Pentingnya Memiliki Batasan (Setting Boundaries) Bagi Diri Sendiri & Orang Lain

Hollaa Sobat OSC! Apakah kalian sudah tahu kalau didalam hidup kita ada yang namanya Setting Boundaries atau menetapkan batasan? Mungkin banyak dari Sobat OSC yang sering merasa dimanfaatin, merasa tidak dihargain, merasa memberikan terlalu banyak, entah itu waktu, materi, atau merasa powerless jika berada didalam situasi tersebut. Hal ini terjadi karena secara tidak sadar kita mengizinkan orang-orang tersebut memperlakukan kita demikian. Mungkin karena kita sendiri juga tidak memiliki batasan atau boundaries. Batasan atau boundaries adalah limit untuk menandakan hal-hal mana yang dapat diterima dan tidak, apa yang bisa ditolerir dan tidak, yang mana ini berlaku baik untuk orang lain maupun diri kita sendiri.

Boundaries adalah pelindung. Sobat OSC perlu tahu kalau menetapkan batasan/ setting boundaries bukan untuk mengontrol orang lain, melainkan untuk melindungi diri sendiri. Memiliki batasan itu sangat penting guna membantu kita untuk membedakan antara posisi kita dengan posisi orang lain, serta membedakan antara keinginan kita dan keinginan orang lain. Jadi, hidup yang kita jalani akan lebih otentik dan sesuai dengan values atau nilai-nilai yang kita pegang. Menetapkan batasan juga merupakan sebuah bentuk self-love loh, Sobat OSC. Dimana sebagai manusia kita memiliki otonomi atas diri kita sendiri, dan kita berhak untuk memiliki ruang pribadi/ personal space, dan melindungi ruang tersebut. Kita melindungi diri dari orang yang sekiranya mau memanfaatkan kita, mengontrol kita, atau memanipulasi kita, dan kita tidak semestinya hidup menjadi people pelaser. Sebab kebahagiaan orang lain itu bukan tanggung jawab kita.

Memiliki batasan dan prinsip itu penting dan aku paham bahwa hal ini nyatanya sulit banget untuk dilakuin ya, Sobat OSC. Kira- kira kenapa ya sangat sulit untuk memiliki batasan?

Takut dianggap difficult, ribet, kaku, dan gak asik

Seringkali kita gak mau terlihat difficult, terlihat ribet, terlihat kaku, karena mungkin kita takut orang-orang akan kecewa dengan kita dan bahkan meninggalkan kita. Jadi selama ini kita harus terus berkompromi dan menyesuaikan diri, sampai kita harus mengorbankan self-worth dan tidak menghargai diri kita sendiri.

Takut akan adanya konfrontasi saat mengkomunikasikan batasan tersebut ke orang lain

Kita mungkin memiliki kekhawatiran, kalau kita punya batasan dan mengkomunikasikan hal tersebut ke orang lain, akan terjadi konfrontasi. Dan tidak semua orang suka konfrontasi, sehingga untuk menghindari hal tersebut akhirnya kita berkompromi lagi.

Tidak tau konsep ‘’Boundaries’’

Ada juga orang-orang yang bahkan tidak tau, bahwa konsep boundaries ini ada. Bisa jadi karena selama ini dia tidak diajarkan oleh orang tuanya atau orang-orang terdekat. Atau bisa jadi juga karena tumbuh dengan boundaries dan privacy yang selalu dilanggar, sehingga akhirnya terbentuk lah mindset pada diri mereka, bahwa 'dalam hidup tidak semestinya kita punya penghalang atau batasan dan biarkan aja semua orang masuk'. Namun permasalahnnya, tidak semua orang yang kita izinkan masuk itu adalah orang-orang yang baik dan benar-benar tulus.

Salah mengerti arti “Batasan/ Boundaries”

Banyak dari kita juga yang sering salah mengerti tentang batasan ini. Kita beranggapan bahwa memiliki batasan tandanya kita egois, kita hanya peduli dengan well-being kita saja dan kita ingin mengontrol orang lain sesuai dengan standar kita. But it’s not actually true. Kalau kita ingin menghargai orang lain, kita harus lebih dulu belajar untuk menghargai diri sendiri. Dan menghargai orang lain bukan dengan selalu mengizinkan mereka untuk melewati batasan dan selalu mengiyakan apapun yang mereka minta.

Lalu kalau gitu gimana caranya kita bisa tau batasan apa yang harus kita buat?

Find Your Values

Kita mesti cari tau nilai-nilai apa yang kita pegang. Inilah kenapa self-awareness itu penting banget. Kita harus terus bertanya kepada diri kita sendiri, tentang hal apa yang penting untuk kita, apa yang kita sukai dan tidak.

Analyze Those Values

Selajutnya kita perlu menganalisa itu semua. Kenapa kita menganggap suatu value itu penting, kenapa kita tidak nyaman dihadapkan dengan sesuatu, lalu harusnya bagaimana. Kita harus menantang diri kita dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut dan jangan pernah dismissing atau menolak perasaan yg kita punya.

Categorize Those Boundaries And Find Balance in Those Principles

Lalu kategorikan batasan-batasan tersebut dan temukan balance. Karena boundaries ini juga berhubungan dengan situasi dan kondisi dan juga orang-orang yang sedang kita hadapi. Dan selalu ingat bahwa kita berhak untuk punya self-worth, self-respect, dan healthy well-being.

Apply Those Boundaries in Your Life

Selanjunya yang harus kita lakukan adalah mengaplikasikan batasan tersebut. Kalau hanya tau dan ternyata tidak dijalani juga percuma ya, Sobat OSC.

Analyze The Situation

Ketika boundaries tersebut sedang diuji kita juga harus menganalisa situasi itu. Kira-kira hal tersebut krusial atau tidak. Kita harus langsung mengkomunikasikan ke orang tersebut atau tidak.

Be Transparent, Be Honest, Clear, Firm, and Respectful When Communicating Our Needs

Lalu saat mengkomunikasikan pun kita harus setransaparan dan sejujur mungkin. Harus jelas, tegas, to the point, dan tentunya harus sopan. Pasti kita merasa tidak nyaman atau mungkin takut, tapi itu semua butuh proses. Semakin sering kita menantang batasan yang kita buat, akan semakin mudah bagi kita untuk mengkomunikasikan hal tersebut dengan baik.

Find The Right Support System That Can Respect The Personal Boundaries You Set

Jangan lupa juga untuk mencari support system yang sekiranya bisa membantu kita untuk mencari tau dan melatih batasan ini. Orang-orang yang benar-benar peduli dengan well-being kita , bukannya yang hanya mau kita melakukan apa yang mereka mau.

 

Jadi, Sobat OSC perlu tahu dan paham bahwa dengan menetapkan batasan/ Setting boundaries itu kita bertanggung jawab atas diri kita sendiri. Eksistensi kita bukan untuk menyenangkan orang lain. Kita berhak untuk hidup mandiri. Maksudnya adalah kita tidak bergantung pada keinginan orang lain, pada perasaan orang lain, ataupun pemikiran orang lain. Kita sudah melakukan bagian kita, kita sudah mengkomunikasikannya dengan cara yang sopan, dan jika orang tersebut masih tersinggung, it’s not our problem. No need to feel sorry or apologize for setting your own boundaries. Semoga artikel kali ini bermanfaat!

“Boundary setting helps you prioritize your needs over other people’s wants”- Lauren Kenson

 

Thank u for reading! See u!

  2844 Views    Likes  

Cara Menentukan Passion

previous post

Struggles of Freshmen: Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Semester Awal
Cara Menentukan Passion

next post

Cara Menentukan Passion

related posts