Perjuanganku Meraih Beasiswa di President University

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo sobat OSC di manapun kalian berada, sebelum bercerita mengenai pengalamanku meraih beasiswa OSC Desember tahun lalu, izinkan aku mengenalkan diriku terlebih dahulu yaa… Namaku Nabila Vieolanda, biasa disapa Bella, aku lahir di salah satu daerah yang bernama Muara Aman, 23 Mei 2003. Muara Aman terletak di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Apa kalian tahu Bengkulu ada di Pulau mana? Wkwk sejauh ini teman-temanku di luar Pulau tidak tahu dimana Bengkulu berada. Bengkulu ada di Pulau Sumatera ya sobat. Aku bersekolah di SMA Negeri 04 Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Anak ambis yang hobinya bernyanyi, begitu kata teman-teman sekelasku, wkwk.

Baiklah sobat, pada artikel pertamaku ini, aku ingin berbagi kisahku dalam mengejar beasiswa OSC 2019 silam. Awalnya, aku sangat ingin berkuliah di luar negeri dan seringkali mencari informasi tentang beasiswa luar negeri, namun menyadari kemampuan bahasa inggrisku masih tergolong standar, membuat rencanaku itu harus urung. Setelah itu aku terus mencari informasi tentang universitas yang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pengantar KBM nya di Indonesia, dengan hal ini ku kira aku memperoleh benefit ganda , selain bisa belajar sesuai minatku di kampus nanti, aku juga bisa mengimprov bahasa inggrisku sekaligus.

Pada suatu hari ibuku memberi kabar tentang President University yang digadang-gadang sebagai Universitas Swasta dengan lingkungan Internasionalnya. Aku pun langsung mencari tahu detail PU di website resmi PU. Aku langsung terbelalak melihat biaya kuliah di PU yang lebih dari 30 Juta per semester. Aku sibuk mencari beasiswa setelah hari itu, masalahnya adalah ibuku tidak akan memberi izin kepadaku untuk merantau apabila aku tidak bisa mendapat beasiswa penuh. Ketika itu, aku membuka sosial mediaku dan tak sengaja melihat informasi tentang OSC di story temanku. Aku membuka website OSC dan sangat senang dikarenakan PU menjadi salah satu PTS pendukung OSC. Sontak saja aku memberi tahu kabar gembira ini kepada ibuku. Ibuku memberi restu dan keesokan harinya, aku membuat akun OSC ku di Lab. Komputer sekolahku.

Tibalah hari dimana tes online OSC diadakan, aku menumpang wifi di rumah sepupuku dikarenakan rumahku tidak bisa mengaksesnya. Aku sangat pd dalam mengerjakan soal karena aku sudah belajar mati-matian selama kurang lebih sebulan sebelum tes online. Alhamdulillah syukur kepada Allah aku diberi nikmat lolos tahap pertama dan melanjutkan tahap kedua, yakni seleksi berkas, jujur saja ini merupakan tes yang paling membuatku galau. Grafik nilai raporku tidak terlalu bagus di bidang eksak, padahal aku memprioritaskan teknik elektro PU, selain itu piagam-piagamku juga tak sejalur dengan jurusan yang aku ambil, piagamku kebanyakan di bidang tarik suara, musik, debat, dan organisasi. Kegalauanku bertambah di saat berkasku diminta oleh pihak OSC untuk dikirim ulang, dan aku mengirimkan berkasku telat beberapa menit dari deadline yang sudah ditentukan. Berhari-hari aku tak fokus belajar karena memikirkan nasib beasiswaku.

Tiba saatnya pengumuman hasil seleksi berkas, pada hari itu aku disibukkan acara bazar sekolah dan aku pun tak ingat perihal beasiswa. Saat menggenggam telepon, aku langsung melihat notifikasi dari temanku yang mengabarkan bahwa aku lolos seleksi berkas, aku berlari ke wc dan menangis menelpon ibuku, wkwk. Aku tak percaya bahwa aku lolos, mengalahkan anak-anak hebat se-Indonesia. Namun, aku sadar bahwa ini belum selesai, dan aku harus memperjuangkannya lebih maksimal lagi untuk menjadi salah satu dari 20 finalis penerima beasiswa OSC 2019.

Tiba di rumah, ibu memintaku pergi ke Jakarta untuk tes akhir (offline test) sendirian, mengingat keuangan sedang tidak terlalu baik. Pada saat itu aku bingung sekali, karena itu adalah kali pertamaku pergi ke luar pulau sendirian. Namun, aku menghempaskan segala kekhawatiranku dan mulai bangkit kembali. H-1 offline test, aku berangkat dari rumah ke bandara di antar orang tuaku. Kemudian, kami berpisah di sana. Alhamdulillah syukur aku selamat sampai menginjakkan kaki di Jakarta. Aku mencari penginapan untuk 2 malam, kemudian malam harinya membaca kiat-kiat wawancara yang baik dan benar di internet.

Hari-H pun tiba, aku duduk di bangku halaman Velodrome, Jaktim. Melihat banyak sekali teman-teman dari seluruh penjuru Indonesia berkumpul di sana, bersama orang tua mereka, sanak saudara. Aku yang sendirian semakin bertekad untuk mendapatkan beasiswa dan mengabarkan ibuku bahwa aku sudah sampai di tempat tes. Ibu sangat memercayaiku dan itu membuatku sedikit menangis haru. Aku masih ingat ada seorang ibu yang turut mengantar anaknya tes dari Jawa menyebutku berani sekali waktu itu, dan aku mendapat doa restu agar berhasil darinya, serta dari seorang bapak yang sedang olahraga pagi menghampiriku sekaligus bertanya perihal acara OSC, hal itu membuatku semakin bersemangat.

Aku beranjak masuk ke dalam Velodrome dan bertemu beberapa teman baru, kami pun mengerjakan offline test dengan tenang selama 2 jam dilanjutkan tes wawancara satu per satu. Aku cukup senang dengan hasil wawancaraku yang berjalan lancer dan aku tidak gugup sama sekali. Setelah selesai, aku dan teman baruku sholat dan bermunajat, makan siang, lalu menyaksikan penampilan beberapa kampus di ministage, aku pun sempat bernyanyi lagu “Takkan Berpaling dari-Mu –Rossa” di sana wkwk. Setelah rileks, tibalah malam puncak yang sangat menegangkan, yaitu Awarding Night, jujur aku sangat deg-degan, ditambah mataku yang tak bisa menahan kantuk, namun Alhamdulillah syukur berulang-ulang ku ucapkan, aku menjadi salah satu penerima beasiswa OSC 2019. Air mataku tak bisa dibendung, aku menelpon ibuku untuk menyampaikan berita gembira ini, dan ibuku pun turut senang dan haru.

Aku memetik suatu pelajaran dari kisahku, bahwa tak melihat darimana kita berasal, bagaimana status ekonomi keluarga kita, apabila ada tekad dan kemauan yang kuat, maka Allah tak sungkan-sungkan memberi rejeki untuk kita dari pintu yang tak disangka-sangka. Terimakasih banyak ku ucapkan kepada pihak OSC yang sudah memberikan kesempatan khususnya kepadaku dan umumnya kepada teman-temanku yang lain untuk melanjutkan pendidikan kami dengan biaya kuliah 0 rupiah sampai kami mendapat gelar S1. Sobat OSC, aku kira hanya sampai sini artikel pertamaku, aku meminta maaf yang sedalam-dalamnya apabila terdapat kata-kata yang salah, dan aku harap kalian bisa mengapresiasi baik tulisanku ini, dan besar harapanku tulisan ini bisa memotivasi kalian semua, apabila kalian ingin tahu lebih, kalian bisa menghubungiku di ig @bewlla_ , stay healthy sobat! I love you!

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sumber Gambar :  -kompasiana.com

  667 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts