Hai, saya Lidya kembali lagi dengan cerita baru saya.
Tak terasa sudah menginjak tahun yang baru. Selamat untuk semua orang yang sudah mau berjalan dan menginjak titik ini! Tentu banyak harapan dan doa yang ingin di capai lagi di tahun yang baru.
Saya sendiri punya harapan di tahun baru, banyak wish list yang ingin saya penuhi, baik dalam aspek pendidikan saya, aspek ekonomi, keluarga saya dan beberapa aspek lainya. Melalui harapan-harapan itu tentu timbul juga kesadaran yang perlu saya tanamkan dalam diri saya untuk bisa mewujudkan harapan-harapan tersebut. Sebelumnya saya seringkali berdoa supaya semua berjalan dengan lancar, tetapi saya sering pula melemah dengan faktor-faktor penghalang yang terkadang datang menghampiri saya yang membuat semangat saya redup, moodian serta dampak lain dari faktor penghalang tersebut, sehingga harapan-harapan yang sebelumnya ingin saya tuju menjadi ’beban’ bagi diri saya sendiri. Hal itu membuat saya bertanya-tanya; ”apakah saya kurang berdoa?”,”apa saya kurang menghargai diri sendiri?” dan banyak pertanyaan lain yang berenang di kepala saya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terjawab seiring saya menjalani proses saya, sebenarnya saya perlu memahami apa yang saya mau, mencoba untuk berproses dengan tidak membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain, boleh menjadikan orang lain sebagai motivasi untuk lebih maju tetapi tidak untuk menduplikat diri saya menjadi sama seperti orang tersebut, tidak perlu menekan diri sendiri sehingga menjadi manusia yang penuh dengan ambisi. saya menyadari banyak sekali pemuda/pemudi yang sepantaran dengan saya cukup stress dengan kehidupan mereka, entah itu karena ditekan keadaan, orang tua, teman, atau bahkan diri mereka sendiri. Tekanan-tekanan yang mereka terima membuat mereka menjadi stress berujung gila bahkan ada yang berujung mengakhiri dirinya sendiri, saya tidak tau sebanayk apa masalah mereka tetapi saya rasa masalah yang sedang mereka hadapi dipengaruhi oleh tekanan-tekanan yang bermacam-macam dan ini tidak bisa diremehkan apa pun tekanan yang mereka terima. Saya juga pernah merasakan tekanan-tekanan yang dalam hidup saya, saya menilik ke masa lalu menganai bagaimna saya menyikapi tekanan-tekanan tersebut, ada yang menurut saya sudah tepat, ada juga yang menurut saya aneh, dan ada juga yang salah. Tetapi dari banyaknya cara saya menyikapi setiap masalah atau tekanan dalam hidup, saya mampu menemukan penyemangat-penyemangat yang setia menemani saya untuk menghadapi problem kehidupan saya, baik dari keluarga saya, teman saya, dan komunikasi saya dengan Tuhan.
Beberapa kali juga saya menemukan konten-konten anak muda yang ingin mengakhiri hidup mereka menggunakan frasa ”My Shampoo and Conditioner Ran Out at The Same Time”, setelah mencari tau artinya, kalimat ini menandakan seseorang yang sudah lelah dalam menjalani hidup dan berniat untuk mengakhirinya, saya banyak sekali menemukan kalimat ini di salah satu media sosial yang sering saya jelajahi. Lalu apa tanggapan orang-orang akan kalimat tersebut? Saya hampir menangis dengan komentar yang mereka tulis untuk menguatkan kreator video yang menulis kalimat putus asa tersebut, mereka seolah-olah mengatakan bahwa ada banyak alasan untuk bertahan hidup. Saya salut dengan orang-orang yang menghargai manusia untuk mengeluh, tetapi juga menguatkan mereka supaya tidak jatuh dan membangkitkan semaangat mereka.
Banyak kejadian-kejadian di tahun lalu yang mungkin mengusik pribadi saya maupun anda menjadi lelah, ingin menyerah, dan mungkin akan ada masalah yang nanti akan saya maupun anda hadapi, tetapi masih banyak alasan yang bisa mendukung saya maupun anda untuk terus bertahan di tengah goncangan-goncangan tersebut. Cari faktor-faktor yang mampu mendukung pribadi kita supaya lebih semangat, tidak harus mahal untuk menemukan serotonin boost, saya yakin banyak cara untuk membangkitkan semangat kita masing-masing.
Terima kasih sudah membaca! Selamat tahun baru, bangun juga semangat yang baru! :)
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan