Kisah ini berawal pada saat aku pertama kali masuk ke pondok Pesantren. Bagi yang pernah merasakan Pasti tahu bagaimana rasanya pertama kali jauh dari orang tua dan kampung halaman, rasanya itu sedih apalagi harus beradaptasi dengan lingkungan baru yang serba antri, makan, kekamar mandi , semuanya serba antri.Apalagi buat aku yang dulunya hidup suka menyepi didalam kamar, ini merupakan sebuah tantangan untuk tinggal berbarengan dengan orang orang baru yang berbeda beda sifat. Rasanya ingin sekali mengeluh ,meski hanya di tahan dalam hati. Setelah beberapa hari tinggal di ponpes , aku bertemu dengan orang orang yang berbeda ras denganku meski satu negara, mereka adalah anak anak yang berasal Indonesia timur yakni Dari papua dan nusa tenggara timur dan papua. Aku merasa terheran heran mengapa anak sd dari pulau yang jauh ada disini, apakah mereka yatim ? Saat aku tanya ternyata mereka masih memiliki orang tua . Aku akhirnya memberanikan diri kepada mereka untuk bertanya tanya mengapa mereka sekecil itu sudab merantau , mental mereka berani sekali . Aku saja yang sudah kelas 10 sekolah tingkat atas merasa tersiksa dan berat sekali jauh dari orang tua .apakah orang tua mereka tidak sayang . Dan ternyata mereka menjawab, bahwa kami memiliki prinsip "TAK MERANTAU MAKA TAK AKAN SUKSES" jadi sudah menjadi tradisi turun temurun diantara mereka untuk mencari ilmu ke tempat yang jauh . Kami dikirim ke pulau lain sejak dari kecil supaya kami terbiasa hidup mandiri, dan tidak cengeng. Awalnya mereka maupun orang tuanya merasa berat ,sering kali terjadi tangis haru saat Pergi maupun kembali pulang, tapi demi ilmu dan kesuksesan mereka rela berkorban. Akupun bertanya kepada teman satu kelasku yang sudah 12 tahun tidak pulang. Apakah tidak rindu rumah dan inhin pulang ? Dia menjawab , setiap hari hatinya dirundung rindu dan terkadang terasa sangat menyakitkan, tapi dia tak ingin ada rasa yang lebih menyakitkan lagi selain pulang tanpa kesuksesan. Mereka patut di acungi jempol .Bukan hanya dipulau Jawa, mereka menyebar ke pulau pulau lainnya , seperti kalimantan, sulawesi, sumatera, dll. Benar saja mereka banyak yang telah sukses, ada yang menjadi imam besar di pulaunya, ada yang menjadi atlet, ada yang menjadi pengajar, dsb. Ini menjadi cambuk bagiku, kenapa aku cengeng, kenapa aku tak Setangguh mereka ? Dari sana aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengeluh dan bersungguh sungguh dalam mencapai cita citaku. Aku teringat perkataan imam besar umat islam yakni imam syafii yang mengatakan "air yang mengalir itu jernih, sedangkan air yang menggenang itu keruh" satu lagi "singa harus keluar dari sarangnya untuk mendapatkan mangsa " Lalu ada pepatah Arab yang mengatakan tuntutlah ilmu walau ke negeri china , artinya tuntutlah ilmu walau ke negeri yang jauh sekalipun. Jangan takut untuk menuntut ilmu. Karena allah berjanji dalam firmannya bahwa Dia akan mengangkat derajat orang orang yang berilmu. Keep Spirit. Tuntutlah ilmu walau ia tak bersalah dan kejarlah walau ke galaxy mana saja.
previous post
7 Langkah kecil untuk meredakan emosi