Haloo sobat OSC!! Pada artikel ini aku akan membahas seputar dunia startup. Yaitu salah satu metode yang biasa digunakan dalam proses pembuatan website dan aplikasi yang dikenal dengan nama Design Sprint. Mungkin istiah ini sudah tidak asing didengar oleh kalian para tim designer dan developer ketika akan mendevelop sebuah website atau aplikasi. Design sprint merupakan sebuah cara atau metode yang biasa digunakan untuk mempersingkat proses validasi ide, yang biasanya membutuhkan waktu riset yang cukup banyak. Design Sprint memungkinkan kalian untuk menghasilkan prototipe hanya dalam tiga hingga lima hari.
Apa perbedaan Design sprint dengan Design Thinking?
Secara historis, design thinking yang dikembangkan oleh pendiri IDEO David Kelley dan Tim Brown, mendahului design sprint. Design sprint yang diperkenalkan oleh Jake Knapp sendiri muncul setelah itu. Meskipun muncul setelah design thinking, efisiensi dan dampak design sprint dirasa lebih optimal. Hal tersebut dikarenakan design sprint merupakan versi langsung dari design thinking yang membuat prosesnya berjalan lebih cepat.
6 Tahapan utama dalam Design Sprint
Understand: Apa saja kebutuhan pengguna, kebutuhan bisnis, dan kapasitas teknologi? Define: Apa strategi dan fokus utamanya? Diverge: Bagaimana kita bisa mengeksplorasi ide sebanyak mungkin? Decide: Pilih ide terbaik sejauh ini. Prototype: Buat prototipe yang memungkinkan untuk menguji ide dengan pengguna. Validate: Uji ide dengan pengguna, pemangku kepentingan bisnis, dan pakar teknis.Apa saja hal yang perlu diperhatikan sebelum memulai Design Sprint?
Masalah: Pertama, kita perlu mendefinisikan masalah apa yang akan kita pecahkan. Masalah yang kita sasar harus merupakan sesuatu yang besar dan ambisius. Waktu: Sprint akan memakan waktu maksimal selama lima hari penuh. Pastikan setiap anggota Sprint mengosongkan kegiatan selama lima hari tersebut. Tempat: Kita harus memiliki sebuah ruangan khusus yang tidak boleh digunakan orang lain selama melakukan Sprint. Jika tidak memungkinkan, layanan penyewaan ruang rapat di coworking space bisa jadi pilihan. Peralatan: Contohnya papan tulis besar, alat tulis, sticky note berbagai macam ukuran, dan timer untuk menjaga agar durasi Sprint tidak berlarut-larut.Pada intinya, menggunakan design sprint sangat berguna untuk proses yang perlu dilakukan dalam waktu singkat. Design sprint bergantung pada tekanan yang diciptakan dalam waktu singkat untuk memicu solusi yang baik dalam fisiologi otak dan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa tenggat waktu yang sulit ini mendorong kita dalam state of flow. Waktu yang singkat ini juga akan membantu kita melihat sesuatu masalah dari perspektif baru. Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan seputar metode design sprint yang biasa digunakan dalam proses pembuatan dan perancangan website atau aplikasi. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.. Sampai jumpa dan terima kasih
Sumber gambar: idcloudhost.com
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan