SORGUM : BAHAN PANGAN ALTERNATIF PENGGANTI BERAS

Halo Sobat OSC!

Sudah tau belum tentang serealia yang satu ini?

Sorgum adalah tanaman yang memiliki biji kecil dan pada awal pertumbuhannya sangat lambat dibandingkan dengan jagung atau kedelai. Sorgum memiliki nama latin Sorgum bicolor L . Moench   dari famili Poaceae yang sudah dibudidayakan di Indonesia sejak tahun 1970. Tanaman ini diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu sorgum manis ( Sorgum bicolor ( L. ) Moench ) dan sorgum penghasil biji. Sorgum manis memiliki kadar gula yang tinggi pada batangnya yang terdiri dari sukrosa, fruktosa, glukosa sehingga dapat diubah menjadi bioetanol.Hampir semua bagian tanaman sorgum dapat dimanfaatkan dari biji, tangkai biji, daun, batang, dan akar. 

Secara sadar maupun tidak sadar, penduduk Indonesia telah memosisikan beras sebagai bahan pangan utama. Persepsi masyarakat tentang ungkapan “belum makan kalau belum makan nasi” perlu diubah. Beras merupakan bahan makanan sumber karbohidrat. Namun bukan berarti sumber karbohidrat hanya dari beras saja. Masyarakat perlu memiliki alternatif bahan pangan agar tidak bergantung pada satu bahan pangan saja. 

Keunggulan sorgum yaitu tumbuhan ini bisa tumbuh di hampir semua jenis tanah. Sorgum mendukung untuk ditanam di daerah yang memiliki kesuburan rendah sampai tinggi dan dapat beradaptasi pada pH 6-7,5. Tumbuhan ini cocok ditanam di dataran rendah yang memiliki curah hujan rendah, bersuhu panas dan udaranya kering. Sorgum memiliki akar yang adaptif, panjang dan lebat yang berfungsi untuk menyediakan udara pada cuaca panas dan kekeringan, sehingga tanaman lebih toleran terhadap kekeringan dibandingkan tanaman serealia lainnya. 

Dilihat dari kandungannya, sorgum tidak mengandung gluten sehingga dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang alergi terhadap gluten serta lebih sehat. Biji sorgum memiliki kualitas nutrisi yang sebanding dengan jagung dan beras, bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi dan kandungan lemaknya lebih rendah. Sorgum juga memiliki kandungan niasin, thiamin, vitamin B6, dan mangan serta memiliki unsur pangan fungsional yaitu antioksidan, mineral terutama zat besi, serat, oligosakarida, beta-glukagon, dan karbohidrat non-stratch polisakarida.  

Namun, sorgum memiliki kandungan tanin dan asam fitat dalam biji yang memberi warna kusam pada biji dan rasa yang agak sepat. Tanin dikenal sebagai anti nutrisi yang dapat menghambat daya cerna protein dan karbohidrat dalam tubuh. Selain itu, sorgum juga memiliki unsur pangan yaitu antioksidan, mineral terutama zat besi, serat, oligosakarida, beta-glukagon, dan karbohidrat fungsional non-stratch polisakarida.

Kelebihan yang paling mendasar dari sorgum adalah budi dayanya yang mudah, murah, efisien, dan dapat dikembangkan di lahan marginal. Dengan demikian, pengembangan sorgum dapat meningkatkan ketahanan pangan pada daerah miskin nutrisi dan fungsional. Namun pemanfaatan sorgum sebagai sumber pangan fungsional di Indonesia belum banyak dilakukan. Selama ini pemanfaatan sorgum masih terbatas sebagai bagian dari pangan pangan dan ransum pakan ternak sebagai sumber karbohidrat. Padahal, sorgum mengandung serat pangan dalam jumlah tinggi yang berfungsi untuk pencegahan penyakit jantung, obesitas, penurunan hipertensi, menjaga kadar gula darah, dan pencegahan kanker. Kedepannya, diharapkan produksi sorgum di Indonesia semakin meningkat dan terdapat inovasi yang dapat memanfaatkan sorgum sebagai bahan pangan alternatif. 

  159 Views    Likes  

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

previous post

Kenal Lebih Dekat Dengan Beasiswa OSC Medcom.id
Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

next post

Tips Belajar Efektif Ala Elon Musk

related posts