Hallo Sobat Osc!!, Semoga kabar baik selalu yaa...
Ditulisanku kali ini aku mau membagikan review mengenai buku " Laut Bercerita" Karya dari ibu Leilachudori.
Buku ini terdiri dari 379 halaman, yang dimana terasa cukup menguras emosi, rasa cinta dan kasih yang begitu indah, dan membangkitkan semangat untuk terus berjuang membela keadilan.
Buku ini berasal dari kisah nyata, berisi fakta pada pembaca akan kekejaman dan perjuangan yang ada di masa orde baru, dan buku ini membawa kita seakan ikut serta dalam perjuangan tersebut.
Berlatar belakangkan tahun 1995- 2000an, semangat dan ketegangan yang dihasilkan dari kegiatan para aktivis mahasiswa yang dibalut dengan kehangatan cinta keluarga dan tradisi keluarga untuk menikmati makanan khas daerah yang selalu tersaji pada tiap akhir pekan.
Menurutku buku ini cukup berbobot karena kita akan dibawa kepada masa orde baru dan memberikan gambaran yang cukup baik bagi saya yang lahir setelah masa tersebut telah usai, memberikan semangat bagi para pemuda untuk menjunjung rasa keadilan dan nasionalisme, serta Memberikan gambaran akan keluarga yang penuh dengan kehangatan.
Setiap karakter tokohnya sangat bagus, dimana memiliki karakter yang berbeda - beda dan pengambarannya cukup jelas. Dimana Laut dengan idealisme dan optimismenya, Asmara yang keras, realistis,namun penuh kepekaan dan kasih sayang, dan Alex yang kalem, karismatik, dan kecerdasannya dalam melihat dan menilai sesuatu selalu menjadi daya tarik. Penulis juga menggambarkan kebhinekaan melalui pengenalan identitas dan latar belakang beberapa tokoh.
Di Buku ini ada beberapa tema yang dipadupadankan, mulai dari politik;feminisme, persahabatan, dan kultur. Tokoh utama laut yang sangat terinspirasi akan Kinan, Anjani, dan Asmara, ketiga wanita yang memiliki kemandirian dan value yang tinggi, love,dan persahabatan yang mampu menimbulkan gejolak emosi pembaca. Rasa suka laut terhadap tengkleng masakan ibunya pun terasa mampu mengugah penasaran akan rasa makanan tersebut, serta nilai persahabatan yang di gambarkan sangat mengharukan saya sebagai pembaca.
Pada bagian akhir buku, ada bagian kedua yang dituliskan penulis mengenai cara pandang dari Asmara jati sebagai adik dari Biru Laut yang cukup menguras emosi dan air mata.Pada bagian ini Asmara yang mencoba untuk tetap hidup dalam kenyataan yang ada walaupun dalam hati terdalamnya dia adalah orang yang sangat hancur akan perstiwa yang terjadi dalam hidupnya sedangkan orang - orang terdekatnya (orang yang terdampak dari mereka yang dihilangkan secara paksa) tetap hidup dalam fantasi mereka.
" Matilah Engkau mati
Engkau akan lahir berkali - kali "
Selamat Ulang Tahun , Biru Laut
12-12-1995
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan