Sudah murah, bisa makan sepuasnya lagi. Kok nggak rugi, ya? Padahal, kebanyakan apa yang dimakan melebihi harga yang dibayar.
Bagi Anda yang makan bertipikal rakus rewog, All You Can Eat (AYCE) tentunya menjadi salah satu tempat makan pilihan yang valuable. Memang sih, definisi sejati dari makan enak baru bisa dipenuhi oleh All You Can Eat. Bagaimana tidak? Sudah pilihan menunya banyak, makanannya segar-segar, bertarif murce, bisa makan sampai perut terasa ampun hanya dengan sekali bayar lagi. Meriah sekali, bukan? Wajar deh kalau resto ini sering ramai dan penuh dengan pemakan-pemakan lahap.
Mereka-mereka yang memutuskan untuk mengenyangkan perut di tempat ini pasti bakal makan secara berlebihan bagai tak makan sebulan. Yap, penyakit dasar banyak orang ketika di All You Can Eat. Setuju sih, norak. Cuma ya, mau gimana. Kata “sepuasnya” nggak bisa diabaikan begitu saja. Apalagi, makanan yang disajikan sungguhlah menggugah selera. Saya cukup yakin, mayoritas pasti tergiur. Itulah makanya, teruntuk kaum bercita-cita kurus, tempat makan ini jelas tidak terlalu direkomendasikan. Selain bisa kalap, uang yang sudah dikeluarkan akan terasa sia-sia ketika tidak memakai kesempatan untuk mencoba makanan di sana.
Tapi, tak sedikit juga yang kemudian tidak menuntaskan santapannya karena mengambil banyak makanan namun kapasitas perut ternyata tidak mencukupi. Kasus yang cukup sering terjadi dan mereka terkena charge, akhirnya. Tidak baik juga, sebenarnya, menyisakan makanan yang sudah dibuat—seperti kata pepatah sejak dulu—karena hal itu sama dengan membuang makanan. Sehingga, mulai tuh muncul beragam informasi apa yang mesti dilakukan sebelum datang ke resto All You Can Eat. Mulai dari...
Eits, maaf. Sayangnya, bahasan kali ini tidak mengenai tips, teps, tops itu. Saya ingin mengajak Anda-Anda sekalian untuk sesekali berpikir selain hal tadi ketika berada di resto All You Can Eat. Sesuatu yang menurut saya yang kadang perlu Anda perhatikan. Jadi, begini. Dari sekian banyaknya lifehacks 101, pernahkah Anda berasumsi: All You Can Eat untung dari mana? Mari renungkan sejenak.
Saya cukup penasaran sejak terakhir ke tempat makan ini. Kok bisa, ya, pihak All You Can Eat menaksir harga makanan yang lumayan murah begitu? Padahal kan, makanan yang tersedia tuh, kalau dihitung-hitung, bisa setara dana bantuan PIP Kemdikbud sejenjang SD. Ya, kurang lebih lah. Makanya, kayak yang saya sudah bilang tadi, buat orang yang makan beronde-ronde, tentu menguntungkan perut sekali bisa makan di sini. Syukurnya, penasaran saya ini langsung terbalas, dan bahkan sumbernya adalah mantan pekerja di sana. Nah, sebagai orang yang baik hati nan tidak sombong, saya bakal spill apa yang menjadi jawaban dari keresahan saya ini. Terkhusus kepada Anda yang sudah pernah tau, pura-pura lupa saja lah ketika membaca ini, anggap tak pernah tau. Kalau begitu, berikut kira-kira asal keuntungannya yang dilansir dari sumber terpercaya.
Pertama, seperti yang sudah saya sebut di atas, resto All You Can Eat memberlakukan charge, di mana pelanggan akan mendapat biaya tambahan ketika menyisakan makanan.
Kedua, kalau Anda perhatikan, minuman-minuman manis serta bersoda merupakan minuman utama dan yang termasuk ke dalam paket menu. Sedangkan, untuk air mineral, menjadi menu terpisah yang perlu biaya tambahan lagi untuk mendapatkannya. Pada umumnya, sesuatu yang terasa manis, tentu akan membuat kita merasa kenyang. Itulah sebabnya, bagi kalian yang makan tapi sering minum yang manis, tentu akan cepat kenyang dan makananmu tidak bisa dihabiskan. Eh, ujung-ujungnya kena charge.
Ketiga, kebanyakan diantara kita sering menyantap side dish lebih awal dibanding menu utama yang perlu dimasak dulu. Side dish sendiri, sejatinya, dapat membuat konsumen langsung kenyang dan biasanya berada di kisaran harga yang murah. Kalau sudah kenyang duluan, bisa tau dong apa yang terjadi selanjutnya...
Keempat, saus yang nyelekit. Ya, penyedap rasa yang disajikan All You Can Eat ini dibuat extra pedas, sehingga konsumen lebih banyak mengambil minum dan mengakibatkan cepat kenyang (lagi).
Terakhir. Selain memberlakukan sistem charge, resto ini juga memberi durasi makan, yang biasanya sedikit. Antara 60—90 menitan begitu. Nah, oleh karena pilihan makanan yang beragam namun waktu yang nggak memadai, tak sedikit diantara kita yang berakhir linglung memilih menu-menu yang akan diambil. Apalagi, bagi mereka yang baru pertama kali makan disini. Pasti gelagapan. Terus, pas lagi enak-enaknya makan, tau-tau waktunya sudah habis, dan berakhir kena charge (lagi).
Oya, tambahan juga, additional menu biasanya dijual 2× lipat dari harga normal. Kurang lebih begitulah sumber profit dari si resto bebas makan banyak ini. Intinya ya, habis baca ini, jangan sampai Anda mem-blacklist All You Can Eat dari restoran favorit Anda. Mencicipi makanan di All You Can Eat (AYCE) tidak selalu menjadi pilihan yang buruk kok, apalagi kalau misalnya sudah pada cair. Yang penting, bijaksana saja dalam memilih makanan.
Last but not least, mari berdoa supaya All You Can Eat ini semakin menjamur dan ke depannya bermoto “all you can eat, pay as you wish”. Aminlah!
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan