Halo, sobat OSC! Apa kabar? Semoga selalu dalam kondisi yang sehat dimanapun kalian berada.
Dalam artikel kali ini, akan membahas seputar persoalan yang masih seringkali diucapkan oleh orang-orang disekitar kita, yaitu stigma ketika perempuan memiliki pendidikan tinggi. Pernah tidak sih sobat OSC mendengar kalimat seperti, “Ngapain sih perempuan ngejar S1,S2, nanti ujung-ujungnya juga di dapur!”. “Perempuan jangan tinggi-tinggi, nanti minder loh yang mau deketin”. Pasti pernah dong ? Aku sebagai penulis pun pernah mendapatkan kalimat-kalimat seperti itu. Stigma tersebut dilontarkan kepada para perempuan yang melanjutkan pendidikan dan ingin menambah wawasan serta ilmu di bangku sekolah. Namun, dalam stigma masyarakat masih banyak sekali pendapat bahwa percuma perempuan disekolahkan tinggi-tinggi, kalo ujung-ujungnya ya kembali ke dapur, sumur, dan kasur. Seolah-olah tanpa sekolah tinggi, pekerjaan tersebut bisa dipelajari, sehingga ijazah dinilai tidak berguna.
Perlu sobat OSC ketahui, bahwa perempuan mengejar pendidikan tinggi, bukan hanya menggapai gelar agar dinilai keren dan membangun karir yang mapan, namun juga melalui pendidikan tinggi seseorang dapat terbentuk pola pikir, wawasan, yang berguna bagi diri kita dan orang disekitar kita. Di masa yang akan datang, kita sebagai perempuan akan menjadi seorang ibu, sekaligus guru pertama bagi anak-anak kita kelak. Bukan hanya tentang memberi kasih sayang seorang ibu, namun juga mengajari dan menanamkan nilai-nilai teladan positif untuk anak. Karena, ibu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya.
Kita ingin menjadi perempuan yang mampu menjawab pertanyaan anak yang sangat polos dan lugu, dengan cerdas, bijak dan tepat. Kita ingin melahirkan anak yang mampu teredukasi dengan baik, karena dari rahim seorang ibu yang cerdas akan lahir anak yang cerdas pula. Semua itu, didasari dengan ilmu dan wawasan yang didapat dengan menempuh pendidikan. Tentu, di luar sana banyak perempuan yang memiliki cita-cita dan berjuang untuk mengesampingkan stigma tersebut, dengan tetap meraih pendidikan dan berwawasan. Sebagai seorang perempuan yang akan melahirkan generasi, sangat perlu bekal ilmu. Maka, di era saat ini sangat sayang bila masyarakat masih mengagungkan stigma bahwa perempuan ngapain sekolah tinggi.
Padahal ketika ada laki-laki yang berpikir kedepan, ia akan memilih calon ibu dari anak-anaknya yang berilmu dan terdidik, dengan begitu ia memiliki bekal yang cukup untuk mendidik anaknya sebagai generasi teladan yang lebih baik lagi. Bukan malah merasa minder dengan perempuan yang berpendidikan tinggi. Jika semakin pintar perempuan, semakin pintar mengontrol emosi, mengelola keuangan finansial, pintar diajak berdiskusi serta bertukar pikiran, pintar mendidik anak, dan masih banyak lagi hal lainnya.
Jadi, bagi sobat OSC yang merasa perempuan yang ingin menuntut ilmu tidak perlu dengarkan stigma dari masyarakat lagi, kuatkan niat dalam diri untuk menjadikan diri sosok wanita yang berwawasan dan calon ibu yang terdidik dan cerdas.
Sekian artikel kali ini, terima kasih untuk sobat OSC yang sudah membaca sampai akhir. Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya.
Salam Manis dari Penulis,
Putri Suci Nur Cholisah
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan