Halo Pembaca. Apa kabar? Kali ini penulis akan mengulas makanan khas dari daerah Weru, Sukoharjo yang merupakan daerah tempat tinggal penulis.
Seperti yang sudah tertulis di judul, bahwa makanan ini bernama tempe alakatak. Makanan khas Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Makanan ini hanya bisa ditemukan di pasar tradisional area Kecamatan Weru, seperti Pasar Tawangkuno dan Pasar Watukelir.
Mungkin bayangan pembaca makanan ini seperti tempe pada umumnya. Faktanya ada banyak perbedaan dengan tempe yang selama ini kita kenal. Kita tahu bahwa tempe terbuat dari kacang kedelai, namun tempe alakatak berbeda. Tempe alakatak terbuat dari kacang koro atau benguk.
Makanan ini disajikan dengan mie. Mie nya juga unik, karena bukan terbuat dari gandum atau tepung terigu. Melainkan menggunakan tepung tapioka. Bentuknya unik, kotak memanjang dan bukan bulat memanjang seperti mie pada umumnya. Teksturnya kenyal, dengan 2 varian warna, putih dan kuning. Bahan adonan mie tanpa pewarna akan menghasilkan warna putih, sedangkan untuk menghasilkan warna kuning adonan ditambah pewarna dari kunyit.
Cara penyajian makanan ini tak kalah unik, yaitu dengan menggunakan daun jati segar yang dipincuk lalu ditusuk dengan potongan lidi kecil untuk mengunci bungkusan. Makanan ini bisa disantap langsung sebagai kudapan maupun dibarengi dengan nasi hangat. Bisa juga ditambah dengan kerupuk kelir. Kerupuk lokal bewarna merah putih yang dibuat di wilayah Kelir, sesuai namanya.
Harga tempe alakatak sangat murah, pembeli cukup mengeluarkan Rp1000 - Rp2000 per bungkus. Namun saat lebaran atau musim mudik, harga tempe alakatak akan merangkak naik karena banyaknya permintaan. Penjualnya mayoritas wanita yang sudah lanjut usia, karena tidak mudah menjaga citarasanya tetap khas seperti tempo dulu.
Bagi yang belum pernah mencicipi, pasti melihat tempe alakatak tidak meyakinkan dan cenderung aneh. Namun apabila sudah mencoba pasti ketagihan karena rasanya yang enak dan khas. Bahkan makanan ini yang paling dirindukan oleh para perantau asal Weru.
Cukup sekian artikel dari penulis, terima kasih.
previous post
Jadi Mahasiswa Aktif : Tips Sukses di Perkuliahan