Hidup ini adalah perjalanan, kita punya kelebihan dan kekurangan. Dengan kelebihan, kita dituntun untuk belajar bagaimana cara kita menghindari sikap sombong. Dan terhadap kekurangan, kita dituntun untuk belajar bagaimana cara bersikap sabar.
Memang kita harus bersyukur tehadap kelebihan, tapi bukan dengan cara bersikap bangga terhadap kelebihan itu. Bangga yang sekedarnya boleh, itu adalah salah satu cara kita untuk bersyukur. Lantas bagaimana dengan rasa bangga yang berlebihan? Allah tidak akan sia-sia terhadap apa yang dilakukannya terhadap makhluk-Nya. Setiap yang Dia lakukan adalah salah satu cara untuk memberi Rahmat dan Nikmat kepada umat-Nya, dan bisa jadi merupakan suatu cara yang Dia lakukan supaya kita sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah salah. Bisa jadi kelebihan yang kita miliki bisa menjadi Boomerang bagi kita sendiri. Jika kita terlalu bangga maka itu akan menjadi kekurangan karena telah bersikap sombong.
Juga kita harus bersyukur terhadap kekurangan yang kita miliki. Bersyukur terhadap kekurangan? Apakah mungkin? Ini adalah suatu pertanyaan yang salah, karena ini bukan suatu kemungkinan. Melainkan suatu keharusan yang mesti dilaksanakan. Dikala kita bersyukur tehadap kekurangan, maka itulah kelebihan yang akan membawa kita kepada kesuksesan.
Intinya kelebihan adalah kekurang dan kekurangan adalah kelebihan. Ini adalah suatu bernyataan yang konyol bukan?? Benar, ini adalah pernyataan yang konyol. Kelebihan dan kekurang bisa bermanfaat dan bisa menjadi mudharat bagi diri kita sendiri. Hal ini tergantung pada diri kita sendiri. Bagaimana cara kita memyikapinya dan bagaimana cara kita bersyukur.
Karena sesungguhnya orang pintar itu adalah orang sadar akan kelemahannya dan lupa akan kelebihannya. Dan orang bodoh adalah orang yang sadar akan kelebihannya dan lupa akan kekurangannya. Mengapa deimkian? Karena yang bisa menjatuhkan kita adalah kelemahan, bukan kelebihan.
dandi.nofriansyah