Hai sobat OSC!
Banyak orang yang bilang kalau usia 20-an adalah usia yang paling krusial dan penting. Pada usia ini mengalami masa peralihan yang menentukan arah hidup dan kesuksesan yang akan kamu raih. Di usia ini pula seseorang akan merasa sudah dewasa karena sudah bisa menghasilkan uang sendiri, sedang sibuk-sibuknya kerja dan meniti karir, dan sudah punya prinsip atas jalan hidupmu.
Usia 20-an menjadi tolak ukur kedewasaan. Secara psikologis, seseorang yang menginjak usia 20 tahun dianggap sudah cukup mampu dalam hal perencanaan, pengambilan keputusan, serta konsekuensi akibat tindakan. Oleh karena itu harus paham bagaimana bertindak yang baik dan keputusan apa saja yang harus kamu ambil di usia 20-an. Kenapa? Karena usia 20an akan membentuk diri kamu selamanya.
Kali ini aku mau rekomendasikan 5 buku yang harus kamu baca di umur 20 tahunan. Kira-kira buku apa saja ya? Ini dia!
Buku pertama harus dibaca di usia 20 tahun yakni The Alchemist karya Paulo Coelho. Buku ini cocok untuk kamu yang sedang pusing dengan krisis perempat usia tidak serta merta buku yang memaksa kepala berpikir dua kali lebih keras. Novel best seller milik Paulo Coelho ini menyajikan cerita sederhana yang cukup menghibur.
Buku non-fiksi ini membahas segala hal mengenai kebiasaan, terutama kebiasaan-kebiasaan kecil. Penulis menjelaskan secara detail bagaimana kebiasaan kecil atau yang disebut dengan atomic habits bisa membentuk identitas seseorang jika dikerjakan secara konsisten.
Apabila yang dikerjakan adalah kebiasaan baik, maka identitas baik lah yang akan didapat, begitu juga dengan sebaliknya. Misalnya, jika kamu memiliki kebiasaan kecil berupa menulis diary setiap harinya secara konsisten dalam jangka panjang, kamu akan terbiasa menulis dan tinggal menunggu waktu kamu akan menjadi seorang penulis hebat. Membaca buku ini adalah sebuah keharusan karena siapa pun yang membacanya akan memperoleh manfaat besar mengenai manajemen kebiasaan.
Buku ini mengajak kamu untuk berpikir “Big” untuk dapat mencapai suatu pencapaian. Dan pencapaian atau kesuksesan seseorang tidak diukur oleh otak melainkan pikiran. Buku ini juga mempunyai pesan believe in yourself. Kalau memang kita percaya dengan diri kita sendiri, jangan biarkan suara orang lain mengecilkan suara hati kita.
Kesuksesan dalam mengelola uang tidak selalu tentang apa yang Anda ketahui. Ini tentang bagaimana Anda berperilaku. Dan perilaku sulit untuk diajarkan, bahkan kepada orang yang sangat pintar sekalipun. Seorang genius yang kehilangan kendali atas emosinya bisa mengalami bencana keuangan. Sebaliknya, orang biasa tanpa pendidikan finansial bisa kaya jika mereka punya sejumlah keahlian terkait perilaku yang tak berhubungan dengan ukuran kecerdasan formal.
Uang―investasi, keuangan pribadi, dan keputusan bisnis―biasanya diajarkan sebagai bidang berbasis matematika, dengan data dan rumus memberi tahu kita apa yang harus dilakukan. Namun di dunia nyata, orang tidak membuat keputusan finansial di spreadsheet. Mereka membuatnya di meja makan, atau di ruang rapat, di mana sejarah pribadi, pandangan unik Anda tentang dunia, ego, kebanggaan, pemasaran, dan berbagai insentif bercampur.
Dalam The Psychology of Money, penulis pemenang penghargaan, Morgan Housel membagikan 19 cerita pendek yang mengeksplorasi cara-cara aneh orang berpikir tentang uang dan mengajari Anda cara memahami salah satu topik terpenting dalam hidup dengan lebih baik.
Dalam buku ini menjelaskan kita hanya perlu konsisten dalam progres. Cukup dengan progres 1% setiap harinya, lama-lama akan menjadi suatu kebiasaan yang berulang. kekuatan yang dahsyat dari hasil kebiasaan yang sederhana, yaitu dari perubahan yang sangat kecil menghasilkan perbedaan yang besar. Empat langkah sederhana yang menghasilkan kebiasaan yang lebih baik dan mengantarkan kepada perubahan yang besar. Empat langkah tersebut adalah menjadikannya terlihat, menjadikannya menarik, menjadikannya mudah, dan menjadikannya memuaskan. Bila Anda menginginkan hasil yang terbaik maka lupakan sasaran yang Anda tuju fokuslah kepada sistem.
Buku yang judulnya terdengar seakan membuat pembacanya percaya diri ini ditulis oleh dua penulis asal jepang yaitu Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. Berbeda dengan buku kebanyakan, penyampaian buku yang satu ini menggunakan penulisan dialog antara seorang pemuda dan seorang filsuf. Dialog yang mereka ciptakan membahas soal hal-hal krusial dalam kehidupan seperti kebahagiaan, keraguan, dan ketenangan jiwa.
Meskipun isi buku ini adalah dialog yang salah satunya adalah seorang filsuf, kamu tidak perlu khawatir tidak bisa memahaminya karena meskipun pembahasannya filosofis, tapi dialog mereka dibawakan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mengalir seperti percakapan pada umumnya. Melalui buku ini, kamu akan mendapatkan pemahaman tentang apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan