“Royal Walkabout”: Tradisi Kerajaan Inggris Turun ke Jalan Menyapa Rakyatnya

Di antara berbagai pemberitaan tentang aktivitas Kerajaan Inggris, kita pasti tidak asing dengan foto-foto yang menunjukkan anggota Kerajaan turun ke jalanan dan menyapa masyarakat yang berkumpul di lokasi. Interaksi yang terjadi mulai dari berbincang, berjabat tangan, memberikan pelukan, sampai interaksi-interaksi spesial lainnya. Terkecuali untuk selfie, masyarakat dilarang memintanya ke anggota Kerajaan.

Aktivitas ini disebut “walkabout”. Saking lazimnya aksi ini dilakukan di setiap tur luar negeri atau acara publik oleh Kerajaan, sejumlah anggota Kerajaan bahkan memiliki citra yang melekat dengan gaya walkabout mereka. Misalnya saja Putri Diana yang “selalu membuat para penggemarnya terpesona”, Kate Middleton yang “seringkali keasyikan mengobrol terlalu lama”, atau ada juga Putri Anne yang disebut “tidak menyukai walkabout” selama masa remajanya.

Menariknya, tradisi royal walkabout ini sama sekali tidak ada 52 tahun yang lalu

Sebelum tahun 1970-an, ketika Kerajaan mengadakan kunjungan atau tur, orang-orang hanya bisa melihat siluet anggota Kerajaan yang berkunjung dari dalam mobil yang melintas. Hal ini dikarenakan peraturan asli Kerajaan Inggris yang melarang anggota Kerajaan melakukan kontak fisik dengan rakyat yang memenuhi jalan.

Namun kemudian Ratu Elizabeth II membuat keputusan untuk bisa menyapa langsung para rakyat yang menonton. Dari sanalah, pada tur Kerajaan di Australia dan Selandia Baru tahun 1970 yang membawa serta Sang Ratu, Pangeran Philip, Pangeran Charles dan Putri Anne, royal walkabout lahir untuk pertama kalinya. Walkabout ini menandai diberikannya kesempatan bagi para anggota Kerajaan untuk bertemu sejumlah orang biasa yang tidak hanya pejabat resmi maupun orang terkemuka, sebagaimana jadwal kunjungan asli mereka.

Walkabout Keluarga Kerajaan pertama di Sydney, Australia, itu juga telah sekaligus mematahkan tradisi berabad-abad sebelumnya.

Hingga hari ini, tradisi royal walkabout masih dipertahankan meski harus absen selama krisis pandemi COVID-19 sedang tinggi.

Di Balik Royal Walkabout Pertama Tahun 1970: Popularitas Putri Anne

Ada fakta menarik yang dibeberkan Richard Kay, editor Daily Mail, dalam program Channel Five berjudul ‘Anne: The Daughter Who Should Be Queen’ tahun 2021. Richard menyebut bahwa Putri Anne-lah yang menginspirasi royal walkabout pertama di tahun 1970.

Putri Anne, kala itu disebut “seorang gadis remaja yang sangat menarik” hingga mendatangkan ribuan orang ke lokasi tur Kerajaan. Kerumunan yang sangat besar tersebut yang kemudian membuat Ratu memutuskan untuk turun ke jalan dan berinteraksi dengan rakyat secara langsung. Richard menyebutkan, bahwa kepopuleran Sang Putri Kerajaan yang saat itu baru berusia 19 tahun-lah yang membuat semua orang sangat ingin bertemu langsung dengannya.

Tapi sebagaimana yang sempat disebutkan di awal artikel ini, Putri Anne tidak menyukai walkabout selama masa remajanya sekalipun ia begitu populer saat itu. Dalam film dokumenter BBC berjudul ‘The Queen: Her Commonwealth Story’ tahun 2018, Putri Anne mengakui hal tersebut sambil tertawa:

“We hated them, can you imagine as teenagers? Hardly the sort of thing you would volunteer to do. It gets easier but can you imagine? How many people enjoy walking into a room full of people you've never met before and then try a street. I don't think many youngsters would volunteer to do that."

(Kami membencinya, bisa kau bayangkan sebagai seorang remaja? Hampir tidak ada yang secara sukarela mau melakukan hal semacam itu. Memang nantinya akan jadi lebih mudah, tapi bisa kau bayangkan? Berapa banyak orang yang menikmati masuk ke suatu ruangan penuh orang-orang yang tidak pernah kau temui sebelumnya, apalagi di jalanan. Aku rasa tidak banyak anak muda yang akan sukarela melakukannya.)

Kini menginjak usia 71 tahun, Putri Anne ternyata masih tidak pernah terlihat menyalami tangan orang lain selama royal walkabout. Tentu saja bukan karena ia tidak mau menyapa rakyat, namun semata-mata karena Putri Anne lebih suka tetap terikat dengan tradisi asli Kerajaan yang tidak memperbolehkan anggota Kerajaan bersalaman tangan dengan siapapun. Jadi meskipun anggota Kerajaan yang lain, bahkan Ratu Elizabeth II, telah meninggalkan tradisi asli tersebut, Putri Anne memilih tetap melestarikannya.

Meski bertujuan untuk berinteraksi Lebih Dekat dengan Rakyat, ada beberapa peraturan menarik jika bertemu dengan anggota Kerajaan selama Royal Walkabout

Grant Harrold, ahli etiket Kerajaan sekaligus mantan kepala pelayan Pangeran Charles, membeberkan beberapa hal yang tidak patut dilakukan terhadap keluarga Kerajaan. Di antaranya terdapat peraturan yang menarik.

Yang pertama, yang paling utama, adalah secara teknis rakyat tidak boleh memanggil anggota Kerajaan atau bahkan mengawali percakapan. Harus anggota Kerajaan yang memulai obrolan lebih dulu, karena hanya dengan demikian mereka bisa mengontrol waktu mengingat jadwal anggota Kerajaan yang padat. Namun peraturan ini seringkali dikecualikan untuk anak-anak. Harrold mengatakan bahwa ia tidak pernah melihat anggota Kerajaan mengabaikan anak kecil. Jika seorang anak memanggil mereka, 9 dari 10 waktu mereka pasti menoleh dan mendatanginya.

Peraturan kedua, Ratu Elizabeth II akan “pura-pura tidak mendengar” jika dipanggil saat walkabout. Ada trik yang bisa dilakukan jika ingin menarik perhatian Sang Ratu dan bahkan diajak ngobrol olehnya. “Cukup dengan memegang gambar anjing corgi, atau boneka corgi, poster corgi, bahkan hewan peliharaan corgi sungguhan milik sendiri. Dan beliau akan menghampirimu,” kata Grant Harrold kepada situs Insider (2020).

Berkaitan dengan masalah panggilan, gelar resmi Ratu Elizabeth II adalah “Her Majesty the Queen”. Karena itu Sang Ratu tidak boleh dipanggil hanya dengan “Your Royal Highness” apalagi sekedar nama pertamanya, Elizabeth. Ratu juga bisa dipanggil dengan “Your Majesty” atau “ma’am”, namun panggilan “Your Majesty” tersebut tidak boleh digunakan untuk anggota Kerajaan lainnya karena hanya dikhususkan untuk Sang Ratu.

Sebenarnya anggota Kerajaan tidak akan serta-merta mengoreksi panggilan yang salah. Tapi tetap saja, bagi rakyat Inggris, penting untuk memahami gelar yang benar dan lengkap untuk masing-masing anggota Kerajaan sehingga mereka tidak sekedar dipanggil dengan “Yang Mulia”.

Misalnya saja gelar resmi Pangeran Charles secara lengkap adalah “His Royal Highness The Prince of Wales”. Bukannya gila hormat, namun budaya ini adalah tentang menunjukkan penghargaan atas gelar para anggota Kerajaan yang bersejarah. Di sisi lain, ada juga anggota Kerajaan seperti Kate Middleton yang tidak keberatan dipanggil hanya dengan “Kate”, meski gelar lengkapnya adalah “Catherine, Duchess of Cambridge”.

Selain masalah panggilan, jika kita beruntung disapa oleh anggota Kerajaan saat Royal Walkabout, perlu diingat bahwa rakyat tidak diperbolehkan membicarakan tentang hal-hal berbau seksual, agama, politik, atau uang. Tentu saja ini etika umum, dan menjadi lebih ketat saat berhadapan dengan para petinggi Kerajaan Inggris.

Royal Walkabout adalah keputusan Ratu Elizabeth II yang akhirnya merubah tradisi Kerajaan Inggris. Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan Kerajaan, rakyat Inggris berkumpul dan berkesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota Kerajaan yang mereka cintai. Sangat banyak sumber yang menyatakan bahwa rakyat Inggris sangat menghormati dan membutuhkan Kerajaan. Karenanya tidak heran, kan, setiap walkabout selalu dipenuhi kerumunan yang bahkan rela mengamankan tempat di barisan terdepan sejak pagi buta?

Sumber

Friel, M. (2020). 10 things you should never say to a member of the royal family. Diakses dari https://www.insider.com/things-you-should-never-say-when-meeting-the-royal-family-2020-4

Reddin, D. (2021). ‘Very attractive teenager’ How Princess Anne inspired the first royal walkabout in 1970. Diakses dari https://www.express.co.uk/life-style/life/1486689/princess-anne-australia-tour-1970-royal-walkabout

Zatz, S. (2022). Milestones of a Monarch: the start of the walkabout. Diakses dari https://royalcentral.co.uk/features/milestones-of-a-monarch-the-start-of-the-walkabout-175036/

Sumber Gambar

express.co.uk

insider. com

royalcentral.co.uk

  124 Views    Likes  

Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah Dibuka!

previous post

Moralitas dan Etika Profesional dalam Menyongsong Generasi Pemimpin Masa Depan
Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah Dibuka!

next post

Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 8 sudah Dibuka!

related posts