat berbeda walaupun sama-sama bisa membuatmu lelah. Overthinking merupakan sebuah keadaan tentang bagaimana caramu menghadapi masalah yang membuatmu terjebak di dalamnya tanpa sebuah solusi. Sedangkan self-reflection merupakan bagaimana caramu menghadapi masalah yang disertai solusi dengan cara mempelajari tentang diri atau mendapatkan perspektif baru tentang suatu situasi. Selain sama-sama menimbulkan rasa lelah, kedua hal tersebut juga dapat disebabkan oleh hal serupa seperti berikut:
Pesimis dengan hal yang akan dikerjakan; Terlalu perfeksionis; Suka memendam beban sendiri; Tidak nyaman menceritakal hal pribadi dengan orang lain; Terlalu berandai-andai;Meskipun overthinking dan self-reflection dapat disebabkan oleh penyebab yang serupa, hal tersebut tetap tidak bisa menutupi fakta bahwa mereka merupakan dua hal yang sangat berkebalikan. Overthinking yang membuatmu terjebak dalam masalah dan energi yang negatif dapat menjadi sesuatu yang berbahaya jika terus terjadi. Terlebih lagi jika hal tersebut mulai mempengaruhi pola hidup seperti waktu istirahat, nafsu makan, dan bahkan produktifitasmu.
Ketika disebabkan oleh hal yang serupa, dan dapat memberikan perasaan lelah serupa, lalu bagaimana cara untuk mengetahui pasti apakah kamu sedang overthinking atau sedang melakukan self-reflection? Berikut ciri-ciri yang diberikan jika kamu sedang overthinking atau terjebak dalam masalah tanpa solusi:
Kamu menghidupkan kembali kesalahan dan saat-saat memalukan di kepalamu berulang kali; Kamu sulit untuk tidur karena merasa otakmu tidak mau berhenti bekerja; Kamu menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan makna tersembunyi dalam hal-hal yang dikatakan orang atau dalam peristiwa yang terjadi; Kamu terus memikirkan cara orang bertindak dan mengatakan sesuatu yang tidak kamu sukai; Kamu menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan sesuatu yang tidak bisa kamu kontrol; Kamu kesulitan untuk terlepas dari rasa khawatir;Jika kamu mendapati ciri-ciri tersebut pada dirimu, mungkin kamu memang seorang overthinker. Dan hal tersebut bukanlah suatu keadaan yang mudah untuk diatasi ketika kamu sudah terbiasa melakukannya. Namun, itu bukan berarti hal tersebut tidak dapat dihentikan. Kamu dapat menghentikan overthinking dengan cara merubahnya menjadi self-reflection yang dapat membantumu keluar dari kekangan beban dan pikiranmu dengan mendapatkan solusi. Berikut hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk merubahnya:
Perhatikan dan sadari saat kamu terjebak dalam pikiranmu; Cari sumber atau inti dari beban pikiranmu; Fokus mencari solusi atau penyelesaian akhir yang tepat; Jadwalkan waktu untuk melakukan refleksi; Pelajari keterampilan mengolah pikiran;Kamu dapat mencoba hal-hal di atas untuk merubah overthinking menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan membuahkan hasil. Dengan kemampuan self-reflection, kamu akan merasakan lelah yang terbayarkan setelah mendapatkan solusi. Namun, kamu harus mengeluarkan banyak energi dan konsistensi tinggi untuk dapat melakukan hal tersebut. Selain itu, kamu juga diharuskan untuk selalu bersikap jujur pada saat melakukan setiap proses tersebut.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan