Serapan Bahasa Indonesia dari Bahasa Jawa

Seperti yang kita ketahui bahwa dewasa kini penggunaan Bahasa Jawa sudah jarang digunakan dan ditutur dalam komunikasi masyarakat Indonesia di Jawa, bahkan oleh orang-orang yang mengidentifikasikan dirinya sebagai ‘Tiang Jawi’ (read: Orang Jawa). Padahal jika kita lihat dalam histori Indonesia khususnya Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa yang berpengaruh dalam terbentuknya Bangsa dan Bahasa Indonesia. Bahasa Jawa banyak digunakan oleh para pejuang dan pemimpin Revolusi Kemerdekaan pada saat itu untuk saling berkomunikasi satu dengan lainnya. Walaupun begitu, pada Kongres Pemuda II Oktober 1928 ditetapkanlah bahwa bahasa persatuan kita adalah Bahasa Indonesia yang berangkat dari Bahasa Melayu-Riau dikarenakan Bahasa Jawa dinilai sulit untuk dipelajari oleh mereka yang tidak berasal ataupun berketurunan Bangsa Jawa.

Akan tetapi, menjadi sebuah hal menggelitik ketika ternyata pengaruh Bahasa Jawa terhadap Bahasa Indonesia masih cukup besar. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya kosakata Bahasa Jawa yang diserap ke dalam Bahasa Indonesia, baik secara baku maupun tidak baku dalam penggunaan mereka secara formal dan sehari-hari.

Dalam penemuan, penulis menemukan banyaknya kosakata Bahasa Indonesia yang mirip atapun persis sama dengan kosakata Bahasa Jawa. Bahkan dalam artikel yang dimuat di laman resmi Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Bahasa Jawa menduduki posisi pertama bahasa daerah yang menyumbangkan kosakatanya ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yaitu sekitar 30,87% dari 3.592 entri bahasa daerah dari keseluruhan 90.049 entri.

Untuk dapat masuk ke dalam KBBI terdapat syarat-syarat yang perlu dipenuhi semuanya atau sebagian saja.

“Untuk menjadi ‘warga’ Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sebuah kata harus sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia secara sematis, leksikal, fonetis, pragmatis, dan penggunaan (usage).”

Persyaratan tersebut diwakili oleh hal berikut:

1. Unik, berarti tidak ada kata lain untuk makna tersebut

2. Eufonik, berarti indah terdengar

3. Seturut kaidah Indonesia

4. Tidak berkonotasi negatif

5. Kerap dipakai

Berdasarkan penelitian penulis, ada lima puluh enam (56) kelompok kosakata dari keseluruhan seratus sepuluh (110) kelompok kosakata Bahasa Indonesia yang terkait dengan Bahasa Jawa (Lampiran I). Dari 56 kelompok kosakata, ada 23 kelompok kosakata yang memiliki anggota yang sudah diserap ke dalam penggunaan sehari-hari dan juga dipakai bergantian sebagai sinonim. Selain itu, ada 22 kelompok kosakata dengan anggota-anggota yang mirip dalam penulisan dan 13 kelompok kosakata dengan anggota-anggota yang persis secara penulisan maupun bunyi dengan beberapa kata mempunyai irisan kelompok. Kosakata-kosakata ini umumnya diserap (dengan pelbagai penyesuaian) dengan syarat utama ‘kerap dipakai’, diikuti dengan ‘unik’, dan juga ‘eufonik.’

Berdasarkan hasil tersebut, dapat kita amati bahwa dalam penggunaan Bahasa Indonesia sendiri sejatinya kita juga terkadang menggunakan Bahasa Jawa secara tidak langsung. Bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa serapan KBBI menjadi sebuah kekayaan budaya yang perlu kita pertahankan bersama dengan bahasa-bahasa lain dalam rangka mengusung kebineka-tunggal-ikaan kita.

Daftar Pustaka:

Gambar:https://www.google.com/search?q=kata+serapan+bahasa+jawa&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwjS5aaP4vP-AhWj_DgGHRt-AkoQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=695&dpr=1#imgrc=QoGSFbdkDC5q3M

Sumadi dan Edi Setyanto. 2010. Permasalahan Pemakaian: Bahasa Jawa Krama Bentuk dan Pilihan Kata. Kementerian Pendidikan Nasional. Yogyakarta.

Nardiati, Sri et. al. 1993. Kamus Bahasa Jawa – Bahasa Indonesia I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Ladifa, Hafizrul et. al. 2021. Eksistensi Bahasa Jawa bagi Masyarakat Jawa di Era Westernisasi Bahasa. Jurnal Ilmu Humaniora, Vol. 06 (01) Juni 2021.

Isodarus, P. Baryadi. 2020. Penggunaan Tingkat Tutur Bahasa Jawa Sebagai Representasi Relasi Kekuasaan. Jurnal Ilmiah Kebudayaan SINTESIS, Vol. 14 (1), Maret 2020, hlm. 1-29.

Suwarna. 2015. Problema Konsevasi Bahasa Jawa Menghadapi Era Globalisasi Informasi. Diksi, Vol. 9 (4).

Munandar, Aris. 2013. Pemakaian Bahasa Jawa dalam Situasi Kontak Bahasa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Humaniora, Vol. 25 (1) Februari 2013, hlm. 92-102.

Sari, F. Trisna. 2015. Faktor Penyebab Pudarnya Penggunaan Bahasa Jawa pada Masyarakat Jawa Kelahiran Sumatera Barat.

Khazanah, Dewianti. 2013. Kedudukan Bahasa Jawa Ragam Krama pada Kalangan Generasi Muda.

Budiwiyanto, Adi. 2022. Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, 22 Jan. 2022, badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/792/kontribusi-kosakata-bahasa-daerah-dalam-bahasa-indonesia.

Syahrain, A. Raisul. 2021. Mengapa Bahasa Jawa Tidak Menjadi Bahasa Persatuan Negara Republik Indonesia? Balai Bahasa Provinsi Aceh, 28 Jun. 2021, bbaceh.kemdikbud.go.id/2021/06/28/mengapa-bahasa-jawa-tidak-menjadi-bahasa-persatuan-negara-republik-indonesia.

  2241 Views    Likes  

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

previous post

Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan
SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

next post

SOFT SKILL YANG HARUS KAMU MILIKI!!!

related posts