Saat ini sedang marak kasus-kasus yang terjadi di lingkungan instusi pendidikan. Entah itu mengenai guru-guru yang dilaporkan oleh orang tua murid ke kepolisian, kasus pembully-an yang berujung maut, kasus pelecehan seksual antar siswa, dan lain sebagainya. Sejak kemerdekaan indonesia dikutip dari halaman kompas.com, Indonesia sudah 11 kali mengganti kurikulum pendidikannya, tujuan dari penggantian kurikulum itu selain guna meningkatkan index kualitas pendidikan di taraf internasional namun meningkatkan kompetensi spritual, sosial lewat mata pelajaran Pendidikan dan kewarganegaraan, Pendidikan agama, dan Akidah akhlak, kemudian pada kurikulum merdeka berupa profil pemuda adalah upaya peningkatan adab akhlak generasi penerus indonesia. Namun mengapa semakin kesini generasi semakin tergerus akhlak dan adabnya. Saat ini sering kita dengar berita siswa yang dibantu orang tuanya melaporkan guru ke polisi dengan latar belakang guru ingin mendisiplinkan siswa, miris sekali dimana jasa guru yang tak mampu terbalas itu malah dibalas hotel prodeo oleh muridnya. Kemudian kasus pembully-an yang semakin kesini semakin meningkat, kasus tindak kriminalitas anak di bawah umur meningkatkan tiap tahunnya. Kemudian sedang marak juga kasus pencabulan anak di bawah umur dengan teman sekelasnya sendiri atau dengan kakak kelasnya. Dan banyak kasus lainnya yang terlalu banyak untuk penulis urai satu-satu, kira-kira apa penyebabnya?
Permasalahan akhlak dan adab yang semakin tergerus ini diantaranya disebabkan oleh pola didik orang tua masa kini yang sedikit demi menghilangkan pola asuh yang disiplin, tegas, jika menginginkan sesuatu harus kerja keras terlebih dahulu. Sebalikanya orang tua masa kini lebih memanjakan anaknya karena tidak mau anaknya merasakan kesulitan yang sama dirasakan oleh orang tuanya dulu. Saat ini banyak juga yang kedua orang tuanya sibuk dengan pekerjaan sehingga anak di rumah kurang mendapat pola didikan dan asuhan yang tepat. Kemudian dengan kemajuan teknologi saat ini dan mudahnya akses internet oleh anak, konsumsi konten-konten yang tidak tepat dengan tumbuh kembang anak menjadi agen perusak moral, akhlak dan adab anak. Contoh konten yang tidak mendidik anak diantaranya konten porno, kekerasan sadisme, kenakalan remaja, dan lain sebagainya.
Sudah banyak usaha yang dilakukan kemendikbud dari periode ke periode untuk menuntaskan permasalahan ini, namun tidak cukup dari pemerintahan saja. Tapi banyak pihak yang harus saling bekerja sama, orang tua harus menciptakan pola asuh dan pola didik yang tepat, penanaman dasar-dasar moral akhlak adab dari sejak dini, dan pembatasan waktu dan pemantauan penggunaan gadget anak di bawah umur oleh orang tua, anak dapat diberikan aktifitas-aktifitas luar ruangan yang produktif untuk mengurangi penggunaan gadget. Usaha dari pemerintah berupa penyempurnaan kurikulum hingga program-programnya, dari satuan pendidikan, pendidik, dan sampai circle paling kecil yaitu keluarga semoga mampu menelurkan generasi penerus Indonesia yang semakin berakhlak dan beradab serta berlimu berwawasan luas dan mampu bersaing di kancah mancanegara.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan