Halo sobat OSC!!!
Perkenalkan saya Julisa salah satu awardee beasiswa OSC 2021 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar program studi teknik informatika. Kali saya ingin berbagi cerita tentang perjalanan saya meraih beasiswa OSC.
Jenjang perkuliahan merupakan impian sebagian besar anak begitupun dengan saya. Tekad saya begitu besar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan, karena saya meyakini bahwa pendidikan sangatlah penting. Pendidikan merupakan benefit yang sangat baik untuk jangka panjang atau dengan kata lain pendidikan merupakan investasi masa depan.
Sejak saya duduk di bangku menengah atas di SMA Negeri 3 Pinrang, saya sudah mempersiapkan diri dengan matang serta sudah memiliki target kampus dan jurusan apa nantinya yang akan menjadi tujuan saya, tapi keinginan saya berkuliah belum saya utarakan dengan orang tua.
Tiba pada saat saya kelas XII saya memberanikan diri untuk mengutarakan niat saya kepada orang tua untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Namun respon orang tua saat itu diam sejenak lalu berkata" biaya kuliah kan mahal nak? Mendegar respon orang tua saat itu saya hanya diam tak berkutip satu katapun raut wajah sedih yang tak bisa saya sembunyikan lalu orang tua saya berkata " kalau tahun depan ada rezeki pasti kamu kuliah”. Tapi saya tidak berharap lebih pada saat itu karena Ayah saya hanya seorang petani kecil dan Ibu saya hanya mengurus rumah tangga, tentu berat bagi mereka untuk menyekolahkan saya mengingat biaya kuliah terbilang mahal.
Saat teman-temanku membahas tentang universitas impian mereka disaat itulah saya merasa manusia yang paling lemah. Saya punya impian, punya tujuan, dan keinginan seperti mereka tapi karena keadaan keluarga. Mata sayu itu, tulang kering dan badan kurus mereka membuat saya terpukul mundur.
Tapi hidup terus berjalan saya tidak ingin terlalu berlarut dengan kesedihan , jadi saya mulai membangun habbit baru yaitu membaca, saya suka menghabiskan waktuku dengan membaca. Dan salah satu kutipan yang saya baca dan menjadi pegangan saya hingga saat ini yaitu " Setiap orang punya masanya, dan setiap masa ada orangnya". Kutipan tersebut membuat saya berpikir bahwa ini hanya tentang waktu saya harus bangkit lagi, saya punya banyak waktu kenapa tidak saya pergunakan dengan baik dengan mengimprove diri dan menyibukkan diri dengan hal yang lebih bermanfaat agar lebih produktif.
Rasa optimis saya untuk kuliah tahun depan masih besar walaupun biayanya belum tahu dari mana, tapi saya tetap mempersiapkan diri karena kesempatan kita tidak tahu datangnya kapan. Oleh karena itu semuanya butuh kesiapan, karena kesuksesan itu datang ketika kesempatan dan kesiapan bertemu. Saya mulai mencari-cari info beasiswa kuliah di sosmed dan ada salah satu influencer yang membagikan info tentang beasiswa ini. Saya mulai mencari tahu tentang beasiswa OSC dan ternyata beasiswa ini bermitra dengan 25 PTS terbaik se-Indonesia dengan benefit yang ditawarkan sangat bagus, yang bisa menunjang biaya kuliah sampai lulus. Setelah saya tahu persyaratan pendaftaran beasiswa ini seperti apa saya langsung daftarkan diri saya di web osc.medcom.id dan melengkapi profile diri serta menentukan universitas dan program studi. Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar merupakan kampus pilihan saya dan teknik informatika sebagai pilihan program studi saya. Pada beasiswa ini terdapat tiga tahap, yaitu test online, seleksi berkas, dan final test.
Tiba sudah jadwal online test, 10 menit sebelum online test kita sudah dianjurkan login ke akun OSC masing-masing dan memastikan jaringan internet dalam keadaan aman dan stabil. Pada saat online test saya hanya menggunakan handphone karena laptop saya rusak tapi kekhawatiran saya pada jaringan internet di kampung yang kadang stabil kadang error. Tapi alhamdulillah-Nya online testnya pun berjalan dengan lancar dan jaringan pada saat itu pun bersahabat. Saya berharap beasiswa ini bisa menjadi peluang saya untuk bisa kuliah. Seminggu setelah online test tibalah pengumuman yang hasilnya di up di web osc.medcom.id, alhamdulillah saya lolos untuk lanjut ke tahap selanjutnya.
Tahap kedua pada beasiswa ini yaitu seleksi berkas. Waktu pengumpulan berkas hanya sepekan , saya lansung sigap untuk menyiapkan berkas yang diperlukan. Bebarapa berkas harus diurus dulu seperti SKCK dan SKBN. Saya mulai dengan mengurus SKCK di kantor polisi setelah SKCK nya jadi, saya lanjut ke rumah sakit untuk tes SKBN tapi sayangnya hari itu sudah terlalu sore dan dokternya sudah pulang akhirnya saya memutuskan untuk kembali besoknya. Hari esoknya saya bergegas cepat karena jarak rumah sakit dari rumah itu sekitar 16 km dan dengan tujuan juga agar berkasnya cepat selesai tapi dokternya tidak datang hari itu dan disuruh kembali besok. Saya cukup gelisah dan panik karena waktu pengumpulan berkas sisa dua hari lagi sedangkan berkas saya belum lengkap. Saya kembali lagi hari esoknya dan dokternya sudah datang akhirnya perasaan saya legah karena hari itu berjalan lancar. Saya langsung pulang dan scan semua berkasnya lalu mengumpulkan ke E-mail universitas. Tiba pengumuman alhamdulillah saya lolos lagi ditahap ini. Pada tahap ini merupakan part sangat mengesankan bagi saya.
Lanjut ke tahap ketiga yaitu final test. Jenis final test di setiap universitas itu berbeda-beda, final test di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar yaitu test wawancara yang dilakukan secara daring melalui via zoom. Test wawancaranya pun dilaksanakan dan berjalan dengan lancar, saya manaruh harapan besar bisa lolos menjadi awardee beasiswa OSC 2021 tapi jika hasilnya tidak sesuai dengan yang saya harapkan, saya meminta kepada Tuhan agar diikhlaskan karena Tuhan tahu apa yang terbaik buat saya.
Satu bulan kemudian tibalah waktu pengumuman yang disiarkan secara langsung di akun YouTube Medcom id. Rasanya deg-degan menunggu pengumannya dan akhirnya giliran Universitas Muslim Indonesia (UMI) diumumkan pesertanya yang lolos . Alhamdulillah saya lolos pada final test dan menjadi awardee beasiswa OSC 2021 di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Tangis haru ,bahagia dan senang menjadi satu akhirnya impian saya untuk mengeyam pendidikan ke jenjang perkuliahan terwujud.
Perjalanan saya untuk kuliah dan meraih beasiswa OSC mengajarkan saya bahwa skenoria Tuhan lah yang terbaik. Daun yang jatuh pun sudah diatur oleh Tuhan , apalagi keinginan yang dimiliki manusia. Terkadang Tuhan menunda sesuatu yang indah untuk menjadikannya lebih indah lagi.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan