SEJARAH UNSUR DAN TABEL BERKALA

     Sama seperti Cilok yang terbuat dari telur, tepung sagu/tapioka, garam, lada, dan air; demikian juga halnya dengan semua materi yang ada di dunia, yang disusun oleh partikel-partikel kecil. Partikel terkecil yang menyusun setiap materi oleh para ilmuwan dikenal dengan sebutan atom, dari bahasa Yunani atomos (a berarti tidak; tomos berarti dipecah). Pada mulanya, konsep ilmiah mengenai atom yang paling tua adalah konsep milik dua filosof Yunani bernama Leucippus yang kemudian dikembangkan oleh filsuf yang lebih muda, Demicritus (abad ke-5SM). Konsep sederhana mereka yakni kayu yang dipotong terus menerus akan mencapai titik dimana kayu tersebut tidak dapat dibagi lagi. Hal ini kemudian membentuk kelompok atomis, yang mempercayai bahwa proses pemecahan memiliki akhir, yang melawan kepercayaan sebelumnya dimana pemecahan benda bersifat tak terhingga.      Kemudian Aristoteles (abad ke-4 SM) mengemukakan teori atom miliknya, bahwa segala materi di alam tersusun atas 4 unsur yakni air, api, tanah dan udara; tetapi pembagiannya tak terbatas. Pemikiran-pemikiran tanpa penelitian konkrit ini bertahan hingga muncul pencetus atom modern yakni John Dalton (1776-1844), ialah orang pertama yang melibatkan kejadian kimia dalam gagasannya tentang atom. Ia mengibaratkan atom sebagai bola pejal, dan mengemukakan 4 postulat. Namun, beberapa postulat dibuktikan salah oleh penelitian selanjutnya oleh J.J Thomson (1856-1940), dimana Thomson mengemukakan bahwa semua atom tersusun atas beberapa partikel sederhana bermuatan yang disebut elektron. Selanjutnya Ernest Rutherford melakukan eksperimen di laboratorium yang menemukan inti atom, dengan percobaan menembakkan partikel alfa. Berikutnya seorang ilmwan Denmark bernama Niels H.D Bohr menyempurnakan teori Rutherford dengan menerapkan teori atom Planc, yakni elektron mengelilingi inti atom dalam lintasan.       Seiring berjalannya penyempurnaan teori atom, para ilmuwan pun menemukan berbagai macam unsur. Seperti halnya maluk hidup yang memiliki taksonomi agar memudahkan penelitian, akhirnya unsur-unsur juga dikelompokkan. Pada awalnya unsur hanya dikelompokkan dalam Logam dan Non Logam. Pada 1829, Johan Wolfgang Dobereiner mengelompokkan unsur atas kemiripan sifat. Setiap kelompok memiliki 3 unsur, maka disebutlah Triade. Penemuan ini menemukkan adanya massa atom dengan sifat unsur. Kemudian tahun 1864, A.R Newlands mengemukakan bahwa jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan berulang berat atom, maka sifat akan berulang kembali ketika mencapai unsur ke delapan. Hal ini sama seperti suatu Oktavo dalam musik, maka disebutlah hukum oktaf.          Penemuan tersebut disempurnakan kembali oleh Lothar Meyer, seorang ilmuwan Jerman yang mengamati hubungan anatra kenaikan massa atom dengan sifat unsur. Ia membuat kurva antara volume atom dengan fungsi massa atom, dengan kata lain ia membuat hubungan antara kenaikan massa atom dan sifat unsur. Kemudian, seorang Rusia bernama Dmitri Ivanovich Mendeleyev menyusun unsur-unsur berdasarkan kenikan massa atom relatifnya, yang kita kenal dengan hukum Periodik. Hukum inilah yang kemudian menjadi landasan utama penyusunan unsur-unsur dalam Sistem Periodik Unsur.

  167 Views    Likes  

Cara Menentukan Passion

previous post

Struggles of Freshmen: Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa Semester Awal
Cara Menentukan Passion

next post

Cara Menentukan Passion

related posts