Haloo teman - teman semuanya, pada pernah denger fenomena salah jurusan ini ga nih? atau mungkin ada yang memang lagi struggle untuk menghilangkan rasa itu di masa masa perkuliahan? nah pas banget, sekarang saya akan membagi beberapa tips untuk semua kalangan yang memang punya masalah atau memang pengen tahu nih cara buat menyikapi fenomena tersebut, mulai dari: 1. Tindakan Preventif
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik dari mengobati, tentunya ini berlaku untuk menyikapi fenomena salah jurusan ini. Karena pada dasarnya kita merasa salah 'jurusan' ini tidak lain dan tidak bukan adalah dari jurusan yang kita pilih awalnya semasa kita masih duduk di kelas 12 ini. Maka tidak banyak teman - teman SMA yang sedang berjuang untuk mendapatkan kuliah terbaik yang mereka inginkan, benar benar berhati - hati dalam memilih jurusan yang akan mereka tekuni ke depannya. Saya dulu juga sempat menjadi bagian dari pejuang kuliah tersebut, saya sempat kebingungan untuk menentukan jurusan apa yang sebaiknya saya tekuni di perkuliahan nanti. Saya pun coba mengkerucutkan beberapa keinginan dan juga bakat saya yang ingin saya teruskan dalam dunia pekerjaan. Saya suka dengan sesuatu yang semacam membuat inovasi khususnya di bidang musik atau pengelolaan sampah, tidak terlalu banyak hafal - hafalan, pengaplikasian pembelajarannya benar benar dibutuhkan di dunia pekerjaan, dan prospek kerja yang menjanjikan. Dari beberapa permintaan tersebut pun akhirnya saya mencari tahu jurusan jurusan apa saja yang sekiranya berkaitan hal tersebut, hingga akhirnya saya dapat beberapa jurusan yang sekiranya sesuai dalam memenuhi keinginan - keinginan saya tersebut. Munculah nama - nama jurusan, mulai dari Teknik Lingkungan, Teknik Industri, dan Seni Musik. Setelah mendapatkan ketiga jurusan yang saya rasa sangat sesuai dengan keinginan saya tersebut, saya menghighlight masing - masing prospek kerja yang sekiranya lebih menjanjikan dan rasional untuk saya tekuni, sisanya bisa saya pelajari di luar pembelajaran kuliah atau saya tekuni sebagai hobi. Akhirnya Teknik Industri lah yang saya pilih dengan prospek kerja yang paling menjanjikan! Dari sana mungkin teman - teman yang sedang berada di kalangan pelajar SMA atau teman - teman pejuang gap year bisa menentukan langkah apa yang sekiranya teman - teman bisa ambil. Kesimpulan dari tahapan proses pada tindakan preventif yang saya lakukan untuk menentukan jurusan yang saya lakukan adalah 1. Tentukan minat dan bakat; 2. Kerucutkan keinginan yang sesuai bakat; 3. Rasionalkan dengan prospek kerja yang lebih menjanjikan. Semoga dengan ini kalian bisa memilih jurusan yang terbaik untuk diri kalian masing - masing Nah tapi ga cuma sampai sini aja nih, selanjutnya ada tahapan berikutnya nih! 2. Tahapan Meminimalisasi Keraguan Akan Jurusan yang Kita Pilih Sepintar - pintarnya kita merancang sesuatu pasti ada beberapa hal yang membuat kita khawatir selama proses menjalani rancangan tersebut, sama seperti dengan jurusan yang kita pilih, gimana sih cara meminimalisasi keraguan akan jurusan yang kita ambil? Setelah menjalani perkuliahan 3 semester, saya sempat merasa jenuh dan juga merasakan keraguan yang sama akan keputusan yang saya ambil untuk jurusan Teknik Industri ini. Namun, setelah berhasil melewati fase itu saya pun menyadari ada 1 hal penting yang perlu diperhatikan setiap kita merasa ragu. Hal tersebut adalah untuk mengerti apakah keraguan tersebut benar berkaitan dengan jurusan yang kita pilih atau hanya proses selama kita menjalani perkuliahannya? Karena pada dasarnya banyak orang yang berekspektasi tinggi terhadap jurusan maupun suasana pembelajaran di perkuliahan, tetapi tidak jarang saya temui beberapa teman saya yang juga beranggapan kalau ekspektasi mereka tidak sesuai denga bagaimana realita pembelajaran di perkuliahan, ada beberapa yang bertanggapan bahwa ekspektasi perkuliahan lebih mudah untuk dijalani pada kenyataan, adapaun beberapa yang sebaliknya atau beberapa pandangan lain. Perasaan akan hal itu perlu kita pahami, apakah ini benar – benar berkaitan dengan pembelajaran pada jurusan yang kita pilih atau dengan bentuk adaptasi kita terhadap dunia perkuliahan yang perlu disesuaikan kembali.
Cara saya sendiri menyikapi dan beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan adalah dengan lebih menyadari keperluan dari kita mempelajari beberapa mata kuliah yang tersedia di dalam jurusan tersebut, dengan demikian kita akan tetap termotivasi untuk terus mempelajarinya, terlepas dari tingkat kesulitan yang kita rasakan terhadap mata kuliah tersebut.
Kalau dirasa kita masih sulit untuk termotivasi dan benar – benar merasa jurusan kita memang tidak sesuai dengan yang kita inginkan, kita lanjut ke tahap yang berikutnya!
3. Tahapan Tepat Sebelum Mengubah Haluan
Sejujurnya, saya merasa tidak bisa memberikan banyak tips pada tahapan ini, karena saya berhasil menemukan jurusan yang sekiranya bisa saya nikmati dan bisa saya jalani baik – baik saja selama ini. Namun, saya suka membayangkan posisi saya berada pada situasi di mana saya harus menentukan keputusan untuk tetap menjalani ketidaknyamanan saya dalam berkuliah atau harus berpindah Haluan kepada hal yang bisa sekiranya bisa sesuai untuk saya. Saya pun menemukan beberapa faktor yang harus menjadi pertimbangan dalam menentukan keputusan tersebut, 1. Finansial; 2. Waktu; 3. Kemungkinan
Faktor – faktor tersebut sudah saya urutkan berdasarkan tingkat kepentingan bagi saya, karena tentunya bila kita ingin membuat keputusan kita soal pindah jurusan, pastinya biaya yang merupakan faktor utama dalam penentuan ini, karena tentunya ada biaya tambahan yang harus kita keluarkan selama proses pemindahan tersebut. Mungkin bagi sebagian orang itu bukan masalah yang besar, tetapi tentunya bagi sekalangan orang itu hal yang menjadi penentu untuk menentukan keputusan ini. Jadi mau tidak mau kita harus bersikap rasional terhadap kenyataan finansial yang kita miliki saat ini.
Kedua, waktu. Perjalanan hidup memang masih panjang, tetapi setiap perubahan keputusan yang kita ambil pasti akan memerlukan waktu tambahan Mungkin waktu bukan sesuatu yang bisa secara langsung membuat kita tertekan, tetapi perasaaan tertinggal dalam proses pengulangan yang membuat kita terlambat dibandingkan yang lain lumayan memberikan tekanan untuk melakukan perubahan tersebut. Kita harus siap dengan tekanan itu
Terakhir, kemungkinan. Semisal kita merasa mampu baik dari segi finansial dan tekanan akan waktu yang terus berjalan, kita juga perlu menyadari kemungkinan keberhasilan dalam kita melakukan ‘pindah jurusan’. Karena pada dasarnya proses ini melibatkan proses untuk kembali ke Tindakan preventif dan memulai semuanya dari awal. Kita juga perlu menyadari, bahwa ada kemungkinan kalau memang jurusan yang akan kita pilih sebagai pengganti jurusan sebelumnya, bisa kemudian tidak sesuai kembali dengan keinginan kita.
Ketiga faktor ini penting untuk dipikirkan secara matang – matang sebelum mengambil keputusan akan perubahan jurusan yang kita rencanakan. Untuk mengantisipasi penyesalan akan perubahan yang kita ambil ke depannya
.
.
.
Okee temen temen, gimanaa? sharingnya mungkin cukup sampai sini dulu ajaa yaa, semoga temen temen dapat gambaran lebih jelas lagi soal bentuk penyikapan yang bisa lakukan untuk mengatasi fenomena salah jurusan. Semoga teman – teman semua gaada lagi deh yang kena masalah dengan ini, Amin. Tetap semangat ya semuanya!
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan