RODA DUA

RODA DUA

2014, saat itu merupakan tahun yang bersejarah bagi seorang anak berambut ikal, berkulit sawo matang dengan postur tubuh yang menjulang pada usianya. Saat itu merupakan awal baginya memasuki sekolah menengah pertama dan menjadi lebih dewasa dari sebelumnya. Kawan-kawannya biasa memanggilnya dengan sebutan “Zidan”, seperti namanya, ia jago bermain bola dan olahraga lainnya.

Juli, saat itu sedang marak-maraknya bagi mereka yang biasa disebut “Remaja”, berlomba-lomba untuk mengendarai kendaraan beroda dua, bukan sepeda, tapi mereka menyebutnya motor. Bagi Zidan itu hal yang berbeda, bisa mengendarai sepeda saja sudah cukup baginya untuk bisa mengelilingi kota dan menikmati sejuknya udara ketika senja tiba.

Agustus, bagi mereka waktu sebulan lebih dari cukup untuk mengakrabkan diri antar sesama, kini waktunya mengukir cerita yang akan diingat hingga hari tua. Saat bel istirahat tiba, mereka para lelaki berkumpul di sebuah meja dari 24 meja yang ada, membuat rencana perjalanan ala-ala remaja muda. Sekitar 10 menit telah berlalu, kesepakatan telah dibulatkan, tujuan pasti pun tidak didapat, namun berkeliling menggunakan motor adalah kesepakatannya. Namun, ada satu hal yang menjadi permasalahan, yaitu motor yang tersedia tidak mampu menampung 8 orang, hanya ada 3 motor kala itu.

Masih panas perdebatan itu, entah bagaimana hasil akhirnya. Ketika itu, salah satu dari mereka mengangkat tangan dan mengajukan saran agar menggunakan motor miliknya, ya orang itu adalah Zidan, dan mereka semua sepakat.

Tinggal 5 jam lagi, waktu itu terus berlalu setiap detiknya, bahkan teknik dasar mengendarai motor saja belum dimiliki, hanya mental lah yang menjadi bekal baginya. Selama jam pembelajaran, tidak sedikit waktu yang dihabiskan oleh Zidan untuk berpikir, bukan berpikir tentang pelajaran, tapi tentang bagaiamana cara ia mengendarai motor untuk pertama kalinya.

“Dan, nanti aku samamu ya!” ucap Adit, salah seorang dari para remaja yang berkumpul sekitar 1 jam yang lalu.

“Oke dit, nanti aku jemput ke rumah mu.” Sahut Zidan.

Rumah mereka berdua bisa dikatakan dekat, dengan berjalan kaki hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit, namun jika menggunakan motor, hanya membutuhkan 2 menit, bahkan 1 menit pun cukup jika sudah handal menggunakan benda canggih itu.

15.00, waktu yang ditunggu-tunggu oleh seluruh siswa, waktu membersihkan meja, menyimpan seluruh alat tulis, dan inti dari semuanya adalah pulang ke rumah. Seluruh siswa kembali ke rumah mereka masing-masing, tak terkecuali Zidan. Sesampai dirumah, ia langsung bergegas mengganti pakaiannya dan mencari di mana ibunya meletakkan kunci motor yang terparkir rapi di depan rumahnya. Tepat 5 menit setelah mencari lama, kini ia sudah berada di atas motor yang telah ia nyalakan. Dengan berbekal pengalaman ketika berkendara dengan Ayahnya, ia memberanikan diri dengan memasukkan gigi motor yang semulanya netral kini menjadi gigi 2, lalu mengendarai motor tersebut menuju rumah Adit, sesuai janjinya.

Brum..Brum.., begitulah bunyi suara motor itu, kini mereka telah lengkap berdelapan, seperti gang motor yang sedang konvoi, tapi kali ini berbeda dan lebih uniknya, Zidan sampai dengan selamat meskipun terlihat sedikit pucat di wajahnya.

“Woi kita kemana?!” teriak Zidan ke teman-temannya.

“Udah ikut aja, mutar-mutar pun jadi lah.” Jawab salah satu dari mereka entah siapa.

Lampu Merah, Kini mereka sudah berada di perempatan aviari, salah satu tempat yang ramai dilewati oleh para pemuda-pemudi dan golongan lainnya, jalan ini merupakan penghubung antara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Dibutuhkan waktu 5 menit untuk menunggu lampu merah itu berubah menjadi hijau dan ketika mereka tiba, lampu itu sedang berwarna hijau. Tepat kitika Zidan hendak melewati perempatan, lampu tersebut berubah menjadi merah dan para pengendara motor yang ada di seberang jalan menancap gas. Kala itu, Zidan berhenti di depan mereka dan hal tersebut memancing suara klakson yang tak kunjung henti hingga ia berhasil menancap gas kencang dan menghiraukan kicauan dari para pengendara motor lainnya.

Panjang perjalananan yang mereka tempuh hingga kembali lagi ke tempat awal mula mereka berkumpul, mereka pun memutuskan untuk bubar dan kembali ke rumah masing-masing. Gigi 4, selama kurang lebih 1 jam Zidan berkeliling, tidak ada sedikitpun perubahan yang tampak pada gigi motor tersebut, masih sama yaitu di angka 4.

Kini Zidan dan Adit sudah berada di komplek tempat mereka tinggal, namun mereka memutuskan untuk berkeliling sejenak sebelum pulang, hingga terjebak di sebuah tanjakan yang terbilang tinggi.

“Kenapa Dan?” tanya Adit.

“Engga tau nih, engga mau naik dia,” jawab Zidan dengan pede.

“Coba di gas full gitu Dan!” perintah Adit.

“Udahlah, kita turun aja. Bantu aku dorong, sambil aku gas nanti” respon Zidan tak mau kalah.

Dengan semangat mereka turun dari motor, lalu mendorong motor tersebut, dengan bantuan dari Zidan yang sambil menancap gas, hingga mereka tiba di atas. Bagaimana tidak naik kendaraan tersebut, jika melewati tanjakan menggunakan gigi 4, sungguh bodohnya pria berambut ikal itu.

Setelah melewati tanjakan yang cukup jauh jaraknya dari bawah menuju atas, kini mereka sudah berada di atas motor dan memutuskan untuk kembali ke rumah. Terlebih dahulu Zidan mengantarkan Adit ke rumahnya.

Hampir 2 jam telah ia lewati bersama mainan baru yang memberikan kesan menarik dalam hidupnya kala itu. Kini ia sudah berada di rumah dalam keadaan selamat, namun dengan wajah yang membuatnya terlihat lebih putih dari sebelumnya, alias pucat. Diberhentikannya motor itu, barulah ia turunin giginya menjadi netral seperti sedia kala. Berjalan ia menuju kamar dan langsung merebahkan badannya.

Sungguh hari yang melelahkan. Ternyata mengendarai motor seperti mengendarai sepeda roda dua yaaa, meskipun hanya bermodal keberanian dan gigi 4. Namun, hal ini sangatlah berkesan.

“Selamat beristirahat wahai insan yang telah menghiasai waktu kecilku”

  123 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts