Proses Pembuatan Anglo, Si Kompor Tradisional

Hai! Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas megenai proses pembuatan alat rumah tangga khususnya untuk memasak, yaitu tungku tanah liat atau atau yang di Jawa lebih familiar dengan sebutan anglo. Saya berkesempatan untuk melihat langsung proses pembuatan anglo di Dusun Windan, Makam Haji, Surakarta.

Seperti pembuatan gerabah pada umumnya, bahan utama pembuatan anglo pastinya adalah tanah liat. Ada beberapa tahapan dalam membuat anglo. Pertama-tama, perlu disiapkan tanah liat yang sudah dicampur dengan pasir dan air. Tanah liat tersebut kemudian diuleni dan mulai dibentuk di atas meja putar gerabah. Tanah liat ini terus diproses hingga bentuk dan ukuran anglo yang dikehendaki. Jika sudah terbentuk bagian badan anglo, selanjutnya permukaan tanah liat diusap sambil dibentuk menggunakan kain basah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan permukaan tanah liat yang halus dan rata.

Tahap selanjutnya adalah pengeringan. Tanah liat yang sudah selesai dibentuk menjadi anglo setengah jadi diangin-anginkan di tempat terbuka hingga mengering. Hal ini bertujuan agar anglo tidak pecah atau retak ketika proses pembakaran nanti.

Proses produksi anglo khususnya pada tahap pengeringan ini sangat bergantung pada cuaca. Jika cuacanya panas, proses pengeringan ini pastinya lebih cepat selesai.

Tahap selanjutnya adalah memberi lubang di badan anglo untuk tempat abu dan sarangan (bagian atas anglo yang berlubang-lubang) pada anglo. Tahap ini dilakukan ketika anglo telah kering dijemur agar bagian tambahan ini tidak mengubah bentuk dari badan anglo. Anglo yang bentuknya sudah sempurna ini dijemur kembali hingga benar-benar kering. 

Selanjutnya masuk ke proses pembakaran. Waktu pembakaraan memakan waktu 3 jam menggunakan kayu bakar dan jerami. Penting untuk menggunakan jerami untuk mendapatkan warna merah tanah liat yang merata. Anglo yang sudah selesai dibakar kemudian didinginkan dan siap untuk dijual atau digunakan.

 Tantangan dalam membuat anglo ini layaknya membuat gerabah tanah liat pada umumnya. Anglo sering pecah jika dibuat dengan terburu-buru apalagi jika campuran antara pasir dan tanah liatnya tidak pas.

Meskipun anglo masih diminati sebagian orang, tapi pengerajin anglo sudah semakin sedikit dan biasanya hanya dikerjakan oleh orang-orang tua yang masih kerabat. Nah, diantara kalian adakah yang tertarik untuk membuat dan melestarikan kerajinan anglo ini? Yuk kenali lebih dalam hal-hal tradisional di sekitar kita. Karena kalau bukan kita yang bangga dan melestarikan budaya dan kekhasan daerah kita, siapa lagi? 

  1440 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts