Hai Sobat OSC, kita ketemu lagi. Kembali lagi di tulisan saya, kali ini saya akan membahas tentang seberapa berbahayanya mengonsumsi pornografi apalagi untuk para remaja seperti kita. Untuk selengkapnya teman-teman bisa membaca artikel ini check this out.
Sebelum itu, singkatnya pornografi merupakan konten baik itu berupa gambar, video, atau tulisan yang menggunakan aktivitas seksual untuk memunculkan gairah seksual yang menontonnya. Di era sekarang, konten pornografi sudah banyak tersebar melalui games, film, komik, majalah, bahkan animasi kartun. Lantas seberapa bahaya apabila kita kecanduan pornografi? Mari kita bandingkan dengan kecanduan narkoba, keduanya memiliki tingkat berbahaya yang sama.
Seperti halnya dengan narkoba, pecandu pornografi biasanya diawali dengan mencoba, dari aktivitas "mencoba" itu akhirnya menjadi kecanduan dan ingin terus-menerus mengonsumsi pornografi.. Dan disaat seseorang suda memasuki fase ketigihan otak mereka akan dipenuhi rangsangan. Dampaknya, mereka yang kecanduan akan terbiasa berpikir kotor dan dapat melakukan hal-hal yang tidak lazim untuk dilakukan. Bukan hanya merugikan orang sekitar, dampak pornografi juga dapat merusak bagian otak tertentu, duuuh banyak banget ya.
Masih banyak kerugian-kerugian yang didapatkan oleh para pecandu disini saya akan tuliskan beberapa diantaranya.
1. Fungsi otak menurun
2. Rentan untuk berperilaku kasar, jika memasuki masa dewasa, pecandu pornografi biasanya akan menganggap pasangannya sebagai objek seksual belaka sehingga mereka menganggap harga diri pasangannya rendah dan merasa bahwa mereka bebas melakukan apapun terhadap pasangannya. Hal inilah terkadang yang memicu fenomena Abusive Relationship
3. Jalur komunikasi otak menjadi terganggu bahkan rusak, kecanduan ponografi tentunya merusak jaringan otak yang berperan penting dalam berkomunikasi seperti pengambilan keputusan, kecerdasan, pergerakan, pemusatan perhatian, dan emosi. Dalam hal ini pecandu akan sulit untuk berkounikasi, beradaptasi di lingkungan baru, bahkan sering merasa gugup
4. Sulit berbaur dengan kerabat atau teman, para pecandu cenderung menjauh dari lingkungannya karena selain sulit berkomunikasi, fungsi kesenangan di otak mereka juga suda berbeda dengan orang lain.
5. Sering mencontoh dan mengadopsi perilaku yang sama diliat dalam tayangan porografi yang mereka tonton, hal inilah yang juga menyebabkan kelainan seksual dan maraknya pelecehan seksual.
Penyusutan sel otak juga terjadi pada pelaku kecanduan pornografi, hal itu dikarenakan otak terlalu banyak memproduksi pemicu rasa senang atau dopamine yang dapat mengurangi kinerja otak. Selain itu kelebihan dopamine juga membuat pecandu mengurangi pengendalian dirinya. Berbeda dari penyebab kecanduan lainnya, kecanduan pornografi bukan hanya merusak fungsi otak, tetapi juga merangsang tubuh, fisik, dan emosi, dan tentunya diikuti dengan perilaku seksual.
Dari banyaknya kerugian mengonsumsi pornografi seharusnya kita sebagai remaja yang berperan penting untuk masa depan bangsa sadar bahwa pornografi sangat berbahaya dan seharusnya dijauhi bukan didekati. Berbeda dengan narkoba yang membutuhkan alat khusus atau barang fisik tertentu untuk menggunakannya, pornografi bisa diakses lewat mana saja diinternet berubung dengan era kemajuan IPTEK sekarang. Oleh karena itu kita seharusnya juga melakukan sosialisasi dan sharing kepada mereka yang belum tahu sebagai tindakan pencegahan untuk kualitas masyarakat Indonesia yang lebih baik dan maju.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan